Hanacaraka Font Mudahkan Siswa Belajar Aksara Jawa

Retno Tri Nurhayati, S.S. Guru SMP Negeri 2 Bayat, Klaten

Mata Pelajaran Bahasa Jawa merupakan Muatan Lokal Provinsi yang wajib diajarkan di sekolah- sekolah yang berada di Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Mata pelajaran ini dianggap sulit bagi sebagian besar siswa. Banyak siswa yang kurang semangat mengikutinya karena merasa kesulitan. Permasalahan tersebut selalu ada, baik dalam pembelajaran tatap muka atau pun pembelajaran daring. Oleh karena itu guru harus memilih media pembelajaran yang sesuai. Menurut Sutjiono (2005), media belajar itu diperlukan guru agar pembelajaran efektif dan efisien. Untuk dapat mencapai pembelajaran yang efektif dan efisien pada masa Pandemi Covid-19 ini, telah ditawarkan banyak aplikasi yang dapat membantu siswa dalam belajar, sehingga pembelajaran daring tetap berlangsung dengan lancar.

            Pembelajaran Bahasa Jawa di SMP Negeri 2 Bayat, khusus materi aksara Jawa memilih media Hanacara Font. Materi Aksara Jawa merupakan materi yang sangat sulit bagi para siswa, ketika pembelajaran tatap muka, materi Aksara Jawa banyak dihindari oleh siswa. Siswa tidak memiliki antusias dan semangat untuk belajar Aksara Jawa. Masa Pandemi Covid-19 yang belum juga usai, pembelajaran masih harus dilaksanakan secara daring, maka pemilihan media Hanacaraka Font sangat tepat. Pembelajaran Kelas VIII, materi aksara Jawa, penggunaan pasangan dalam menulis paragraf beraksara jawa, Hanacara Font sangat membantu siswa. Media Hanacara Font dapat diinstal pada perangkat komputer. Jika tidak memiliki perangkat komputer, sekarang perangkat android memiliki aplikasi keyboard yang mendukung penulisan aksara jawa. Dengan media Hanacaraka Font, siswa terlebih dahulu menghafalkan keyboard untuk menyesuaikan dengan aksara Jawa. Penggunaan media Hanacaraka Font, bertujuan supaya siswa memiliki antusias, minat dan semangat belajar aksara Jawa. Dengan adanya antusias dan semangat belajar, maka diharapkan hasil belajar juga meningkat dibandingkan dengan metode lain yang sudah digunakan. Media Hanacaraka lebih menarik dibandingkan media atau metode yang lain. Selain lebih menarik, siswa juga dilatih untuk terbiasa memakai teknologi informasi dan komputer yang pada masa sekarang memang harus digunakan karena kondisi Pandemi Covid-19 yang belum selesai.

Baca juga:  Guru TIK di tengah Ujian Berbasis Komputer

            Penggunaan media Hanacaraka Font di SMP Negeri 2 Bayat, khususnya kelas VIII pada akhir semester 2020/2021, setiap pembelajaran daring selalu disisipkan soal-soal latihan menulis aksara jawa menggunakan pasangan. Penulisan aksara Jawa menggunakan pasangan dianggap sangat sulit oleh siswa. Oleh karena itu belajar menulis aksara Jawa menggunakan Hanacaraka Font ini dimulai dengan menulis kata yang menggunakan pasangan, kemudian dilanjutkan menulis kalimat dan paragraf. Pada awalnya, siswa yang merespon hanya sedikit dari jumlah keseluruhan, bahkan ada yang tidak mau mencoba sama sekali, namun karena setiap pertemuan diberi soal untuk selalu mencoba, dan motivasi selalu diberikan, maka sedikit demi sedikit mau mencoba dan beberapa siswa merasakan berbeda dan menganggap media ini menyenangkan.  Media Hanacaraka Font yang telah digunakan, memberikan dampak positif bagi para siswa. Sebelum media ini digunakan, prosentase siswa yang mau mengerjakan soal materi aksara Jawa khusus penggunaan pasangan, hanya 50% dari jumlah keseluruhan siswa kelas VIII. Setelah digunakannya Hanacaraka Font, meningkat menjadi 68% dari jumlah keseluruhan siswa. Peningkatan ini berarti merupakan suatu bukti bahwa dengan penggunaan Hanacaraka Font memberi kemudahan bagi siswa dalam menulis aksara Jawa menggunakan pasangan. Hal ini juga merupakan salah satu solusi yang baik untuk peningkatan kemampuan menulis kata, kalimat atau pun paragraf menggunakan aksara Jawa.

Baca juga:  Karna, Tingkatkan Kemampuan Membaca ABK

Retno Tri Nurhayati, S.S.

iklan

Guru SMP Negeri 2 Bayat, Klaten

iklan