Jemaah Haji Dilarang Bawa Jimat, Bisa Dipidana Berat

WUKUF: Jamaah haji tahun sebelumnya saat wukuf di Arofah. Foto: ist for jatengpos

JATENGPOS.CO.ID, JAKARTA– Ada sejumlah barang-barang yang dilarang dibawa saat pergi haji ke Tanah Suci. Salah satunya adalah jimat.
Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri, Subhan Cholid, mengatakan jemaah harus memperhatikan hal tersebut. Sebab kadang-kadang jemaah tidak tahu kalau membawa barang-barang sejenis jimat ke Arab Saudi itu sangat dilarang.

Hal tersebut disampaikan Subhan dalam acara Bimbingan Teknis Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Minggu (24/3/2024).

“Barang-barang yang dilarang, salah satunya jimat. Di Indonesia ini bisa jadi budaya kita, tapi di Arab Saudi ini masuk kategori sihir dan bisa divonis mati,” ucap Subhan.

Subhan meminta agar para jemaah saling mengingatkan sebelum keberangkatan. “Tolong ingatkan kepada jemaah yang biasa bawa jimat ditinggalkan saja,” ucapnya.

Selain jimat, Subhan juga mengingatkan soal rokok. Jemaah haji yang perokok boleh saja membawa rokok saat berhaji. Hanya saja jangan terlalu banyak karena bisa berujung pada pidana.

“12 slop masih mungkin dijelaskan untuk dikonsumsi sendiri. Tapi kalau bawa 1 koper isinya rokok semua nanti disangka dagang, masuk ke Pasal Penyelundupan dan ada pidana sendiri,” ucapnya.

Sementara itu, jemaah haji Indonesia kloter pertama akan diterbangkan ke Tanah Suci pada tanggal 12 Mei 2024. Menjelang keberangkatan, calon jemaah haji diimbau untuk menjaga kesehatan, jangan terlalu sibuk hingga akhirnya kelelahan.

“Jadi walimatul safar (syukuran dan pamitan untuk ke Tanah Suci) ini harus diingatkan lagi. Kalau bisa, seminggu sebelum berangkat harus istirahat,” kata Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Liliek Marhaendro Susilo di sela acara Bimbingan Teknis Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur, dilansir dari kumparan, kemarin.

Menurut Liliek, budaya orang Indonesia bila ada orang yang akan berangkat haji maka saudara, teman-teman, akan berkunjung ke rumah. Seringkali, kunjungan itu dilakukan seminggu penuh sebelum keberangkatan. Bahkan bisa sampai malam.

“Banyak jemaah yang baru masukin barang ke koper malam sebelum berangkat karena sibuk walimatul safar,” ucapnya.
Jemaah haji diimbau untuk mengatur jadwal walimatul safar sehingga tidak mengganggu kesehatan mereka jelang berangkat ke Tanah Suci.

“Karena terlalu capek terima tamu sampai malam, besoknya ketika (berangkat) diperiksa kesehatan di Embarkasi tensinya tinggi dan terpaksa harus dirawat dulu (tertunda berangkatnya),” ucapnya.

Calon jemaah haji disarankan untuk rutin berolahraga raga dan menjaga makanan agar saat keberangkatan nanti dalam kondisi sehat.

“Menerapkan pola hidup sehat, setiap hari jalan atau pokoknya setiap hari diusahakan rutin olahraga minimal 30 menit tapi jangan sampai kelelahan. Kemudian makan makanan yang bergizi, hindari manis, asin kalau bisa dikurangi, apalagi buat lansia,” katanya. (kum/muz)