JATENGPOS.CO.ID, MAGELANG – Pemerintah Kota Magelang Provinsi Jawa Tengah menunda percobaan kegiatan belajar mengajar (KBM) secara tatap muka di 17 sekolah negeri, karena kasus COVID-19 menunjukkan kenaikan cukup signifikan.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Magelang Agus Sujito di Magelang, Rabu, mengatakan pihaknya telah mencabut rencana KBM tatap muka di 17 sekolah percontohan.
Selain itu, kata dia dalam keterangan tertulis Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemkot Magelang, sistem KBM kunjungan guru ke rumah siswa juga dihapuskan.
“Berdasarkan arahan Pak Wali Kota (Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito, red.), maka program KBM kunjungan para guru ke rumah peserta didik kita hapuskan. Untuk pembukaan kembali kami masih menunggu ketentuan dari Tim Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kota Magelang,” kata dia.
Data pada Rabu, pukul 12.00 WIB menunjukkan angka kumulatif pasien konfirmasi COVID-19 di kota itu 74 kasus, sedangkan yang masih mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit tercatat 10 orang.
Agus menjelaskan program KBM kunjungan guru berlaku untuk jenjang PAUD, SD, dan SMP atau sederajat, sudah berjalan sejak bulan lalu. Para guru akan mendatangi rumah peserta didik dan memberikan materi pelajaran.
“Misalnya ada satu kampung tapi siswanya ada lima anak, ya dijadikan satu dengan protokol kesehatan ketat, lalu diberi materi. Praktiknya, bisa seminggu sekali atau sebulan sekali, tergantung dari kapasitas guru itu sendiri, sehingga siswa tetap mendapatkan materi KBM secara langsung atau tatap muka,” ujarnya.
Program tersebut, kata dia, belakangan dihilangkan karena berisiko penularan di tengah pandemi virus yang masih terjadi hingga saat ini.
“Kita tentunya tidak mau, program yang kita laksanakan ini justru punya risiko tinggi. Sekarang KBM yang berlaku, tetap daring seperti biasanya, sampai dengan waktu yang belum ditentukan,” katanya.
Pihaknya telah mengusulkan anggaran untuk bantuan kuota internet kepada siswa bersumber dari dana penanganan COVID-19, APBD Kota Magelang.
“Sudah kita usulkan, tinggal menunggu realisasinya. Bantuan nanti sifatnya subsidi pembelian internet,” ucapnya.
Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito menyatakan keprihatinan perkembangan situasi karena daerah setempat sempat zona hijau sebulan lebih.
Pihaknya telah melakukan kajian dan evaluasi soal rencana pengaktifan kembali KBM tatap muka terbatas, dengan memperhatikan protokol kesehatan.
Namun, katanya, jika kenaikan kurva COVID-19 terus meningkat, pihaknya tak mau berspekulasi.
“Mau gimana lagi. Tidak boleh gegabah apalagi dipaksakan. Walaupun sudah kita rencanakan matang-matang, tapi kesehatan anak-anak kita, keselamatan anak-anak kita tetap yang paling utama,” ujarnya. (fid/ant)