JATENGPOS.CO.ID, – Pendidikan saat ini terpusat dalam pengintegrasian Penguatan Pendidikan Pendidikan Karakter (PPK).Pengertian PPK menurut Perpres Nomor 87 Tahun 2017 sebagai “Gerakan pendidikan di bawah tanggung jawab satuan pendidikan untuk memperkuat karakter peserta didik melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir, dan olah raga dengan pelibatan dan kerja sama antara satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat sebagai bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental (Pasal 1, ayat 1).
Fokus PPK adalah nilai-nilai pancasila. PPK dilaksanakan dengan menerapkan nilai-nilai pancasila dalam pendidikan karakter terutama meliputinilai-nilai religius, jujur, toleran, disiplin, bekerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai,gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial dan bertanggung jawab.
Ada lima utama karakter yaitu religiusitas, nasionalisme, kemandirian, gotong royang dan integritas.Selain lima utama karakter, pemerintah juga mendorong peningkatan literasi dasar yang meliputi literasi bahasa, literasi numerik, literasi sains, literasi digital(TIK), literasi finansial dan literasi budaya dan kewargaan. Serta memiliki ketrampilan abad 21 yang lebih dikenal dengan istilah 4C(creative, critical thinking, comunicative, dan collaborative).
PPK dan Literasi pada dasarnya bukan hal yang baru bagi guru dalam integrasi PPK dan Literasi dalam pembelajaran. Kedua hal tersebut secara operasional diintegrasikan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran. Secara administratif Integrasi PPK dan Literasi ada pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP) yang memuat langkah-langkah pembelajaran meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
Dalam kegiatan pembelajaran disekolah, khususnya IPA banyak sekali literasi dan PPK dapat diterapkan dalam pembelajaran yang dapat dituangkan dalam perumusan RPP.Misalnya seorang guru akan menyampaikan suatu materi tentang Klasifikasi Makhluk Hidup. Di awal pembelajaran guru mengucapkan salam, lalu mengajak siswa berdoa, menyanyikan lagu indonesia raya, bekerja dalam kelompok. Hal tersebut pada dasarnya merupakan bagian PPK yang meliputi lima dasar PPK yaitu religiusitas, nasionalisme, kemandirian, gotong royang dan integritas. Kelima hal tersebut dapat dikembangkan guru dalam kegiatan pembelajaran.
Pada Kegiatan inti, ketika guru meminta siswa untuk mengamati sebuah objek misalnya gambar robot dengan anak sedang bermain bola, kemudian siswadiminta untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan dari kedua gambar tersebut dengan didukungmembaca buku dari berbagai sumber, hal ini merupakan implementasi literasi. Kemudian dilanjutkan siswa berdiskusi dalam kelompok, mengumpulkan informasi, menganalisis dan mempresentasikan hasil, menjawab pertanyaan, membuat laporan atau memajang hasil karya, hal ini juga literasi karena literasi bukan hanya kemampuan baca dan tulis saja.
Karakter siswa dapat dilihat pada saat pembelajaran, misalnya aktif, pasif, mandiri, mampu kerjasama dalam kelompok, tekun, kerja keras, menghargai teman yang berpendapat, ini dapat dipantau oleh seorang guru dalam pembelajaran menggunakan lembar observasi.
Pendidikan Karakter merupakan kunci yang sangat penting di dalam membentuk kepribadian anak. Integrasi literasi dan PPK dalam pembelajaran perlu terus perlu terus ditanamkan sehingga dapat menjadi investasi jangka panjang untuk menyiapkan generasi muda yang literat dan berkarakter.Hal ini membutuhkan kesungguhan, komiten, kerjasama dan sinergi dari berbagai pihak.
HARIYANTI, S.Pd.