Kurikulum Tingkat Satuan Pelajaran (KTSP) telah berlalu walaupun ada beberapa sekolah yang masih menggunakannya. Lahirnya KURTILAS karena sebuah tantangan zaman yang selalu dihadapkan sebuah perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Nilai sikaplah yang menjawab tantangan tersebut dan terdapat dalam KURTILAS. Sikap tersebut terdiri dari sikap spiritual dan sikap sosial. Di dalam KURTILAS pembelajaran menggunakan tematik. KURTILAS yang di maksud adalah Kurikulum 2013.
Tema selalu mengiringi dalam pembelajaran kurikulum 2013. Penilaian yang terdapat dalam Kurikulum 2013 terdiri dari penilaian sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan keterampilan. Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa.
Keterpaduan dalam pembelajaran ini dapat dilihat dari aspek proses atau waktu, aspek kurikulum, dan aspek belajar mengajar. Jadi, pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema sebagai pemersatu materi yang terdapat di dalam beberapa mata pelajaran dan diberikan dalam satu kali tatap muka. Dengan kata lain pembelajaran tematik adalah pembelejaran yang menggunakan tema dalam mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna bagi peserta didik . Dikatakan bermakna karena dalam pembelajaran tematik, peserta didik akan memahami konsep-konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung dan menghubungkan dengan konsep lain yang telah dipahaminya. Pendekatan ini berangkat dari teori pembelajaran yang menolak proses latihan/hafalan (drill) sebagai dasar pembentukan pengetahuan dan struktur intelektual anak.
Pembelajaran tematik memiliki karakteristik-karakteristik diantaranya :Berpusat pada siswa, memberikan pengalaman langsung, pemisahan matapelajaran tidak begitu jelas, menyajikan konsep dari berbagai matapelajaran, bersifat fleksibel, hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa, menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan.
Pendekatan tematik terpadu adalah cara untuk tidak membatasi anak dalam sebuah mata pelajaran dalam mempelajari sesuatu. Contohnya di kelas VI, tema “ Selamatkan Makhluk Hidup” sub tema “Hewan Sahabatku” pada “Pembelajaran 4” : “Anak mengamati ikan yang hidup di lingkungan air tawar. Salah satu anak membawa ikan bandeng untuk dibagikan dengan teman-temannya. Ia membagikan dengan sama rata dan adil sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Anak tersebut peduli dengan temannya. Ia membawa ikan Bandeng 4 kardus berisi 2 ikan dan 4 kardus berisi 3 ikan. Teman-teman membaginya sehingga setiap orang mendapatkan jumlah yang sama. Anak menulis laporan hasil pengamatan dengan tulisan yang baik dan benar sesuai ejaan bahasa Indonesia.” Ketika proses pembelajaran berlangsung, peserta didik tidak merasa sedang mempelajari satu mata pelajaran saja. Dengan sendirinya dari muatan pelajaran PPKn, Matematrika ke bahasa Indonesia anak terbawa dengan menyenangkan. Hal itu diharapkan agar peserta didik dapat memperoleh berbagai pengetahuan atau keterampilan hanya dalam satu pertemuan saja.
Jadi dalam tematik, perpindahan muatan pelajaran yang satu dengan yang lain sangat indah dirasakan oleh anak didik dan gurunya. Tidak terasa satu pembelajaran bisa mencakup beberapa muatan pelajaran. Peserta didik sangat gembira dan menyenangkan dalam situasi proses pembelajaran. Sehingga mereka setiap hari tidak merasa bosan untuk belajar. Selalu semangat dan gembira, begitu seterusnya dalam proses kegiatan belajar mengajar.
SUYANTO, S.Pd.SD
SD Negeri Kalisaleh, Kecamatan Belik , Kabupaten Pemalang