26.1 C
Semarang
Rabu, 13 Agustus 2025

Cerita Bupati Semarang Ubah Manajemen PDAM dari Defisit hingga Laba Meningkat Pesat

JATENGPOS.CO.ID, UNGARAN– Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) atau PDAM Tirta Bumi Serasi Kabupaten Semarang menunjukkan kenaikan keuntungan cukup signifikan. Keuntungan dicapai berkat inovasi dilakukan Pemkab Semarang bersama jajaran direksi PDAM dengan merubah managemen yang efektif dan profesional.

Pernyataan demikian disampaikan Bupati Semarang H Ngesti Nugraha saat menyerahkan simbolis Program Sambungan Rumah (SR) Gratis dan Pengukuhan Pengurus Forum Komunikasi Pelanggan (FKP) Kabupaten Semarang di balai desa Leyangan, Kecamatan Ungaran Timur, Kamis (12/9/2024) siang.

Bupati menjelaskan perbaikan managemen PDAM terlihat bergerak mulai tahun 2021. Kondisi perusahaan daerah ini disebutkan sedang tidak baik-baik saja. Saat itu mengalami devisit pendapatan dengan beban utang di tahun itu sebesar Rp 1,6 miliar.

“Utang saat itu bertambah Rp 1,6 miliar, sedangkan tanggungan utang dari masa lalu PDAM tercatat sekitar Rp 39 miliar. Bisa dibayangkan bagaimana kondisi manajemen saat itu, sedang sangat tidak bonafid, ini kemudian kita perbaiki bersama,” jelasnya saat memberikan sambutan.

Diceritakan Bupati upaya perbaikan itu, ia bersama direksi dan jajaran PDAM melakukan rapat hingga 9 kali. Keputusan ditempuh meminta agar direktur berubah manajemen, mau tidak mau harus dilaksanakan sebagai langkah inovatif untuk menyehatkan manajemen.

Salah satu keputusan paling berani saat itu melakukan efesiensi hingga tunjangan direktur dan jajaran juga karyawan dikurangi. Perubahan managemen sekaligus dipacu dengan mematok target keuntungan sebesar Rp 6 miliar.

“Banyak yang bertanya apakah mungkin target dapat dicapai? Saya tegaskan selama profesional dan dijalankan dengan tidak mengada-ada pasti bisa. Alhamdulillah berkat kerja keras dan ikhtiar kita semua akhirnya bisa tercapai target. Akhir tahun 2022 PDAM untung sebesar Rp 7,98 miliar,” ungkapnya.

Baca juga:  Penerimaan Penghargaan Bagi Perempuan Berjasa Dan Berprestasi Di Kabupaten/Kota Dalam Rangka Memperingati Hari Kartini Ke-144 Tahun 2022

Di tahun berikutnya PDAM kembali ditarget keuntungan sebesar Rp 6 miliar. Hasilnya menggembirakan tahun 2023 itu manajemen mampu menunjukkan prestasi dengan keuntungan melebihi target, yakni Rp sebesar 8,42 miliar. Tentu peningkatan laba yang siginikan.

“Sejak awal kita upayakan merubah manajemen dengan tidak berdiam diri. Saat itu kita sampaikan insentif kita kurangi dengan harapan jika berhasil mencapai target maka tahun berikutnya insentif akan kita tambah lebih banyak dari potongan. Karena berhasil maka hak direksi dan karyawan kita berikan, kita tambah insentifnya lebih banyak,” tandas Bupati disambut tepuk tangan jajaran direksi dan tamu undangan.

Berkat pencapaian kemajuan manajemen selama dua tahun itu PDAM telah berhasil membayar utang setiap tahunnya Rp 7 miliar hingga Rp 8 miliar. Dengan demikian dari kerugian masa lalu sebesar Rp 39 miliar saat ini sudah terkurangi sekitar Rp 19 miliar.

“Target kita empat tahun lagi seluruh hutang masa lalu itu dapat terselesaikan. Artinya PDAM tidak punya lagi utang dan dinyatakan sehat. Berdasarkan konsultasi dengan BPK RI selama masih punya utang PDAM tidak ada kewajiban menyetor PAD (Pendapatan Asli Daerah) ke daerah. Kita harapkan kinerja ini terus meningkat, utang bisa lunas, PDAM bisa menyetor PAD ke Pemkab,” jelas Bupati.

Baca juga:  Pelatihan Kegiatan Pengembangan Kegiatan Masyarakat Untuk Peningkatan Kualitas Keluarga

Upaya lain, Bupati meminta manajemen meminimalisir tingkat kebocoran air yang sama tinggi. Direksi dan jajaran diharapkan dapat bahu-membahu mengatasi masalah ini. Upaya sudah dilakukan dengan membeli 3 alat pendeteksi kebocoran pada jaringan untuk seluruh wilayah PDAM.

“Dengan alat pendeteksi dapat diketahui titik kebocorannya. Ada pipanya yang aus, ada yang bocor, ada pipa disuntik, sambungannya aus dan lainnya. Ini harus dibenahi, kita dapat menekan kebocoran semakin besar maka bahan baku semakin banyak kita salurkan ke pelanggan,” tegasnya.

Dalam kesempatan ini tampak hadir Direksi PDAM, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Semarang Istichomah, perwakilan Baperrinda, Camat Ungaran Timur, Kepala Desa Leyangan dan tamu undangan.

Direktur Utama PDAM Kabupaten Semarang Guswahid Hidayat menyampaikan jumlah penerima SR gratis sebanyak 500 rumah yang berada di tiga cabang PDAM yakni Cabang Ungaran, Ambarawa, dan Salatiga. Pemasangan SR warga yang seharusnya dikenakan biaya sebesar Rp1,3 Juta, namun dengan program ini digratiskan.

“SR kita bagikan secara gratis untuk 500 rumah, merupakan program sosial dari PDAM. Jika dihitung harga per SR sebesar Rp 1,3 juta, total nilai program sosial ini sebesar Rp 650 juta. Prioritas kita berikan kepada warga kurang mampu data penerima kita dapatkan dari Dinsos. Juga kita berikan untuk tempat ibadah dan sosial, seperti masjid dan sekolahan,” ujar Guswahid. (muz)


TERKINI

Rekomendasi

Lainnya