28.2 C
Semarang
Minggu, 18 Mei 2025

Ratih Kumala Pengarang Novel Gadis Kretek, Inspiratif Konsisten dan Mendunia

JATENGPOS.CO.IDSOLO – Dunia sastra Indonesia kembali menunjukkan gemilangnya lewat karya dan kontribusi dari salah satu alumnus Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Ratih Kumala.

Lulusan Sastra Inggris Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UNS angkatan 1999 ini telah membuktikan bahwa dedikasi dan kecintaan terhadap dunia kepenulisan mampu mengantar seseorang meraih kesuksesan yang tidak biasa.

Ratih Kumala, yang dikenal luas lewat novel Tabula Rasa dan Gadis Kretek, saat ini tengah mengerjakan beberapa proyek besar, mulai dari dua skenario film, satu novel yang direncanakan terbit tahun ini, hingga buku nonfiksi tentang penulisan. Ratih membagikan pandangan dan refleksi tentang proses kreatifnya.

“Inspirasi itu banyak, justru yang menantang adalah memilah mana yang layak dikembangkan. Menjadi penulis itu harus jadi kurator ide-ide kita sendiri,” ujar Ratih, Kamis (24/04).

Ratih menekankan bahwa kunci sukses seorang penulis terletak pada disiplin dan konsistensi. Ia juga mengakui bahwa hidup dari menulis bukan hal yang mudah di Indonesia, namun bukan berarti tidak mungkin.

“Banyak penulis harus bekerja di bidang lain. Tapi selama kamu konsisten menulis, itu sah-sah saja,” pesannya.

Perjalanan Ratih di dunia sastra dimulai sejak masa kuliah, saat ia aktif dalam komunitas Rumah Baca Bumi Manusia. Kemenangan novelnya Tabula Rasa dalam Sayembara Novel Dewan Kesenian Jakarta 2003 menjadi titik balik penting dalam kariernya.

“Itu adalah momen ketika karya saya dibaca oleh sastrawan besar seperti Sapardi Djoko Damono dan Budi Darma. Validasi seperti itu sangat berarti,” kenangnya.

Ia juga sempat mengalami tantangan berupa stereotip “sastrawangi”, namun justru menjadikannya sebagai pemicu untuk terus berkarya dan menunjukkan kualitas.

Dalam momen peringatan Hari Kartini, Ratih mengajak perempuan Indonesia untuk berani bermimpi dan mengejar cita-cita.

“Zaman ini adalah kesempatan terbaik untuk jadi apapun yang kamu mau. Dulu perempuan harus berjuang keras, sekarang sudah lebih terbuka. Jangan sia-siakan peluang itu,” pesannya penuh semangat.

Saat ini, Ratih juga menjabat sebagai anggota Dewan Promosi Sastra di Kementerian Kebudayaan (Kemenbud), di mana ia aktif mempromosikan sastra Indonesia ke kancah global, termasuk melalui Abu Dhabi International Book Fair.

Sebagai alumnus UNS, Ratih mengaku bangga dan bersyukur atas perjalanan pendidikannya.

“Awalnya aku masuk Sastra Inggris karena suka bahasa, bukan karena sastranya. Tapi lingkungan di UNS membuka jalan hidupku,” ujarnya.

Ratih Kumala adalah cermin dari semangat berkarya yang tak pernah padam. Sosoknya menjadi inspirasi, tak hanya bagi sivitas akademika UNS, tetapi juga bagi generasi muda yang ingin menjadikan kata dan cerita sebagai jalan hidup mereka.(dea)



Popular

LAINNYA

Terkini