JATENGPOS.CO.ID, – Olahraga permainan banyak jenisnya, salah satunya adalah bola voli. Siswa memiliki minat yang cukup tinggi pada olahraga jenis ini. Akan tetapi untuk siswa putri mayoritas mengeluhkan sulitnya melakukan servis. Akibatnya banyak yang merasa enggan dan takut untuk mencoba melakukan servis. Rasa takut ini muncul karena dibayang-bayangi ketakukatan akan servis yang tidak sampai atau tangan yang akan merasa sakit akibat digunakan untuk servis. Semestinya ketakutan itu tidak perlu muncul jika teknik servis yang digunakan sudah tepat.
Kurikulum 2013 (K13) yang digunakan sekolah mencakup materi bola voli dan merupakan salah satu materi yang wajib dikuasai oleh siswa. Oleh sebab itu harus segara dicari solusi dari permasalahan tersebut. Pada dasarnya siswa menyukai permainan sebab belajar dengan cara bermain menciptakan suasana yang menyenangkan. Apa lagi jika permainan tadi dimodifikasi maka akan lebih meningkatkan semangat juga motivasi. Saat belajar dalam suasana yang menyenangkan perasaan rileks bisa mengikis rasa takut. Pada akhirnya siswa akan trampil dan lupa dengan semua ketakutan yang pernah ada.
Permasalahan tadi bisa diatasi dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD). Pembelajaran STAD dikembangkan oleh Robert Slavin dan teman-temannya di Universitas John Hopkin (dalam Slavin, 1995) merupakan pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan merupakan pembelajaran kooperatif yang cocok digunakan oleh guru yang baru mulai menggunakan pembelajaran kooperatif. Siswa ditempatkan dalam kelompok belajar yang terdiri dari campuran siswa dengan variasi ketrampilan dan jenis kelamin.
Kasboli merupakan akronim dari Kasti Bola Voli. Kasboli mengadaptasi pembelajaran kooperatif tipe STAD. Siswa dibagi menjadi dua kelompok yang merupakan campuran siswa putra dan putri. Masing-masing kelompok terdiri dari enam siswa putra dan enam siswa putri. Bisa juga jumlah siswa satu kelas dibagi rata menjadi dua kelompok. Setelah dibagi menjadi dua kelompok kemudian dilakukan undian untuk menentukan kelompok bermain atau kelompok jaga.
Kasboli pada dasarnya menggabungkan teknik permainan kasti dengan bola voli. Dalam permainan ini peraturan yang digunakan adalah peraturan permainan kasti. Adapun yang diubah pada permainan ini adalah jenis bola yang digunakan dan cara memukul bola. Yang dibutuhkan dalam permainan ini adalah bola voli dan dua buah tiang untuk hinggap (pos 1 dan pos 2). Permainan dimulai dengan pemain memukul bola voli menggunakan teknik servis. Setelah memukul bola pemain harus segara berlari menuju pos 1, pos 2 dan akhirnya kembali ke tempat semula. Siswa dapat melewati pos dan kembali ke tempat semula dalam sekali putaran. Namun jika saat memukul bola tidak terpental jauh maka siswa dapat melewati pos secara bertahap sebelum kembali ke tempat semula. Akan terjadi pergantian kelompok bermain jika bola dapat ditangkap oleh lawan dan dilempar mengenai pemain yang memukul bola, pemain yang berlari menuju pos atau pemain yang berlari menuju ke tempat awal memukul bola.
Kelebihan Kasboli antara lain siswa dapat bermain dengan senang, membangun kerjasama antaranggota kelompok, perbedaan ketrampilan antaranggota kelompok memperkaya kelompok tersebut sehingga siswa belajar saling menghargai, tidak ada siswa yang minder. Tujuan pembelajaranpun tercapai ditandai dengan hilangnya rasa takut siswa saat melakukan servis. Hal ini terbukti dengan meningkatnya ketrampilan siswa melakukan servis ditandai dengan semakin jauh jarak jatuhnya bola serta bola dapat melewati bagian atas net.
Sri Budiastuti, S.Pd
Guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
SMP Negeri 5 Salatiga