JATENGPOS.CO.ID, UNGARAN– Guna menyiapkan “Data Warehouse ” sebagai pijakan pimpinan menentukan kebijakan pembangunan daerah, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) menggelar rapat koordinasi lintas OPD di Ruang Command Center, Kompleks Kantor Buoati Semarang di Ungaran, kemarin.
Kepala Diskominfo, Petrus Triyono menjelaskan kumpulan data strategis itu akan menjadi bekal utama bagi kepala daerah mengambil kebijakan sektoral yang tepat.
Data yang akan ditampilkan antara lain jumlah warga termasuk kemiskinan ekstrem, gizi buruk (stunting), harga kebutuhan pokok masyarakat yang mempengaruhi tingkat inflasi dan pendapatan pajak atau retribusi daerah.
Selain itu juga perkembangan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) terkait pengadaan barang dan jasa.
“Data yang terkumpul akan diatur secara real time. Sehingga pimpinan daerah dapat mengambil kebijakan dengan tepat berdasar data terkini ,” ungkapnya .
OPD yang dilibatkan untuk menyiapkan data terkini antara lain Dinkes, Bapperida, DP3AKB, BKUD dan Diskumperindag Kabupaten Semarang.
Kepala Bidang Sandi dan Statistik, Amelia G Paulina yang mendampingi Kepala Diskominfo menambahkan pihaknya akan menambahkan indeks kepuasan masyarakat (IPM) sebagai bahan masukan ke pimpinan.
Diberitakan sebelumnya, terkait data peningkatan pelayanan publik, Bupati Semarang H Ngesti Nugraha mengimbau para pimpinan perangkat daerah untuk terus berinovasi mengembangkan mutu pelayanan publik. Sehingga masyarakat dapat dimanjakan dengan pelayanan yang cepat, mudah dan murah.
Saat ini ada 86 aplikasi pelayanan umum yang digunakan di beberapa perangkat daerah. Semua aplikasi nantinya akan disatukan dalam aplikasi terintegrasi “SIAPP NDAN’ yang dikelola Dinas Kominfo.
“Penggunaan aplikasi itu untuk mendukung smart city di Kabupaten Semarang,” tegas Bupati saat melaunching aplikasi terintegrasi “SIAPP NDAN” yang dipandegani Dinas Kominfo Kabupaten Semarang di Pendapa Rumah Dinas Bupati Semarang di Ungaran, Selasa (30/7/2024) lalu.
Kepala Badan Perencanaan Riset dan Inovasi Daerah (Baperida), M Muslih melaporkan bersamaan dengan itu, diluncurkan pula aplikasi pelayanan umum “SIPPPOLIN” (Disnaker), “Giras Pemdes ” (Dispermasdes ) dan “Siperawan Poster” (penanganan kebakaran / Satpol PP dan Damkar). Bupati juga mencanangkan program “Desa Cantik” atau Desa Cinta Statistik di 208 desa se Kabupaten Semarang.
Pencanangan ditandai penandatanganan naskah pencanangan oleh Bupati Semarang H Ngesti Nugraha, Kepala BPS Dewi Trirahayuni serta pimpinan OPD terkait.
“Pembinaan Desa Cinta Statistik sudah dilakukan sejak 2021 secara lintas instansi. Tujuannya meningkatkan kapabilitas perangkat desa mengolah dan menginterpretasikan data statistik desa agar program pembangunan desa tepat sasaran,” jelasnya. (muz)
