Siswa membawa gadget ke sekolah adalah salah satu hal yang sampai saat ini masih menjadi pertentangan di dunia pendidikan, utamanya pendidikan dasar. Pertentangan tersebut bertumpu pada anggapan bahwa gadget dapat mengganggu konsentrasi belajar siswa dan dikhawatirkan siswa akan lebih asyik dengan gadget yang tidak ada hubungannya dengan materi pelajaran yang sedang berlangsung. Anggapan tersebut tidak sepenuhnya salah karena faktanya banyak anak usia sekolah dasar yang mulai kecanduan dengan gadget.
Gadget atau gawai adalah suatu piranti atau instrumen yang memiliki fungsi dan tujuan praktis yang secara spesifik dirancang lebih canggih dibandingkan dengan teknologi yang diciptakan sebelumnya (wikipedia.org). Ketergantungan terhadap teknologi canggih ini semakin hari semakin meningkat. Bahkan hal ini dialami oleh setiap orang termasuk guru.Paparan tablet ataupun gadget yang berlebihanpadaanakakanmemberikandampaknegatif, baik yang bersifatintelegensimaupunpsikologis. Menurut pendapat penulis, menjauhkan siswa sama sekalidarigadgetadalah tindakan yang sulit terwujud apabila tidak disertai dengan ketegasan dan cara-cara yang atraktif dan terrencana. Untuk itu diperlukan kerjasama yang baik dari berbagai pihak, utamanya guru dan orang tua untuk mengelola pemakaian gadget pada anak.
Kelas enam adalah masa-masa persiapan untuk menghadapi ujian nasional. Biasanya siswa akan digeber dalam materi pelajaran yang akan diujikan. Berbagai jam tambahan pun dilaksanakan, selain itu siswa masih diikutkan les di bimbel. Tidak jarang siswa kelas enam merasa bosan saat jam pelajaran. Untuk mengatasi hal itu, penulis mencoba untuk memberikan tugas kepada siswa untuk membawa gadgetke sekolah pada hari yang telah ditentukan sebelumnya Tentu saja dengan aturan-aturan yang harus disepakati terlebih dahulu. Aturan-aturan tersebut berupa; (1) Gadget hanya boleh digunakan saat pembelajaran, (2) Gadget dititipkan pada guru saat jam istirahat, (3) Siswa harus berjanji untuk menggunakan gadget sesuai arahan guru, tidak boleh menggunakan gadget untuk bermain game ataupun untuk keperluan yang bukan kepentingan pembelajaran, (4) Penggunaan gadget di rumah harus dalam bimbingan orang tua dan harus dibatasi, maksimal 1 jam setiap hari.
Pelaksanaan pembelajaran di kelas enam dengan menggunakan media pembelajaran gadget bisa menggunakanandroid, karena android merupakan gadget yang paling mudah dibawa untuk dimanfaatkan sebagai alat komunikasi dan pencari sumber berita. Pertama, siswa dapat diarahkan untuk membuka website yang menyediakan layanan latihan soal ujian secara online. Website penyedia layanan tersebut banyak sekali. Contohnya adalah invir.com. Guru juga bisa membimbing siswa untuk mengunduh aplikasi serupa secara gratis di playstore yang bisa dikerjakan secara offline misalnyaTry Out UN SD.
Dengan diberikan pengertian bahwa siswa kelas enam harus bisa lebih konsentrasi lagi dalam belajar karena sebentar lagi akan melaksanakan ujian nasional, kelas enam bisa lebih termotivasi dan dapat melaksanakan aturan-aturan yang berlaku dalam penggunaan gadget sebagai media pembelajaran. Terbukti pada siswa kelas enam yang diampu oleh penulis, gadget cukup efektif untuk mengatasi kejenuhan dalam belajar siswa kelas enam. Siswa lebih antusias dalam mengerjakan soal-soal online. Terlebih ketika selesai mengerjakan soal-soal latihan, siswa bisa langsung mengetahui perolehan nilai yang didapatkan. Siswa juga sangat antusias ketika mendapat tugas untuk mengirimkan hasil screenshoot nilai tersebut lewat whatsapp kepada guru.
Istriyani, S.Pd.
Guru SDN Kedungjambal 01
Kec. Tawangsari, Kab. Sukoharjo