Membaca merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang siswa dalam mempelajari materi pelajaran yang disampaikan guru. Pada siswa Taman Kanak-Kanak kemampuan membaca sebenarnya belum diberikan oleh siswa, namun demikian siswa TK perlu diperkenalkan kemampuan membaca permulaan agar dalam menempuh jenjang pendidikan berikutnya tidak mengalami hambatan. Kemampuan membaca permulaan Siswa Kelompok B TK Tunas Bangsa Balong Kecamatan Kembang Kabupaten Jepara Tahun Pelajaran 2021/2022 masih sangat rendah, hal tersebut dipengaruhi oleh proses pembelajaran yang masih terbatas.
Dalam pembelajaran membaca menurut Mackey ( dalam Ahmad Rofiudin dan Darmiyati Yuchdi (2001) guru dapat menggunakan strategi permainan membaca misalnya mencocokkan kartu, ucapkan kata itu, temukan kata itu, kontes ucapan, temukan kalimat itu dan baca. Maimunah (2009) mengungkapkan bahwa kartu huruf adalah penggunaan sejumlah kartu sebagai alat bantu untuk belajar membaca dengan cara melihat dan mengingat bentuk huruf.
Langkah-langkah permainan kartu huruf sebagai berikut: 1) Anak dikondisikan duduk melingkar di karpet; 2) Anak-anak diberi penjelasan tentang permainan yang akan dilakukan, yaitu permainan kartu huruf; 3) Anak-anak diberi contoh cara bermain kartu huruf yang akan dijelaskan sebagai berikut ini: a) Guru mengambil sebuah kartu huruf, kemudian diperlihatkan pada anak- anak, b) Guru mengucapkan simbol huruf yang tertera pada kartu huruf, kemudian anak-anak diberi kesempatan untuk meniru mengucapkan simbol huruf tersebut, c) Guru membalik kartu huruf, kemudian menyebutkan gambar yang tertera pada kartu huruf lalu menyebutkan pula huruf depannya, dan anak-anak juga diberi kesempatan untuk meniru, mengucapkan; 4) Anak-anak diajak mempraktikan permainan kartu huruf secara bersama-sama, dengan posisi anak masih duduk membentuk lingkaran; 5) Setelah anak-anak bermain bersama-sama, guru memberi kesempatan pada setiap anak untuk melakukan permainan kartu huruf secara individu, permainan dimulai: a) Anak mengambil sebuah kartu huruf, anak mengamati kartu huruf tersebut kemudian anak menyebutkan simbol huruf yang tertera pada kartu huruf tersebut, b) Anak membalik kartu huruf, anak mengamati gambar yang terdapat pada kartu kemudian anak menyebutkan huruf depan dari nama gambar yang terdapat pada kartu huruf tersebut. Setelah siswa memahami aturan permainan kemudian siswa dibagi dalam beberapa kelompok. Masing-masing kelompok mencari kelompok lain sebagai pasangan bermain. Satu kelompok mengambil empat atau enam huruf dari yang tertempel di papan, kemudian kelompok lainnya membuat kata berdasarkan huruf-huruf yang dipilihkan oleh kelompok lain. Harus dipastikan bahwa setiap kelompok mendapatkan giliran memilih kartu huruf dan membuat kata berdasarkan kartu huruf terpilih.
Penyajian pembelajaran dengan kartu huruf agar lebih menarik harus disampaikan dengan permainan. Dengan bermain siswa akan lebih senang dalam melaksanakannya sehingga materi yang disampaikan guru akan mudah diterima. Pada tahap awal guru harus memberikan rangsangan kepada siswa dalam menyusun kata berupa gambar hewan atau lainnya sesuai dengan tema yang dipelajari. Hal tersebut bertujuan untuk memberikan pertolongan kepada siswa dalam menyusun kata. Bagitu juga dalam membuat kelompok belajar harus dikelompokkan secara heterogen agar masing-masing siswa bisa saling melengkapi.
Dengan dilakukan secara rutin penggunaan media kartu huruf dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan siswa. Hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan pembelajaran dengan kartu huruf adalah penyampaian pembelajaran harus menggunakan metode bermain agar siswa termotivasi untuk belajar. Begitu pula dalam membuat kartu huruf siswa harus melaksanakan secara mandiri dengan dibimbing guru. Dengan mengalami sendiri proses pembuatan kartu dan dilaksanakan dengan bermain anak akan lebih mengingat huruf dan kata yang akhirnya akan meningkatkan kemampuan membaca siswa.
Oleh:
Hariyati, S.Pd.AUD
Guru TK Tunas Bangsa Balong
Kecamatan Kembang Kabupaten Jepara