Keterampilan membaca adalah dasar utama yang harus dimiliki siswa. Terutama dimulai dari kelas rendah. Kemampuan membaca permulaan merupakan tahap awal yang harus diberikan di kelas I. Kemampuan membaca permulaan tidak hanya digunakan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, tetapi juga digunakan pada semua mata pelajaran. Dengan membaca siswa akan memperoleh pengetahuan. Oleh karena itu, guru perlu mengembangkan kemampuan membaca permulaan siswa dengan media pembelajaran yang menarik. Kemampuan membaca permulaan siswa kelas I SD Negeri 3 Krangganharjo Tahun Pelajaran 2021/2022, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan masih sangat jauh dari harapan. Hal itu terbukti karena siswa kelas I masih belum dapat mengelompokkan huruf-huruf yang dipadukan menjadi sebuah kata. Tentu saja siswa mengalami kesulitan membaca. Dari 11 siswa hanya 2 siswa yang mampu membaca permulaan yang baik, sedangkan 9 siswa lainnya belum dapat membaca permulaan dengan baik. Dengan kondisi seperti ini tentu saja guru harus dapat menggunakan media yang tepat dalam pelaksanaan pembelajaran. Guru menggunakan media Kartu Bergambar (KB) untuk membuat suasana pembelajaran lebih menarik dan untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan.
Menurut (Surya dan Tarigan, 2015) bahwa proses membaca permulaan merupakan aktivitas kognitif melalui rangsangan yang berupa huruf dan tanda-tanda baca yang diterima oleh indera reseptor visual (mata). Kemampuan membaca juga merupakan suatu keterampilan yang kompleks, melibatkan keterampilan pengenalan huruf, pengenalan unsur-unsur linguistik dan keterampilan yang bersifat pemahaman. Siswa masih belum dapat mengelompokkan huruf-huruf menjadi sebuah kata.
Menurut (Yani, 2019) bahwa kemampuan membaca permulaan merupakan kegiatan seseorang siswa kelas 1 SD dalam mengawali aktivitas dengan pengenalan huruf melalui simbol-simbol. Dalam hal proses kognitif, membaca permulaan dilakukan dengan menggunakan lambang dan bunyi dalam kalimat secara sederhana. Oleh karena itu, untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan siswa kelas I SD diperlukan media yang sesuai dan menarik.
Tingkat kelas I adalah anak usia 6 sampai 7 tahun. Pada usia tersebut merupakan usia dimana anak sedang senang-senangnya bermain. Untuk itu dalam melaksanakan pembelajaran guru dapat memanfaatkan media Kartu Bergambar (KB) dalam menyampaikan keterampilan membaca permulaan. Kartu Bergambar yang dimaksud adalah media pembelajaran berbentuk kartu dari kertas tebal. Kartu bergambar tersebut memiliki kata-kata dan gambar yang menarik yang sesuai dengan tema pembelajaran. Penerapan penggunaan media kartu bergambar yaitu siswa membentuk kelompok secara berpasangan. Salah satu siswa mengambil kartu bergambar secara acak. Permainan ini dimainkan secara bergilir. Salah satu siswa akan menyebutkan gambar pada kartu yang telah diambil dan pasangannya menyebutkan huruf yang berbentuk kata gambar tersebut secara berurutan, kemudian guru meminta siswa untuk melafalkan suku kata secara bersamaan. Misalnya bo-la, ka-ki, ba-ju, dan sebagainya.
Berdasarkan pengamatan guru, setelah menggunakan media Kartu Bergambar yang dikombinasikan dengan permainan membuat siswa semangat belajar siswa sangat meningkat. Hal ini terlihat dari kemampuan siswa yang telah dapat membedakan huruf dan menyusun huruf menjadi sebuah kata. Dari 11 siswa hanya 2 siswa yang mampu membaca permulaan yang baik, sedangkan 9 siswa lainnya belum dapat membaca permulaan dengan baik. Kemudian setelah menggunakan metode Kartu Bergambar (KB) semua siswa kelas I dapat membaca permulaan.
Dapat disimpulkan bahwa dalam pembelajaran menggunakan Kartu Bergambar (KB) sebagai media pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan siswa Kelas I SD Negeri 1 Krangganharjo.
Siti Solechah, S.Pd.SD.
Guru SD Negeri 3 Krangganharjo, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan