Implementasi Pakem dalam Pembelajaran Tari Kretek

ETIK DWI APRILI YANTI, S.Pd, M.Pd Guru SMP 2 Kudus
ETIK DWI APRILI YANTI, S.Pd, M.Pd Guru SMP 2 Kudus

Pendidikan Seni Budaya diberikan di sekolah karena keunikan, kebermaknaan, dan kebermanfaatan terhadap kebutuhan perkembangan peserta didik, yang terletak pada pemberian pengalaman estetik dalam bentuk kegiatan berekspresi/berkreasi dan berapresiasi melalui pendekatan: “belajar dengan seni”, “belajar melalui seni” dan “belajar tentang seni”. Penulis berpendapat bahwa mata pelajaran Seni Budaya merupakan mata pelajaran yang berbeda dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya, dikarenakan ilmu yang dipelajari di dalamnya berupa ilmu yang berkaitan dengan seni dan keterampilan. Keduanya mengandung unsur keindahan karena memberikan pengalaman peserta didik dalam hal mempelajari, menciptakan, maupun memberikan penilaian terhadap karya seni dan keterampilan.

Ki Hadjar Dewantara (1962:55) menyebutkan bahwa tari anak-anak akan memberi pengaruh terhadap ketajaman pikiran, kehalusan rasa dan kekuatan kemauan serta memperkuat rasa kemerdekaan. Pendidikan tari adalah sarana bagi usaha pembentukan pribadi anak, karena mengingat usia anak-anak secara umum haus akan ekspresi, hal ini harus disalurkan dalam pendidikan kesenian, sehingga tidak terjadi penyimpangan dalam penuangan ekspresi ketika anak menginjak sekolah lanjut.

Baca juga:  Pembelajaran dengan “ATM”, Tingkatkan Pemahaman Konsep IPA

Dalam pelaksanaan proses pembelajaran Seni Budaya khususnya Seni Tari di kelas, penulis mengamati ketrampilan yang sangat sulit dan sangat dienggani oleh peserta didik terutama laki-laki. Hal ini juga terjadi pada pembelajaran Seni Budaya (Seni Tari) di SMP 2 Kudus. Banyak peserta didik laki-laki enggan untuk melakukan praktek menari karena mereka merasa takut dan malu apabila nanti mereka diminta untuk mendemostrasikan di depan kelas dan ditertawakan oleh rekan mereka. Ada anggapan juga apabila menari hanya untuk kalangan perempuan saja, dan menari untuk kalangan laki-laki dirasa tabu atau tidak layak. Sebagai seorang pendidik kita diharapkan untuk dapat mampu memecahkan permasalahan ini. Untuk menumbuhkan rasa senang dan tertarik pada pelajaran Seni Tari sebaiknya guru melakukan hal-hal yang sederhana tetapi akan berakibat yang luar biasa pada anak didiknya. Misalnya guru harus dapat memilih metode pembelajaran yang dapat disenangi dan bahkan dapat membuat tertarik untuk turut serta mendemontrasikannya.

Baca juga:  Flashcard Tingkatkan Motivasi Belajar Siswa

Pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAKEM) adalah salah satu strategi untuk menciptakan suasana belajar yang menarik dan menyenangkan peserta didik, sehingga peserta didik termotivasi untuk aktif dan kreatif dalam proses belajar mengajar. Model PAKEM menurut Suparlan dan Budimansyah (2008 : 70) adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan. Pelaksanaan model PAKEM di SMP 2 Kudus dilakukan secara berkelompok sehingga peserta didik tidak enggan dan malu apabila mereka maju di depan kelas.


Siswa diajak untuk belajar di luar kelas dengan melakukan pengamatan terhadap lingkungan, kemudian mengekspresikan hasil dari pengamatan di lapangan meliputi pengamatan gerakan memilih tembakau sampai siap dipasarkan ke konsumen dengan cara datang ke home industry kretek. Melalui kegiatan kelompok peserta didik akan dilatih dalam membentuk pola lantai dan mengembangkan pola lantai dan level sesuai dengan kreativitas masing-masing kelompok. Guru dalam mengelola pembelajaran menggunakan berbagai sumber, media dan metode yang menarik disertai dengan permainan tentang tari dan pemberian reward. Pihak sekolah juga mendatangkan ahli dari luar misalnya pencipta Tari Kretek.

Baca juga:  Belajar IPS dengan TTS

Implementasi model PAKEM ternyata dapat mendorong peserta didik agar tidak takut membuat kesalahan dan malu dalam memperagakan gerakan tari Kretek, menumbuhkan rasa percaya diri dan mampu membuat suasana baru yang menyenangkan sehingga materi yang diberikan mudah dipahami serta mampu menjuarai berbagai perlombaan tari di tingkat Kabupaten dan Propinsi.

ETIK DWI APRILI YANTI, S.Pd, M.Pd
Guru SMP 2 Kudus