Inkuiri Tingkatkan Kreatifitas Menggambar Siswa

Rohmadi,S.Pd. Guru Seni Budaya SMP Negeri 4 Pracimantoro
Rohmadi,S.Pd. Guru Seni Budaya SMP Negeri 4 Pracimantoro

Pembelajaran Seni Budaya/Seni rupa bagi sebagian siswa merupakan salah satu pelajaran yang kurang diminati karena dianggap tidak menantang dan hanya merupakan muatan lokal. Hal ini tejadi pada siswa SMP Negeri 4 Pracimantoro kelas VII B. Penguasaan materi seni budaya sebenarnya hanya terdiri dari dua aspek yaitu aspek pengetahuan dan aspek ketrampilan. Tetapi pada aspek ketrampilan rata-rata nilai siswa rendah dan ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor.Pertama siswa tidak mendapat bimbingan orang tua ketika dirumah karena sebagian besar orang tua siswa adalah petani atau bekerja di kota sehingga siswa malas belajar, malas berkarya dan lebih asyik bermain handphone atau nonton televisi. Kedua, metode pembelajaran disekolah yang monoton dan kurang bervariasi. Dari sebab tersebut berdampak pada rendahnya nilai praktek pada pelajaran seni budaya/seni rupa pada materi menggambar flora,fauna dan alam benda KD4.2 siswa kelas VII B yang nilai ketrampilannya rata-rata rendah atau dibawah KKM.

Baca juga:  Mengurangi Hiperaktif ABK dengan Musik Ritmis

Melihat dari kenyataan tersebut maka sebagai guru Seni Budaya di SMP Negeri 4 Pracimantoro, penulis, mencoba memperbaiki proses pembelajaran menggunakan metode inkuiri yang memungkinkan siswa menjadi aktif di dalamnya. Metode inkuiri merupakan metode yang mempersiapkan siswa dalam situasi untuk melakukan suatu eksperimen sendiri agar dapat melihat apa yang akan terjadi, ingin melakukan sesuatu, mengajukan pertanyaan-pertanyaan, dan mencari jawabannya sendiri, serta menghubungkan penemuan yang satu dengan penemuan yang lain, dan membandingkan apa yang ditemukannya dengan yang ditemukan oleh siswa lain (Piaget dalam Mulyasa, 2007:108).Adapun langkah-langkah pembelajaran dengan metode inkuiri menurut EgKauchak yang dilakukan dalam tindakan ini adalah sebagai berikut :Pertama Fase menyajikan pertanyaan atau masalah Guru membagikan contoh gambar sebagai dasar untuk pengambilan sumber ide kepada siswa dan juga mennyampaikan msalah kepada siswa.Kedua.Fase membuat hipotesis Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk curah pendapat dalam membuat hipotesis. sesuai. Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok antara 4 sampai dengan 5 siswa.

Baca juga:  Problematika Guru SD dalam PJJ MaPel IPS

Serta siswa diberi kesempatan untuk melakukan percobaan merancang gambar sesuai hasil diskusi.Ketiga Fase mengumpulkan dan menganalisa data Siswa mengumpulkan bentuk-bentuk yang disenangi pada gambar. Guru memberi kesempatan kepada setiap kelompok untuk menyampaikan hasil pengolahan data yang terkumpul. Sehingga guru dapat mengetahui bentuk mana yang disenangi siswa maupun yang tidak disenangi. Siswa mulai mengumpulkan hasil identifikasi dari contoh gambar yang dibagikan sebagai sumber ide, yang kemudian dituangkan dalam bentuk gambar 2D. Keempat .Fase membuat kesimpulan Guru membimbing siswa dalam membuat kesimpulan tentang melukis 2D dengan memanfaatkan hewan/tanaman sekitar sebagai sumber ide. Diakhir pembelajaran guru juga memberikan penguatan sehingga materi yang dipelajari dapat dipahami oleh siswa.

Baca juga:  Literacy Cloud Solusi Tingkatkan Minat Membaca di Era Digital

Berdasarkan penelitian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa proses pembelajaran Seni Budaya kelas VII B dengan metode inkuiri dapat menjadikan siswa lebih aktif baik secara individu maupun kelompok.Secara individu siswa mempunyai keberanian untuk menyampaikan ide-idenya yang diwujudkan dalam bentuk-karya yang bervariasi baik objek,warna yang semua itu diperoleh dari hasil diskusi sedangkan secara kelompok siswa lebih punya keberanian untuk curah pendapat dan memberi masukan kepada teman yang lain untuk merangsang dan meningkatkan kreatifitas siswa yang lain. Dengan metode inkuiri pula siswa menjaadi lebih bersemangat, lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran.


Rohmadi,S.Pd.
Guru Seni Budaya SMP Negeri 4 Pracimantoro