JATENGPOS.CO.ID, SRAGEN – Program pengentasan kemiskinan (Tumis) digencarkan Pemerintah Kabupaten Sragen. Sejumlah 972 warga dari dua desa lulus kemiskinan.Desa yang wisuda Tumis diantaranya Desa Cemeng, Kecamatan Sambungmacan dan Desa Kadipiro Kecamatan Sambirejo.
Program pengentasan kemiskinan secara keroyokan lintas lembaga dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) ini menghabiskan anggaran Rp 4,7 miliar untuk dua desa.
Ketua Tumis sekaligus Asisten I Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Sragen Joko Suratno menyampaikan kemiskinan desa Kadipiro dan Cemeng dinilai sudah tuntas.
Untuk Desa Kadipiro, dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), KK Miskin tercatat 594 keluarga. Kemudian dilakukan assesment oleh tim, ada 443 yang menerima bantuan program tumis. Sedangkan desa Cemeng, dari DTKS jumlah 623 keluarga, kemudian dilakukan validasi menjadi 529 keluarga.
”Kenapa bisa turun dari DTKS, jadi dipastikan di lapangan. Misalnya ternyata dinilai sudah menjadi keluarga mampu. Atau sudah meninggal dan sebagainya. Hasil yang sudah ini diasesment dan dilakukan terapi,” ujarnya.
Joko menjelaskan ada sejumlah terapi, apa yang bisa dibantu untuk mengentaskan kemiskinan. Bisa dari pendidikan anak, jambanisasi, perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), atau terapi ekonomi seperti peternakan, pertanian atau keterampilan dan wirausaha. Selain itu ada sambungan listrik dan sebagainya.
Kepala Dinsos Sragen Finuril Hidayati menjelaskan secara keseluruhan 3500 warga Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Sragen juga graduasi lulus wisuda kemiskinan. Sehingga terhitung mulai tahun 2023 ini mereka secara mandiri tidak mendapatkan bantuan lagi dari Program Keluarga Harapan (PKH).
“Angka tersebut merupakan 10 persen dari warga Sragen yang terdaftar sebagai PKH yang menerima bantuan KPM dari pemerintah pusat,” tutur Finuril.
Pada kesempatan yang sama, Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah, Untung Wibowo Sukowati program wisuda tumis ini, sebenarnya banyak bersinggungan dengan bidang yang diawasi Komisi D DPRD Jawa Tengah. Sehingga pihaknya ikut memberikan bantuan aspirasi langsung ke masyarakat desa seperti pembangunan infrastruktur.
”Seperti program energi listrik untuk masyarakat, bedah rumah dan infrastruktur. Saya sebagai anggota dewan ikut membantu Bupati Yuni karena saya ingin ada percepatan untuk pembangunan Sragen,” ujarnya. (ars)