JATENGPOS. CO. ID, SEMARANG -Ormas Muhammadiyah berusaha hadir menjawab masalah umat terutama terkait ekonomi dan lapangan kerja. Diantaranya dengan menggerakkan amal usaha.
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah, Doktor KH, Tafsir M.Ag, mengatakan, setidaknya ada lima amal usaha yang tergolong baru, selain yang sudah ada, di Jawa Tengah. Yaitu biskuit kaleng Cahaya, lauk siap saji Rendangmu yang dikalengkan, mie instan Miemu, BPRS Artha Surya Barokah, PT Sinarmu yang bergerak di bidang konstruksi bangunan, dan pabrik kayu lapis.
“Kalau 100 tahun yang lalu orang usah cari sekolah, susah cari rumah sakit, susah cari panti asuhan. Tapi sekarang cari sekolah gampang, cari RS dan panti gampang, yang susah sekarang cari pekerjaan. Maka kita (Muhammadiyah) sekarang menggiatkan industtialisasi untuk menjawab tantangan lowongan kerja, dengan banyak membuat usaha-usaha melalu badan amal usaha,”jelas doktor Tafsir, dalam podcast dengan JatengPosTV, di Semarang, 24 Januari 2025.
Tafsir mengaku sudah keliling di beberapa negara, baru di Indonesia lampu merah menjadi lapangan pekerjaan.
“Ciba lihat di lampu merah kita, disana ada manusia silver, pengamen, pengemis, manusia badut. Semua mencari pekerjaan mencari uang. Itu akibat susahnya cari lapanga kerja,” imbuhnya.
“Maka Muhammadiyah harus hadir di situ, apa yang bisa kita lakukan untuk bisa ta’awun menolong, salah satunya ya dengan membangun ekonomi. Dengan produksi biskuit Cahaya untuk nyambut Idul Fitri. Bisa buat parcel, bisa dijual bebas dll. Muhammadiyah sendiri butuh parsel setiap lebaran. Kita punya pasar besar teapi hanya dimanfaatkan orang lain. Kita harus jadi pemain jangan jadi penonton saja,”jelas Tafsir.
Tafsir menambahkan, perbankan BPRS Artha Surya Barokah miliknya sudah beromset Rp 300 milliar. Tahun 2024 dinyatakan sebagai BPR terbaik nasional versi Info bank. Juga punya PT Sinarmu yang bergerak di bidang konstruksi bangunan.
“Sebab Muhammaditah dengan unit amaliahnya tiap tahun membangun gedung yang nilainya sangat besar. Pinjaman ke unit-unit Muhmmadiyah di perbankan Jawa Tengah per tahun tembus Rp 4 trilliun, untuk membangun SD, MI, SMP, MTS Aliyah, Pondok Pesantren, rumah sakit, perguruan tinggi, dll. Maka PT Sinarmu hadir untuk jasa kontruksi tersebut,”ujarnya.
Untuk produk lain di bidang ekonomi ada MieMu dari Muhanmadiyah Surakarta. Ada rendang kaleng Rendangmu, dari daging qurban yang dikalengkan sudah siap santap. Diolah dari daging sapi hasil menggalang dana qurban Idul Adha tahun 2024 senilai Rp 5,7 milliar. Lalu diproduksi di Bali ditangani Pronas, perusahaan milik BUMN.
“Disamping untuk ketahanan pangan, ini juga untuk stok kondisi darurat seperti bencana alam, bisa bertahan 2 tahun. Sehingga Muhammadiyah punya prinsip sekarang bencana alam sekarang juga kita berangkat karena sudah siap SDM, siap armada, dan siap logistik, salah satu logistiknya rendangMu,”tutup Tafsir. (jan)