JATENGPOS.CO.ID.KUDUS – Kalau Anda pergi ke Kudus Jawa Tengah, jangan lupa mampir monumen Gerbang Kudus Kota Kretek (GKKK). Sebuah bangunan monumen raksasa berbentuk daun tembakau yang megah.
Yang menarik, jika malam hari akan memancarkan cahaya terang berwarna warni. Semua jenis warna akan dipamerkan “daun tembakau rakasasa” ini. Sehingga menarik setiap orang yang melihatnya untuk berfoto ria.
Anda tidak perlu bingung mencarinya. Sebab monumen yang dibangun PT Djarum ini terletak di jalur pantura. Tepatnya di pintu masuk kota Kudus setelah kabupaten Demak. Setelah melewati jembatan Anda akan melihat monumen yang dibangun di penggal jalan setinggi 12 meter.
Bupati Kudus Musthofa menjelaskan, monumen “daun tembakau” ini disebut-sebut yang termegah di Asia Tenggara. Selaian sebagai simbul Kudus sebagai sejarah kota kretek, juga atraksi distinasi wisata yang menarik.
“Karena itu jika malam hari menjadi pusat perhatian orang yang datang ke Kudus. Mereka berlomba lomba mengabadikan dalam foto maupun video,”jelasnya.
Untuk memperluas area, pemerintah juga membebaskan lahan sekitar untuk parkir dan tambahan taman. Sehingga menambah banyak pilihan.
Lokasi “daun tembakau raksasa” ini terletak di jalur pantura tepatnya Taman Tanggul Angin, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus. Pembangunan selesai 12 Juli 2015 dan diresmikan pada 27 April 2016. Monumen ini melambangkan kota asal dari rokok kretek yaitu Kudus. Ini diklaim termegah di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara. Pembangunan yang menelan biaya Rp 16 miliar itu difasilitasi salah satu perusahaan rokok terbesar di Indonesia, PT Djarum.
Makna dan Filosofi
Monumen gerbang kota termegah di dunia dengan berbentuk daun tembakau raksasa itu, terdiri dari jari-jari sebanyak 59 ruas. Angka 5 adalah lambang rukun Islam, angka 9 adalah Walisongo yang berperan menyebarkan agama Islam di Tanah Jawa.
Desain bagian bawah ada 4 tiang cengkeh yang menjadi penopang daun tembakau. Maknanya adalah 4 pilar kebangsaan Indonesia. Yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI.
Tinggi bangunan 12 meter dari permukaan jalan. Sedangkan panjang daun mencapai 48,75 meter dan lebar gerbang adalah 21 meter.
Karena keindahannya itu, banyak orang lewat akan berhenti. Terutama malam hari untuk berfoto selfie atau mengabadikan cahaya yang berganti ganti warna. Pada musim mudik juga menjadi pusat perhatian para pemudik untuk berfoto-foto. (han/bejan semarang)