Implementasi Penguatan Pendidikan Karakter

Anna Lusiana Kuswardhani, SP,M.Pd Guru SMAN 1 Sumberlawang, Sragen
Anna Lusiana Kuswardhani, SP,M.Pd Guru SMAN 1 Sumberlawang, Sragen

JATENGPOS.CO.ID – Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo menginstruksikan agar sekolah lebih mengutamakan dan membudayakan penguatan pendidikan karakter di dalam dunia pendidikan sebagai implementasi dari Nawacita. Program ini digagas untuk menunjukkan prioritas jalan perubahan menuju Indonesia yang berdaulat secara politik, serta mandiri dalam bidang ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan yang dicanangkan melalui Gerakan  Nasional Revolusi Mental. Instruksi Presiden nomor 12 tahun 2016 ,dikhususkan untuk memperbaiki serta membangun karakter Indonesia dalam melaksanakan revolusi mental.

Diharapkan bantuan semua pihak untuk mendorong upaya penguatan pendidikan karakter pada seluruh jenis dan jenjang pendidikan antara lain mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti dan petunjuk teknis lainnya.

Tujuan Penguatan Pendidikan Karakter: Pertama, mengembangkan platform pendidikan nasional yang meletakkan makna dan nilai karakter sebagai jiwa atau generator utama penyelenggaraan pendidikan, dengan memperhatikan kondisi keberagaman satuan pendidikan di seluruh wilayah Indonesia.

Baca juga:  Fisika Asyik dengan Analogi

Kedua, membangun dan membekali Generasi Emas Indonesia 2045 menghadapi dinamika perubahan di masa depan dengan keterampilan abad 21. Ketiga, mengembalikan pendidikan karakter sebagai ruh dan fondasi pendidikan melalui harmonisasi olah hati (etik), olah rasa (estetik), olah pikir (literasi), dan olah raga (kinestetik).


Keempat, merevitalisasi dan memperkuat kapasitas ekosistem pendidikan (kepala sekolah, guru, siswa, pengawas dan komite sekolah) untuk mendukung perluasan implementasi pendidikan karakter. Kelima, membangun jejaring pelibatan publik sebagai sumber – sumber belajar di dalam dan di luar sekolah. Keenam, melestarikan kebudayaan dan jati diri bangsa Indonesia dalam mendukung Gerakan Nasional Revolusi Mental.

Salah satu cara untuk membangun/membangkitkan nasionalisme dan patrioatisme sesuai tujuan nomor tiga dan enam diharapkan kepada seluruh satuan/lembaga pendidikan/sekolah untuk  memasang naskah Pancasila, foto Presiden dan Wakil Presiden RI di setiap ruang kelas, serta beberapa foto Pahlawan Nasional dalam bingkai/pigura yang baik dan rapi.

Baca juga:  Stad Ciptakan Motivasi Konstruktif Belajar Sosiologi

Makna yang terkandung adalah memahami nilai luhur dari sila-sila Pancasila untuk diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan sekolah dan juga mengenang jasa-jasa para pahlawan yang telah merebut dan mempertahankan kedaulatan negara.

Menyiapkan setiap kelas agar menyanyikan lagu Indonesia Raya di setiap pagi awal Kegiatan Belajar Mengajar dan menyanyikan salah satu lagu kebangsaan/nasional sebelum pulang juga salah satu kiat untuk menggugah rasa nasionalisme dan patriotisme.

Hal ini dilakukan mengingat masih ada dari kita yang tidak hafal naskah Pancasila misalnya sudah kuliah dan bekerja. Bahkan saat ada razia polisi tentang disiplin lalu lintas, dan pelajar yang melanggar aturan lalu lintas kemudian diberi sanksi untuk mengucapkan naskah Pancasila, ternyata masih ada yang tidak hafal, begitu juga sewaktu diminta menyanyikan lagu Indonesia Raya demikian juga.

Baca juga:  Discovery Learning Tingkatkan Hasil Belajar Menggambar Ragam Hias

Bahkan mereka lebih hafal lagu-lagu Barat populer, lagu bergenre pop bahkan dangdut. Hal ini tentu membuat prihatin dan kecewa semua pihak, padahal ini adalah salah satu wujud pengamalan rasa nasionalisme dan patriotisme.

Untuk pemasangan foto Presiden dan wakil presiden sudah dilaksanakan dengan baik, namun untuk naskah Pancasila belum banyak yang dipasang. Pembiasaan menyanyikan lagu Indonesia Raya sudah tertib dilaksanakan hanya perlu ditingkatkan agar dalam menyanyikannya dengan sikap tegak dan penuh penghayatan dan tidak sekedar ”menggugurkan kewajiban”.

Demikianlah beberapa hal sederhana yang bisa dilakukan untuk mengimplementasikan penguatan pendidikan karakter pada satuan pendidikan secara umum, secara khusus cara-cara di atas diharapkan dapat menguatkan karakter peserta didik kita.

Anna Lusiana Kuswardhani, SP,M.Pd
Guru SMAN 1 Sumberlawang, Sragen