Anak tunagrahita (ATG) sering mengalami gangguan, salah satunya adalah gangguan konsentrasi. Gangguan konsentrasi bukan merupakan suatu penyakit, tetapi merupakan gejala atau suatu manisfestasi perkembangan anak. Gangguan konsentrasi pada anak tunagrahita sering disertai gangguan lainnya seperti peningkatan gangguan emosi (mudah marah), agresif, gejala gerakan motorik berlebihan dan hiperaktif. Penyebab gangguan konsentrasi bagi anak tunagrahita masih belum terungkap dengan jelas. Namun, terdapat beberapa faktor yang diduga menjadi penyebabnya, seperti gangguan neurologi atau malfungsi otak, ketidak teraturan hormonal, lingkungan sosial dan pola pengasuhan anak oleh orang tua, guru, dan orang-orang yang berpengaruh di sekitarnya.
Salah satu pembelajaran yang diterapkan di sekolah untuk mengatasi gangguan konsentrasi pada anak tunagrahita adalah kerajinan tangan menempel. Menempel adalah suatu kegiatan keterampilan yang bertujuan untuk meningkatkan aktifitas gerak tangan. Menempel juga dapat diartikan sebagai teknik dasar untuk membuat aneka bentuk kerajinan tangan berupa hiasan dan gambar dari berbagai macam bahan seperti kertas, daun kering, biji-bijian, dan manik-manik. Namun, dalam proses pembelajarannya dapat menimbulkan rasa bosan pada anak, terutama anak tunagrahita tingkat sekolah dasar (SD). Saat mulai melakukan kegiatan menempel, sebagian anak sudah merasa capek, dan ingin berbicara atau bercerita dengan temannya. Hal ini menunjukkan bahwa permasalahan pokok dalam pembelajaran kerajinan tangan menempel adalah konsentrasi anak yang rendah. Anak dapat mengikuti pembelajaran keterampilan lain seperti menjahit, membatik dan membuat anyaman, tetapi dalam kegiatan kerajinan tangan menempel kurang konsentrasi.
Cara yang dilakukan untuk meningkatkan daya konsentrasi anak tunagrahita dalam kegiatan kerajinan tangan menempel adalah menyiapkan bahan tempel yang menarik perhatian, salah satunya adalah manik-manik. Manik-manik merupakan objek dekorasi kecil yang memiliki berbagai macam ukuran, bentuk dan warna yang terbuat plastik. Pertimbangan pemilihan manik-manik sebagai bahan yang ditempel yaitu aman, murah serta memiliki ukuran, bentuk dan warna yang menarik untuk anak tunagrahita.
Alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan kerajinan tangan menempel adalah pola gambar, pinset, lem dan manik-manik dengan berbagai macam ukuran, bentuk dan warna. Daya konsentrasi anak dapat dilihat dari beberapa aspek, yaitu memegang pinset dengan benar, memberi lem pada pola gambar yang akan ditempel manik-manik, memilih manik-manik dengan tepat sesuai pola gambar dan menyelesaikan kegiatan menempel sesuai pola gambar.
Guru memulai proses pembelajaran dengan menunjukkan contoh hasil karya kerajinan tangan menempel pada anak. Selanjutnya, guru mendemonstrasikan langkah-langkah yang harus dilakukan dalam kegiatan menempel menggunakan manik-manik pada salah satu pola gambar yang telah disiapkan. Anak memilih pola gambar yang sudah disediakan sesuai keinginannya. Guru memberikan pinset, lem dan manik-manik dengan berbagai macam ukuran, bentuk dan warna dalam wadah. Anak memulai kegiatan menempel dengan memilih ukuran, bentuk dan warna manik-manik yang sesuai dengan pola gambar yang dipilih. Kegiatan diulang sampai anak mampu menyelesaikan kegiatan menempel sesuai pola gambar.
Berdasarkan hasil yang didapat, kegiatan menempel dengan menggunakan manik-manik dapat meningkatkan daya konsentrasi anak tunagrahita tingkat SD. Anak diharapkan dapat menghasilkan karya nyata yang bermanfaat dan menumbuhkan tingkat konsentrasi yang baik pada mata pelajaran lain.
Harijati, S. Pd
SLB C Shantiyoga Klaten