HUT ke-501 Kabupaten Semarang: Bergerak Bersama Sejahterakan Masyarakat

WILUJENGAN: Bupati Semarang H Ngesti Nugraha menyerahkan potongan tumpeng kepada Sekda Kabupaten Semarang Djarot Supriyoto saat acara wilujengan (selamatan) peringatan Hari Jadi ke-501 Kabupaten Semarang di Pendapa Rumah Dinas Bupati Semarang di Ungaran, Senin (14/3/2022) malam. FOTO:DOK/JATENGPOS

JATENGPOS.CO.ID, UNGARAN–Peringatan HUT ke-501 Kabupaten Semarang yang jatuh pada hari ini tanggal 15 Maret 2022, menjadi momen mewujudkan visi misi Bupati Semarang H. Ngesti Nugraha dan Wakil Bupati Semarang H. Basari membawa Kabupaten Semarang “Berdikari”.

Kesejahteraan masyarakat menjadi prioritas utama. Diantara program unggulan pasangan Ngesti-Basari memberikan bantuan maupun insentif kepada penggerak masyarakat, yang turut membantu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang menggerakkan laju pembangunan.

Bupati Semarang H Ngesti Nugraha mengatakan insentif meski tidak seberapa diharapkan dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Pemkab tahun ini mulai menggulirkan anggaran untuk anggota Linmas. Tujuanya untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.

“Insentif kita berikan kepada anggota Linmas agar kesejahteraannya meningkat. Di Kabupaten Semarang ada 7.600 anggota Linmas, meski belum semua juga nilainya belum seberapa mudah-mudahan dapat bermanfaat,” ujar Bupati Ngesti Nugraha.

iklan

Upaya meningkatkan kinerja perangkat masyarakat lainnya diwujudkan dengan menaikkan insetif pengurus RT/RW. Hal itu diberikan sebagai support atas pengabdian dan sumbangsihnya telah mencurahkan waktu dan tenaga untuk kemaslahatan warga.

Ketua Tim Penggerak PKK Hj Peni Ngesti Nugraha saat menyerahkan bantuan kepada penyandang disabilitas , di Ungaran, Tuntang dan Tengaran. FOTOK:DOK/JATENGPOS

Pemkab juga menggulirkan anggaran insentif untuk Tim Penggerak PKK yang nilainya juga disesuaikan kemampuan APBD. Diharapkan juga dapat meningkatkan kegiatan para penggerak kesejahteraan keluarga ini. Meski demikian Bupati meminta kegiatan-kegiatan PKK dilaksanakan sesederhana mungkin. Pemkab akan berupa menambah jumlah insentif tersebut secara bertahap.

Baca juga:  Rupiah Melemah 10 Poin

Program “Berdikari” digulirkan tak lepas dari keprihatinan terhadap nasib anak yatim-piatu dan terlantar. Tahun ini sebanyak 8.900 anak yatim piatu diberikan bantuan. Bupati juga mendorong Kementerian Sosial menambah jumlah bantuan karena semakin banyak anak-yatim piatu dan warga kurang mampu yang membutuhkan kecukupan hidup sehari-hari.

“Kita mendorong jajaran Kemensos sampai ke TKSK untuk melakukan cleansing data anak-anak yang benar-benar membutuhkan. Jumlah bantuan kita dorong terus ditingkatkan,” jelasnya.

Peduli Dampak Pandemi
Di masa pandemi Pemkab turut memperhatikan nasib dialami masyarakat luas. Di bawah kepemimpinan Ngesti-Basari, Pemkab membuat kebijakan memberikan diskon pembayaran PBB sebesar 10 persen selama 4 bulan. Keringanan tersebut sudah dimanfaatkan warga Kabupaten Semarang, melakukan pembayaran berikut membayar denda tunggakan yang sebelumnya memberatkan.

Nasib petani Rawa Pening terdampak penutupan DAM Tuntang, karena proses pengerjaan revitalisasi tepian Rawa Pening, tak luput menjadi perhatian Ngesti-Basari. Kepada seluruh petani Rawa Pening terdampak revitalisasi dibebaskan membayar pajak PBB atas lahar pertanian mereka yang tidak bisa ditanami.

Baca juga:  Tani Merdeka Kabupaten Semarang Konsolidasi Pemenangan Bacagub Sudaryono

“Scara prinsip terkait pembangunan revitalisasi danau Rawa Pening Pemkab mendukung penuh karea akan berdampak positif untuk meningkatakan ekonomi masyarakat. Tapi kami tidak tutup mata terhadap nasib petani yang terdampak,” tandas Ngesti Nugraha.

Salah satu program kesejahteraan masyarakat di tahun ini, lanjut Ngesti Nugraha, pihaknya berterima kasih atas dukungan anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan (Mochamad Herviano, red) memberikan bantuan pembangunan air besar kapasitas besar di Desa Gogodalem, Kecamatan Bringin.

“Jika sudah dioperasikan nantinya dapat menjadi penopang kebutuhan air bersih untuk mencukupi warga 5 Desa di Kecamatan Bringin. Kapasitasnya cukup besar warga tidak perlu lagi memikirkan air bersih meski di musim kemarau,” ungkapnya.

Bupati Semarang H Ngesti Nugraha bersama Ketua DPRD Kabupaten Semarang Bondan Marutohening membagikan bantuan paket sembako kepada PKL dan ojol. FOTO:DOK/MUIZ/JATENGPOS

Begitu pula terhadap nasib para pelaku kesenian terdampak pandemi, Pemkab menggucurkan bantuan untuk kelangsungan hidup mereka. Meski pandemi pelaku seni masih bisa mengadakan pentas meski secara virtual. Dukungan diberikan melalui bantuan sebesar Rp 5 juta setiap menggelar pentas.

Baca juga:  Kabupaten Semarang Kandidat Iklim Investasi Terbaik Nasional

Khusus untuk kelompok pekerja ini dianggarkan bantuan sebesar Rp 1 miliar. Solusi tersebut diberikan agar mereka tetap bisa berkreasi dan berkarya.

“Khususnya pekerja seni wayang kulit paling terdampak, padahal jumlah tenaga kerjanya cukup banyak. Sampai saat ini sudah mengadakan 19 kali pentas virtual, setiap penyelenggaran kita berikan bantuan sebesar Rp 25 juta. Mudah-mudahan bermanfaat mengurangi beban hidup seniman kita ini,” ungkapnya.

Di saat perusahaan banyak merumahkan karyawan bahkan melakukan PHK, nasib mereka turut menjadi perhatian Ngesti-Basari. Melalui program penanganan pandemi diberikan bantuan meski tidak seberapa, bahkan berupa sembako. Namun bagi penerima merasakan sangat berharga dapat mengurangi beban hidup mereka.

“Di tahun 2022 ini kita akan mendorong masyarakat mengikuti pelatihan UMKM juga pelatihan kerja. Kita akan menggandeng Universitas, BLK, untuk percepatan tenaga siap pakai nantinya bisa diserap perusahaan yang membutuhkan. Anak-anak muda kita ajari berwiraswasta nantinya bisa membuka lapangan kerja sendiri untuk pekerja lainnya,” tambahnya. (muz)

iklan