Berdasarkan hasil observasi dijumpai permasalahan yang menghambat kelancaran proses pembelajaran matematika di kelas IV SDN 2 Gumiwang. Rendahnya minat siswa terhadap pelajaran matematika karena menganggap matematika adalah pelajaran yang sulit dan menakutkan. Hal itu tampak saat pelajaran berlangsung siswa terkesan tidak tertarik pada mata pelajaran dan enggan mengikuti pelajaran dengan sungguh-sungguh. Siswa kurang aktif saat pelajaran berlangsung ditunjukkan dengan siswa yang sangat bergantung kepada guru. Mereka tidak punya keberanian menyampaikan idenya. Kurangnya kreatiftas guru dalam pembelajaran tampak dari pembelajaran yang monoton hampir tanpa variasi yang kreatif. Rendahnya keaktifan belajar berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada materi Keliling dan Luas Bangun Datar. Dari 25 siswa hanya 4 siswa ( 16% ) yang mendapat nilai tuntas. Untuk mengatasi permasalahan tersebut penulis menerapkan Group Investigation dalam pembelajaranya.
Invetigasi kelompok merupakan model pembelajaran kooperatif yang paling kompleks. Pendekatan ini memerlukan norma dan struktur kelas yang lebih kompleks daripada pendekatan yang berpusat pada guru. Pendekatan ini memerlukan mengajar siswa keterampilan komunikasi dan proses kelompok yang baik.Trianto (2007:59 ). Group Investigation menuntut siswa untuk aktif terlibat dalam pembelajaran. Unsur penting dalam keberhasilan proses pembelajaran adalah keaktifan siswa. Menurut Nana Sudjana (2010: 28) belajar merupakan proses yang aktif, apabila tidak dilibatkan dalam berbagai kegiatan belajar senagai respon siswa terhadap stimulus guru, tidak mungkin siswa akan mencapai hasil yang dikehendaki. Langkah-langkah pembelajaran Group Investigation adalah guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dan memotivasi siswa dalam pembelajaran menggunakan model Group Investigation, guru memandu siswa memilih sub topic keliling dan luas bangun datar; guru membentuk kelompok belajar sesuai dengan ketentuan yang ada. Jumlah kelompok terdiri 5 anggota yang heterogen, guru kemudian membagi LKS ke kelompok sebagai acuan siswa dalam melakukan investigasi sesuai dengan sub topic yang telah dipilih oleh tiap-tiap kelompok; guru dan siswa merencanakan berbagai posedur mengerjakan LKS jadi siswa merencanakan bersama mengenai : Apa yang kita pelajari? Bagaimana kita mempelajari? Siapa yang melakukan ( pembagian tugas). Sumber apa yang dipakai?, pada tahap ini siswa melaksanakan rencana investigasi yang telah dirumuskan pada tahap sebelumnya siswa mendengarkan penjelasan guru tentang cara mencari keliling dan luas bangu datar menggunakan alat peraga bangundatar dari kertas karton yang telah disediakan guru. Siswa secara nerkelompok melakukan sendiri menghitung keliling dan luas bangun datar. Kegitan pada tahap ini siswa mengkaji materi dengan cara berdiskusi dengan semua anggota kelompok. Guru secara terus menerus mengikuti perkembangan tiap kelompok dan memberikan bantuan jika diperlukan; siswa menganalisis dan mensintesiskan berbagai informasi yang telah diperoleh kedalam LKS yang nantinya akan digunakan dalam mengerjakan soal-soal, semua kelompok atau perwakilan mempresentasikan hasil investigasi dan pekerjaan LKS. Agar semua siswa dalam kelas terlibat, presentasi dipandu oleh guru. Guru memandu mengambil kesimpulan, guru beserta siswa melakukan evaluasi secara keseluruhan, dari proses kerja kelompok hingga presentasi. Evaluasi dapat berupa penilaian individual, kelompok, atau keduanya.
Aktivitas Investigasi, menemukan, kemudian mempresentasikan hasil penemuan secara kelompok didepan kelas merupakan karakteristik model pembelajaran Group Investigation ( GI ). Denga menerapkan model pembelajaran Group Investigation siswa akan dapat mengkonstruksikan pengetahuannya sendiri. Mampu menyelidiki rumus keliling dan luas bangun datar sehingga dapat memahami konsep materi secara keseluruhan dan meningkatkan prosentase ketuntasan belajar siswa.
Umi Nurkhamah, S.Pd.SD
SDN 2 Gumiwang Purwanegara Banjarnegara