Belajar akan lebih bermakna jika siswa mengalami apa yang dipelajari, bukan hanya mengetahuinya. Pengalaman tersebut diharapkan siswa dapat memahami materi secara lebih mendalam dan dapat diingat dalam waktu yang relatif lama. Guru perlu menciptakan kondisi pembelajaran IPA di SD yang menarik, menyenangkan, dan dapat mendorong siswa untuk aktif dan ingin tahu. Guru harus menentukan media pembelajaran yang tepat. Hal ini seperti yang terjadi di SDN Borobudur 2 terutama di kelas VI A pada saat pembelajaran IPA tentang “Ciri Khusus Makhluk Hidup”. Awalnya hasil belajar siswa materi “Ciri Khusus Makhluk Hidup” rendah. Hal ini dikarenakan saat mengajar guru hanya menggunakan model konvensional. Selain itu guru belum memanfaatkan media pembelajaran yang sesuai. Akibatnya siswa kurang antusias dan kurang berminat mengikuti pembelajaran. Siswa cenderung cepat merasa bosan dan tidak dapat menerima materi dengan baik. Hal itu menyebabkan, siswa tidak dapat mengembangkan potensi yang mereka miliki.
Pembelajaran yang menarik , atraktif, mengesankan disajikan sebagai salah satu cara menggunakan media pembelajaran yang tepat agar minat dan hasil belajar siswa meningkat terutama pada materi ciri khusus makhluk hidup. Menurut Hamalik (1986) dalam Arsyad (2014:19) mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar dan bahkan membawa pe garuh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Minat merupakan suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Selain membangkitkan minat, media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi. Kustandi dan Sutjipto 2013 : 8 menjelaskan media pembelajaran adalah saran untuk meningkatkan kegiatan proses belajar mengajar. Selain itu, Gerlach dan Ely (1971) dalam Kustandi dan Sutjipto (2013:7) menjelaskan bahwa jika dipahami secara garis besar, media adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun suatu kondisi atau membuat siswa memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.
Salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru adalah dengan penggunaan lagu pembelajaran. Penggunaan media lagu pembelajaran dapat dilakukan dengan cara menggunakan lagu yang sudah ada dalam kehidupan sehari-hari dengan disertai gerak, mengubah materi pembelajaran menjadi lirik-lirik lagu yang sering didengar oleh siswa, mencari lagu- lagu pembelajaran melalui internet, dll. Penggunaanya pun dapat digunakan pada saat apersepsi atau juga saaat kegiatan inti berlangsung. Lagu digunakan saat apersepsi agar siswa menjadi lebih tertarik dan penasaran dengan materi yang akan mereka terima.
Penggunaan lagu saat kegiatan inti, agar siswa lebih memahami materi yang disampaikan oleh guru.
Contoh penggunaan lagu di dalam pembelajaran adalah sebagai berikut :
CIRI KHUSUS TUMBUHAN
Ayo kawan kita belajar
Belajar tentang ciri tumbuhan
Daunnya tipis, dan juga lebar
Untuk percepat penguapan
Teratai-teratai itu namanya
Teratai itu hidup di air
Ada lagi ciri yang lain
Batang berongga alirkan udara
Akar serabut, dan juga banyak
Agar tak hanyut terbawa arus
Dst…
Lagu tersebut dinyanyikan menggunakan lirik lagu “Menanam jagung”. Terbukti dengan menggunakan lagu tersebut siswa terlibat secara penuh dalam pembelajaran yang bermakna sehingga minat hasil belajar siswa kelas VI di SD N Borobudur 2 tentang “Ciri Khusus Makhluk Hidup”pun meningkat. Siswa pun akan lebih antusias, senang dan tidak merasa bosan dalam mengikuti pembelajaran.
Kelebihan penggunaan lagu pembelajaran antara lain adalah :
- Minat dan hasil belajar siswa meningkat.
- Meningkatkan rasa percaya diri siswa,
- Dengan hati yang gembira, kemampuan belajar siswa meningkat karena tanpa mereka sadari mereka sedang belajar tentang pengetahuan.
- Siswa akan mudah mengingat kata-kata yang ada dalam lagu tersebut.
- Meningkatkan interaksi siswa di dalam kelas
Dengan menggunakan lagu sebagai media pembelajaran, siswa lebih senang dan bersemangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Jika pembelajaran dilakukan dengan menyenangkan, maka minat belajar siswa pun akan meningkat. Siswa akan mudah dalam menerima materi yang disampaikan oleh guru sehingga hasil belajar pun akan meningkat. Bahkan siswa akan lebih termotivasi untuk mengikuti pembelajaran yang berikutnya karena situasi pembelajaran yang menyenangkan.
Oleh :
Dianis Erwina Sari, S.Pd.SD
Guru SDN Borobudur 2
Jalan Sudirman Jayan Borobudur
Kec. Borobudur
Kab. Magelang