JATENGPOS.CO.ID, SUKOHARJO – Banjir yang melanda enam kecamatan di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, mulai surut pada Selasa (25/2/2025) pagi. Ribuan warga yang sebelumnya mengungsi akibat banjir kini telah kembali ke rumah masing-masing. Kepala Pelaksana BPBD Sukoharjo, Ariyanto Mulyatmojo, mengonfirmasi bahwa banjir yang melanda Kecamatan Grogol, Mojolaban, Polokarto, Sukoharjo, Nguter, dan Baki perlahan mulai surut.
“Di Kabupaten Sukoharjo, kemarin yang di daerah Nguter banjir, Alhamdulillah sudah surut. Banjir di Baki, Grogol, Mojolaban, Polokarto juga mulai surut,” jelas Ariyanto, Selasa.
Total sebanyak 2.089 warga yang sebelumnya mengungsi akibat banjir telah kembali ke rumah masing-masing. BPBD Sukoharjo memastikan bahwa kondisi wilayah terdampak terus dipantau untuk mengantisipasi potensi banjir susulan, mengingat curah hujan masih cukup tinggi di beberapa wilayah.
Sementara itu, Polres Sukoharjo bergerak cepat memastikan para pengungsi akibat banjir mendapatkan bantuan dan penanganan maksimal. Kapolres Sukoharjo, AKBP Anggaito Hadi Prabowo, mengerahkan timnya untuk memantau lokasi banjir dan memastikan distribusi bantuan berjalan lancar.
“Selasa pagi (25/2), pukul 06.00 WIB, kami turun langsung ke lapangan untuk memastikan kondisi warga terdampak dan penyaluran bantuan berjalan dengan baik,” ujarnya.
Wakapolres Sukoharjo, Kompol Pariastutik, bersama Kabag Ops Kompol Bagus Prasetyo, turut meninjau langsung lokasi banjir di Dukuh Jatimalang, Desa Laban, Kecamatan Mojolaban. Mereka memastikan bahwa kebutuhan dasar warga, termasuk makanan, air bersih, dan obat-obatan, tersedia di lokasi pengungsian.
AKBP Anggaito juga menyampaikan bahwa tidak ada korban jiwa dalam peristiwa banjir ini. Namun, puluhan warga, termasuk lansia, dewasa, dan anak-anak sempat mengungsi ke lokasi aman. Lansia seperti Mbah Harjo, Mbah Dayat, dan Mbah Sarmini termasuk di antara warga yang mendapatkan perhatian khusus selama masa pengungsian.
Sebagai bagian dari upaya tanggap darurat, BPBD Sukoharjo telah mendirikan 30 tenda kecil dan satu tenda besar yang digunakan sebagai dapur umum darurat. Aparat kepolisian juga bersiaga di sejumlah titik rawan banjir untuk membantu evakuasi warga yang memerlukan bantuan lebih lanjut.
“Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan. Jika ada situasi darurat, segera laporkan kepada aparat setempat agar kami bisa segera bertindak,” tegas AKBP Anggaito.
Polres Sukoharjo juga mengerahkan satu unit truk Sabhara dan kendaraan D-Max milik Satlantas untuk membantu evakuasi warga dan pengendara yang terjebak banjir, terutama di jalur utama Solo-Wonogiri yang terdampak cukup parah di kawasan Songgorunggi, Desa Kepuh, Kecamatan Nguter. (dea)