26 C
Semarang
Kamis, 16 Oktober 2025

Atap Sekolah Ambrol di Sragen, 3 Siswa SD Luka-Luka

JATENGPOS.CO.IDSRAGEN – Sebuah peristiwa nahas menimpa sejumlah siswa SD Negeri Kalimacan, Kalijambe, Sragen. Rabu (20/11) pagi, atap salah satu ruangan kelas sekolah tersebut tiba-tiba roboh dan menimpa para siswa yang sedang belajar.

Informasi yang dihimpun, pada pukul. 08.47 tim medis Puskesmas Kalijambe sedang merespon Kegawatdaruratan Medis akibat Atap Kelas roboh SD Negeri Kalimacan. Akibat kejadian tersebut, tiga orang siswa mengalami luka-luka.

Tiga orang siswa antara lain Fahra, 11, yang mengalami dislokasi pergelangan tangan kanan, Niswa, 11, yang mengeluh nyeri di lutut kaki kanan, dan Selvi, 11, yang mengalami pusing.

“Saat di lokasi tim melakukan assessment bahwa terdapat 3 korban, setelah diberikan pertolongan pertama oleh tim korban Fahra dievakuasi Menuju IGD RSUD dr. Soeratno Gemolong dan korban Niswa dan Selvi dievakuasi ke Puskesmas Kalijambe untuk mendapatkan Penanganan lebih lanjut dengan menggunakan Ambulans Puskesmas Kalijambe,” terang Plt Kepala PMI Sragen Darmawan berdasarkan laporan tim di lapangan.

Baca juga:  Ops Patuh Candi 2021 Kedepankan Humanis

Petugas medis dan Puskesmas Kalijambe langsung merespon kejadian tersebut dan memberikan pertolongan pertama kepada para korban. Korban luka kemudian dilarikan ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

Saat ini, Pihak sekolah dan pemerintah setempat masih melakukan investigasi lebih lanjut terkait penyebab robohnya atap sekolah tersebut. Kejadian ini menjadi pengingat penting bagi semua pihak untuk selalu memperhatikan kondisi bangunan sekolah dan memastikan keamanan para siswa.

Kepala Bidang (Kabid) SD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sragen Suwarno menyampaikan pihaknya sudah di sekolah itu. Dia memastikan bangunan sekolah tidak ambruk. Hanya atap yang ambruk. Kejadian hanya di satu ruangan, kelas 5.

Baca juga:  Polres Semarang Gelar Operasi Keselamatan Kedepankan Tindakan Preemtif dan Preventif

“Penyebab mungkin karena plafon terkena air dan menjadi berat. Genteng tidak bocor tapi mungkin tampilan karena hujan angin, lantas udara lembab karena dekat kebun jati, jadi tidak segera kering, ” terangnya.

Dia menuturkan siswa sudah ditangani medis. lantas siswa yang lain tetap Melanjutkan belajar mengajar. Hanya saja lokasi dipindahkan ke musala. “KBM tetap berlanjut,” ujarnya.

Pihaknya menekankan yang mengalami rusak hanya satu ruangan. Bangunan tersebut terakhir direhap pada 2007. “Kalau tembok dan bangunan lainnya masih bagus,” Kata Suwarno. (ars)


TERKINI

Rapor Pelatih Timnas Indonesia


Rekomendasi

...