Kartu Bilangan Tingkatkan Pemahaman Matematika

Irowati, S.Pd.SD SD Negeri 2 Ganggeng Purworejo

    JATENGPOS.CO.ID,   – Pelajaran matematika merupakan pelajaran yang sangat menakutkan bagi peserta didik . Terutama bagi peserta didik pada tingkat sekolah dasar yang merasa mempunyai kecerdasan di bawah rata- rata . Padahal kemampuan dan kecerdasan peserta didik itu memang tidak sama antar peserta yang satu dengan peserta yang lainnya . Menurut seorang pakar pendidikan dari Universitas Harvard , Amerika Serikat,Thomas Armstrong , mengungkapkan tidak ada anak yang bodoh. Setiap anak memiliki jenis kecerdasan masing – masing.

Salah satu cara yang penulis gunakan di Kelas V SD Negeri 2 Ganggeng Purworejo dengan metode bermain kartu ( Make A Match ) bilangan .Mengapa dengan bermain ? Karena masa sekolah dasar identik dengan masa bermain. Dengan bermain peserta didik tidak sadar bahwa mereka sedang belajar dan tidak akan merasa bosan . Teknik metode pembelajaran bermain kartu (Make A Match ) dikembangkan oleh  Lorna Curan 1994 ( dalam Lie,2002 : 55 ) . Salah satu keunggulan teknik ini adalah siswa mencari pasangan antara jawaban dan soal sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan.

Baca juga:  Media Audio-Visual Efektif Dalam Pembelajaran Puisi

.Model pembelajaran ini merupakan bagian dari pembelajaran kooperatif . Pembelajaran ini dapat dilakukan perorangan ataupun kelompok .Model pembelajaran ini penulis terapkan pada KelasV SDN 2 Ganggeng Purworejo pada materi pecahan tak senama ( pecahan dengan penyebut berbeda ). Dengan bermain kartu pembelajaran matematika yang menjadi momok bagi peserta dididk akan lebih menyenangkan dan menarik. Langkah – langkahnya : pertama kita siapkan kertas manila atau asturo warna – warni , dipotong ukuran 7 X 9 cm dan diberi gambar pecahan , bilangan pecahan.Kedua ,saat proses pembelajaran peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok dan posisi guru di tengah membagikan kartu dan mengatur jalannya permainan.Ketiga , peserta didik dalam kelompok mengisi pertanyaan yang telah dipersiapkan guru dan tiap kelompok mendapatkan empat kartu secara acak , sisa dari kartu diletakkan di tengah dalam posisi tertutup dalam tumpukan . Keempat , dimulai dengan kelompok satu mengambil kartu yang tersisa yang berada pada posisi paling atas, dan membuang salah satu kartu yang dimiliki dalam keadaan terbuka. Mulai dari kelompok berikutnya boleh mengambil kartu yang tertutup atau yang terbuka dan membuang salah satu kartu yang dimilikinya , sehingga tiap kelompok tetap memegang empat kartu . Begitu seterusnya sampai semua kelompok berhasil menemukan jawaban dari pertanyaannya.Kelompok yang pertama menyelesaikan jawabannya mendapatkan kartu gambar jempol .

Baca juga:  Kawal Karakter Siswa Zaman Sekarang!

Dengan pembelajaran bermain kartu ( Make A Match ) proses pembelajaran akan lebih menarik , menyenangkan dan peserta didik lebih aktif dan antusias . Sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Lie ( 2002 : 30 ) , keunggulan pembelajaran bermain kartu adalah menciptakan suasana belajar aktif dan menyenangkan. Walaupun ada juga kelemahannya yaitu memerlukan bimbingan dari guru dan guru harus mempersiapkan bahan dan alat yang memadai . Penerapan metode  pembelajaran bermain kartu juga dapat memupuk kerja sama antar peserta didik .Kegiatan ini dilakukan guru dengan harapan peserta didik yang tadinya tidak suka pelajaran matematika akan menjadi suka karena menciptakan keaktifan dan motivasi peserta didik . Sehingga peserta didik lebih paham tentang bilangan pecahan tak senama dan tujuan pembelajaran dapat tercapai .

iklan
Baca juga:  JasMerah dan Literasi

 

Irowati, S.Pd.SD

SD Negeri 2 Ganggeng Purworejo

iklan