JATENGPOS.CO.ID, SUKOHARJO – Observatorium Assalaam, yang berlokasi di Komplek Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam, Pabelan Kartasura, Sukoharjo, kembali mengadakan kegiatan rukyat hilal dalam rangka menentukan awal Ramadhan 1446 H.
Kegiatan ini berlangsung pada Jumat, 28 Februari 2025, mulai pukul 17.00 hingga 18.30 WIB, di Anjungan Astronomi Assalaam Observatory.
Menurut Kepala Pusat Astronomi Assalaam, AR Sugeng Riyadi, pengamatan hilal kali ini terbuka untuk umum, memberikan kesempatan bagi masyarakat luas untuk menyaksikan secara langsung bagaimana proses observasi dilakukan.
“Rukyat hilal merupakan metode penting dalam penentuan awal bulan dalam kalender Hijriah, selain perhitungan hisab.” kata Sugeng Riyadi.
Berdasarkan analisis astronomi yang dilakukan di Markas Rukyat Observatorium Assalaam, diperoleh data sebagai berikut: Konjungsi (Ijtimak) terjadi pada Jumat, 28 Februari 2025, pukul 07:46:43 WIB.
Matahari terbenam pada pukul 17:57:01 WIB, di arah 262.04°. Hilal terbenam pada pukul 18:15:53 WIB, di arah 263.52°. Ketinggian hilal saat matahari terbenam adalah 4.68°, dengan azimut 264.01°. Usia hilal mencapai 10 jam 10 menit 18 detik setelah konjungsi. Jarak sudut antara Bulan dan Matahari adalah 5.88°.
Dengan mengacu pada kriteria Neo-MABIMS 3-6-4, yang menjadi pedoman pemerintah Indonesia, hasil perhitungan ini menunjukkan bahwa awal Ramadhan 1446 H diperkirakan jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025.
Namun sayangnya, saat diteropong, hilal tidak terlihat dari lokasi Anjungan Astronomi Assalaam Observatory. Diketahui di Indonesia ada 10 lokasi peneropongan hilal, salah satunya di Aceh yang dianggap sebagai penentu.
“Keputusan resmi tetap menunggu pengumuman dari Menteri Agama RI dalam sidang itsbat, yang akan digelar pada Jumat petang, 28 Februari 2025.” kata Sugeng.
Nampak masyarakat yang ikut hadir melakukan pengamatan hilal sangat antusias. Mereka mendapatkan pengalaman langsung melihat proses rukyat menggunakan instrumen astronomi yang canggih dan akurat. (dea)