spot_img
28.8 C
Semarang
Sabtu, 28 Juni 2025
spot_img

Dirugikan Wasit Cina, Timnas Kalah 0-2 dari Uzbekistan

JATENGPOS.CO.ID, DOHO– Timnas Indonesia U-23 kalah dari Uzbekistan dengan skor 0-2 dalam laga semifinal Piala Asia U-23 2024 yang diwarnai keputusan kontroversial wasit Shen Yinhao asa Cina. Wasit ini menganulir gol Muhammad Ferrari yang murni dibangun dari serangan tanpa pelanggaran.

Berdasarkan catatan dihimpun ada beberapa kali keputusan kontroversial wasit. Pertama, Keputusan wasit yang mengikuti VAR kontroversial terjadi pada menit ke-27. Tepatnya saat Timnas Indonesia mendapatkan tendangan bebas, setelah Witan Sulaeman dijegal pemain Uzbekistan di antara ujung kotak penalti atau luar kotak penalti.

Wasit Shen Yinhao awalnya memberikan tendangan bebas untuk Indonesia tapi setelah melihat VAR dan berdiskusi dengan wasit VAR asal Thailand yakni Sivakorn Pu-udom mengenai possible penalti. Anehnya, wasit asal Cina itu membatalkan keputusan tendangan bebas dan tidak memberikan penalti untuk Indonesia.

Kedua, keputusan VAR kontroversial pada menit ke-61 Indonesia sebenarnya berhasil unggul 1-0 atas Uzbekistan berkat gol Muhammad Ferarri, tapi akhirnya dibatalkan. Ferarri melepaskan tembakan dari dalam kotak penalti usai memanfaatkan bola liar usai kiper Uzbekistan membuang bola.

Wasit Shen Yinhao kemudian sempat mengecek VAR dan akhirnya membatalkan gol untuk Indonesia karena sebelum Ferarri mencetak gol Ramadhan Sananta lebih dulu terjebak offside.

Ketiga, keputusan VAR kontroversial pada menit ke-82 saat bek Timnas U23 Indonesia Rizky Ridho mendapatkan kartu merah karena dinilai melakukan pelanggaran ketika membuang bola karena kakinya melayang ke area vital di antara kedua paha pemain Uzbekistan Jasurbek Jalliddinov.

Baca juga:  Uruguay Waspada

Setelah kejadian itu pertandingan masih lanjut. Tapi kemudian wasit Shen Yinhao mengecek VAR hingga akhirnya memutuskan kartu merah untuk Rizky Ridho.

Uzbekistan dan lebih dominan dalam penguasaan bola di babak pertama. Mereka tercatat melepaskan total 11 tembakan dengan hanya satu yang mengarah ke gawang dan bisa diblok oleh Ernando Ari.

Namun ada pula tembakan yang membentur mistar gawang yaitu tendangan yang dilepaskan oleh Abdurauf Buriev. Walaupun tidak banyak tembakan tepat sasaran, namun skema serangan Uzbekistan cukup membuat Timnas Indonesia U-23 kesulitan.

Garuda Muda sendiri coba memberikan ancaman balik. Aksi individu Witan Sulaeman sempat merepotkan lini pertahanan Uzbekistan. Selain itu, Garuda Muda hanya bisa memberikan ancaman lewat skema lemparan panjang Pratama Arhan yang semuanya bisa diredam.

Sebagai tim yang lebih dominan di babak pertama, Uzbekistan yang justru melakukan pergerakan berupa pergantian pemain. Husain Norchaev dan Jasurbek Jaloliddinov masuk ke lapangan sebagai tenaga baru.

Begitu babak kedua dimulai, Uzbekistan langsung menekan dengan kuat. Pada menit ke-58, Jasurbek Jaloliddinov melepaskan tembakan dari jarak sekitar 35 meter. Tendangannya masih menyamping di sisi kiri gawang.

Baca juga:  Rencana Ten Hag untuk Sancho

Justru Indonesia harusnya unggul lewat lewat gol Muhammad Ferrari menit 61 namun dianulir wasit. Belum selesai kekecewaan Timnas Indonesia U-23 karena gol dianulir, Uzbekistan lalu menghukum Garuda Muda di menit ke-68. Norchaev berhasil menyeesaikan umpan silang Muhammadqodir Hamraliev.

Uzbekistan lalu bisa menambah keunggulan menjadi 2-0 di menit ke-86. Gol kedua Uzbekistan lahir dari gol bunuh diri Pratama Arhan yang berusaha membuang bola namun malah mengirim bola ke dalam gawang.

Timnas U-23 Indonesia pada pertandingan selanjutnya akan menghadapi Irak yang semalam dikalahkan Jepang dengan skor 2-0. Laga memperebutkan juara ketiga itu akan digelar di Stadion Abdullah bin Khalifa pada Kamis (2/5/2024).

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, meminta kepada penggemar memberikan dukungan penuh kepada timnas U23 Indonesia yang tengah berjuang meraih tiket ke Olimpiade Paris 2024.

“Masih ada dua kesempatan lagi (ke Olimpiade). Mentalitas para pemain sudah teruji dan saya tetap memohon doa dan dukungan seluruh pencinta sepak bola. Kita semua mau melihat keinginan generasi emas sepak bola bisa terbang tinggi tercapai,” ujar eks pemilik Inter Milan itu. (dbs/muz)

spot_img

TERKINI