JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung Kemandirian ekonomi Indonesia.
Hal tersebut, di tegaskan oleh Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah H. Sumanto, saat menyampaikan materi dalam seminar bertema ‘Dari Dividen ke Keadilan: Strategi Penguatan BUMD Jasa Keuangan Jawa Tengah’ yang di helat di Hotel Patra Semarang, Rabu (25/6/ 2025).
Dijelaskan Sumanto, bahwa peran BUMD dalam mendukung kemandirian ekonomi, telah di sampaikan Bung Karno Presiden Pertama Republik Indonesia.
“Konsep tersebut, sudah dituangkan Bung Karno saat memimpin Indonesia yakni BUMN, BUMD sudah disampaikan oleh Bung Karno dulu. Kini, kita terus menggema. Namun, kita belum mencapai apa yang seharusnya terjadi. Pada pidato Bung Karno tanggal 17 Agustus 1964, beliau menyatakan ‘vivere peri coloso’ yang mencakup tiga faktor utama kemajuan bangsa Indonesia,” jelasnya.
Terkait gagasan Trisakti tersebut, ada tiga faktor utama yakni Berdaulat dalam Politik, Berdikari dalam ekonomi dan Berkepribadian dalam Kebudayaan.
“Dalam politik, kita sudah bisa mendirikan partai dan memilih sesuai harapan rakyat. Namun, tema utama pada seminar kali ini adalah berdikari di bidang ekonomi,” imbuhnya.
Lanjut Sumanto, bahwa Bung Karno telah sejak dulu menyuarakan pentingnya Kemandirian dalam pangan dan energi, yang kini sedang digalakkan oleh pemerintah era sekarang.
“Bung Karno juga telah berbicara tentang BUMN dan UMKM, yang hingga kini masih menjadi tantangan dalam mewujudkan Kemandirian,” ujarnya.
Ditegaskan, bahwa ajaran Trisakti Bung Karno yang disampaikan sejak 1964 harus direnungkan kembali, mengingat Indonesia hingga saat ini belum mencapai Kemandirian ekonomi.
Di tempat yang sama, Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jawa Tengah Abang Baginda Muhammad Mahfuz menambahkan, bahwa seminar tersebut merupakan bagian dari rangkaian acara Bulan Bung Karno.
“Kegiatan seminar ini, melibatkan Komisi C yang membidangi keuangan. Maka, tema yang diangkat berfokus pada BUMD dan jasa keuangan di Jawa Tengah,” kata, usai kegiatan.
Lanjut Baginda, bahwa PAD Jawa Tengah sangat bergantung di sektor pajak.
“Maka dari itu, kami mendorong BUMD di sektor jasa keuangan mampu menjadi kontribusi terbesar terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Jawa Tengah,” pungkasnya.
Selain pajak daerah, BUMD di sektor perbankan dan jasa keuangan memberikan PAD terbesar bagi daerah, khusunya di Jawa Tengah. (ucl)