Kerajinan Tempurung Kelapa Diminati Konsumen Luar Negeri

Perajin menunjukkan hasil kerajinan berbahan dari limbah tempurung kelapa di Desa Ngemplak, Undaan, Kudus, Jawa Tengah, Selasa (18/9).

JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG — Kerajinan dari bahan tempurung kelapa yang dibuat oleh pengrajin asal Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, diminati konsumen dari beberapa negara.

Pemilik usaha batok craft asal Desa Ngemplak, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, Tiar Bachroni, di Kudus, Selasa, mengatakan kerajinan tangan yang dibuat dari bahan batok kelapa tidak hanya satu jenis, melainkan aneka jenis kerajinan mulai dari mangkok, gelas, tas, lampu hias, sendok, helm berlapis tempurung kelapa hingga aneka boneka, dan miniatur kendaraan bermotor.

Konsumen dari luar negeri, katanya, ada yang menginginkan taplak dari bahan tempurung kelapa.

Kerajinan dari bahan tempurung kelapa itu, katanya, digeluti sejak lima tahun yang lalu ketika masih duduk di bangku SMA.


Baca juga:  Masyarakat Bersatu Ketahanan Nasional Menjadi Kuat

Awalnya, kata dia, tertarik karena banyak tempurung kelapa dibuang dan ada yang sekadar dibakar, kemudian dimanfaatkan menjadi aneka gantungan kunci.(fid/ant)

“Setelah kuliah, akhirnya muncul dorongan untuk mengembangkannya menjadi lebih baik lagi hingga akhirnya membuat aneka kerajinan dari bahan tempurung kelapa,” ujarnya.

Pemasarannya, kata dia, mulai dari media sosial facebook, instagram, hingga e-commerce (perdagangan elektronik).

Hasilnya, lanjut dia, ada dua pembeli dari Filipina dan Inggris yang tertarik memesan gelas dan sendok dari bahan tempurung kelapa, sedangkan penjualan terbesar untuk pasar dalam negeri, terutama sejumlah kota di luar jawa.

Pengiriman kerajinan dari bahan tempurung ke kedua negara tersebut, dilakukan pada awal Maret dan Juli 2018.Harga jual aneka kerajinan dari bahan tempurung kelapa miliknya, mulai dari harga Rp1.500 hingga Rp350 ribu sesuai ukuran dan tingkat kesulitan dalam pembuatannya.

Baca juga:  UKSW Sudah Bermurah Hati Tetap Ijinkan Mahasiswa Papua Kuliah Meski Pembayaran Tersendat

Ia berharap bisa mengembangkan usahanya dengan menambah peralatan yang lebih modern, karena proses pembuatannya selama ini masih menggunakan cara yang manual, seperti pemotongan masih mengandalkan gergaji belum menggunakan alat yang lebih modern. Sementara bahan baku tempurung kelapa, katanya, cukup melimpah dan bisa diperoleh dengan harga yang sangat murah.