28.1 C
Semarang
Selasa, 20 Mei 2025

Sidak SDN 4 Wonorejo, Komisi D DPRD Karanganyar Temukan Guru Keracunan MBG

JATENGPOS.CO.ID,   KARANGANYAR – Komisi D DPRD Karanganyar prihatin kondisi SDN 4 Wonorejo. Pasalnya, saat melakukan inspeksi mendadak (Sidak) bukan hanya sarana dan prasarana (Sarpras) sekolah saja yang tak layak, tapi juga ada temuan guru keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) hingga anak di bawah usia 7 tahun di kelas 1.

Wakil Ketua Komisi D DPRD Karanganyar, Tiara Puspita menjelaskan, saat memimpin langsung kunjungan kerja dan monitoring kegiatan belajar mengajar dan sarana prasarana sekolah, kalangan Dewan mendapati kondisi SDN 4 Wonorejo yang memprihatinkan.

“Komisi D tadi monitoring di Gondangrejo, kami sangat prihatin dengan kondisi di SDN 4 Wonorejo. Sarana dan prasarana sekolah tidak layak dan muridnya kurang,” ungkap Tiara Puspita pada wartawan, Senin (28/4).

Menurut politisi PKB Karanganyar itu, ada banyak catatan untuk perbaikan SDN 4 Wonorejo, mulai dari ruang kelas yang atapnya jebol, temboknya gempur, hingga tidak adanya mushola, perpustakaan, dan Unit Kesehatan Siswa (UKS), bahkan toilet dari 3 hanya 1 toilet yang bisa dan digunakan bersama-sama guru dan murid.

Hal ini diperparah karena hanya ada 44 siswa di sekolah tersebut. Sedangkan untuk mendapatkan bantuan, standar minimal sekolah harus memiliki sedikitnya 60 siswa. Tiara menilai, dengan kondisi sekolah yang memprihatinkan itu, orang tua akan berpikir ulang jika akan memasukkan anaknya di SD dengan fasilitas dan standar yang kurang memadai.
“Kelas 1 itu hanya Ada 7 murid saja. Dan karena kurang murid, ternyata ada anak yang di bawah 7 tahun sudah diterima. Usianya 5 tahun itu ada 2 anak,” ujarnya.

Bahkan saat kunjungan tersebut pihak sekolah kebingungan kursi tamu. Sehingga, tiara meminta lesehan saja, sehingga tak mengganggu kegiatan belajar mengajar.
Sewaktu Sidak tersebut, sekitar jam 10.45 WIB, bertepatan dengan datangnya Makan bergizi gratis. Saat membantu membagikan makanan ia menemukan buah pisang yang sudah tidak segar. Selain itu, yang meragukan adalah ada jatah makanan untuk dicicipi guru terlebih dahulu.
“Itu kan meragukan kondisi makanannya. Ada satu buat dicicipi guru. Kenapa harus coba dulu, itukan tandanya meragukan. Dan ternyata pekan lalu ada guru yang keracunan. Itu ternyata sebabnya dari buah melon. Itu terjadi di bulan April ini,” bebernya.

Sebenarnya, tahun 2021 SD Wonorejo dapat bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) tapi masih kurang untuk renovasi. Pihaknya mengusulkan untuk jangka pendek ada perbaikan dan pemeliharaan sarana dan prasarana. Meski jumlah murid kurang. Dan jangka panjang, bisa mulai pengajuan proposal pengadaan fasilitas pembelajaran.
“Tentunya banyak sekali evaluasi dalam sidak kali ini. Kondisi yang ada akan kita sampaikan ke pimpinan agar ada evaluasi dan perbaikan,” tandas Tiara. (yas).



Popular

LAINNYA

Terkini