JATENGPOS.CO.ID, SUKOHARJO – Penyerapan pupuk di kabupaten Sukoharjo belum maksimal. Diperkirakan karena keterbatasan finansial atau kendala lain, banyak petani yang belum mengambil jatah pupuk sesuai Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK)
“Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo bersama PT Pupuk Indonesia meluncurkan program Gebyar Diskon Pupuk Subsidi untuk para petani penerima manfaat melalui sistem e-RDKK,” ungkap Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Sukoharjo, Bagas Windaryatno, ditemui disela-sela acara tanam jagung bersama TNI Polri di desa Rejosari Polokarto Sukoharjo, Rabu (20/11).
Untuk mengoptimalkan penyerapan pupuk guna memperkuat ketahanan pangan, PT Pupuk Indonesia menyediakan kupon diskon antara Rp50.000 hingga Rp100.000 untuk sekitar seribu petani di Sukoharjo.
Dengan adanya program diskon ini, Bagas berharap penyerapan pupuk subsidi dapat lebih maksimal, khususnya untuk mendukung musim tanam pertama (MT1).
“Persiapan di MT1 ini sangat penting guna mendukung target panen tiga kali setahun pada 2025,” tambahnya.
Bagas juga menyampaikan data terkait penyerapan pupuk subsidi di Sukoharjo, di mana serapan pupuk urea baru mencapai 37% dari kuota sebesar 15.000 ton, sementara NPK sudah terserap 70% dari kuota sebesar 13.200 ton.
“Kami optimistis bahwa langkah ini akan mendorong peningkatan penyerapan pupuk dan membantu pencapaian target produksi pangan di Sukoharjo,” tuturnya.
Program ini mendapat respons positif dari para petani, yang merasa terbantu dalam memenuhi kebutuhan pupuk di musim tanam. Inisiatif ini dinilai dapat mengurangi beban biaya sekaligus menjamin ketersediaan pupuk, sehingga meningkatkan peluang keberhasilan dalam bercocok tanam dan mendukung ketahanan pangan. (Dea)
