Sungguh disiplin itu bersifat self disiplin, yaitu kita sendiri mewajibkan dengan sekeras-kerasnya. Dan peraturan yang sedemikian itu harus ada di dalam suasana yang merdeka.” Begitu yang dikatakan oleh Ki Hajar Dewantara.
Dengan seseorang disiplin akan memunculkan sifat-sifat baik pada seseorang. Sifat-sifat seperti ini akan mudah muncul dan dipertahankan oleh seseorang ketika seseorang itu memiliki karakter disiplin yang kuat. Disiplin juga memudahkan seseorang untuk belajar dengan baik karena seseorang akan dengan mudah menerima ilmu dari siapapun dan dari manapun.
Terkadang kedislinan itu bisa timbul karena dorongan dari luar. Banyak cara yang digunakan untuk mendisiplinkan diri. Salah satu langkah untuk mendislinkan diri dengan membuat keyakinan kelas. Keyakinan kelas dipilih karena setiap tindakan atau perilaku yang kita lakukan di dalam kelas dapat menentukan terciptanya sebuah lingkungan positif. Perilaku warga kelas tersebut menjadi sebuah kebiasaan yang akhirnya membentuk sebuah budaya positif. Untuk itulah diperlukan penciptaan keyakinan-keyakinan dasar bersama di antara warga kelas.
Keyakinan kelas yang telah dibuat tidak serta merta langsung bisa berhasil dengan baik. Namun perlu perlu dukungan dari berbagai pihak. Tidak hanya dari guru kelas, namun juga dari kepala sekolah, guru lain, penjaga sekolah, peserta didik. Bahkan dari orang tua atau wali murid. Sarana dan prasarana juga mendukung tercapainya pelaksanaan keyakinan kelas.
Diawali dengan membuat rancangan keyakinan kelas. Meminta izin dari kepala sekolah kemudian mensosialisasikan pada peserta didik serat mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan. Peserta didik dimintai pendapat tentang kelas positif yang diinginkan. Kemudian menuliskan pada selembar kertas yang telah dibagikan. Selanjutnya untuk ditempel pada tempat yang telah disediakan. Selanjutnya mengelompokkan menjadi nilai-nilai kebajikan yang menjadi inti peraturan di kelas.
Agar peraturan itu terlihat menari dan tidak membosankan maka ditulis kembali pada lembaran kertas yang dibentuk seperti awan yang pada bagian tepinya diberi pewarna. Serta pada bagian bawah ditempeli kertas lipat yang dipotong dengan ukuran lebar 1 cm dan panjang 5 cm. Kemudian ditempel pada papan atau sterofom.
Dengan melibatkan peserta didik dalam membuat keyakinan kelas maka mereka akan memahami apa isi keyakinan kelas sebagai peraturan yang harus mereka taati. Mereka akan mematuhi keyakinan kelas yang dibuat. Jika ada yang lupa, teman yang lain akan mengingatkan. Pendidik juga lebih mudah mengontrol kegiatan peserta didik yang dihubungkan dengan keyakinan kelas yang telah dibuat. Proses pembelajaran lebih menyenangkan dan menimbulkan suasana yang positif.
Keyakinan kelas adalah salah satu disiplin posistif yang bisa kita terapkan dalam membangun budaya positif di kelas bahkan di sekolah. Dengan adanya keyakinan kelas pada kelas VI SD Negeri Rowodadi diharapkan dapat mewujudjkan tujuan pendidikan yang berorientasi kepada Profil Pelajar Pancasila. Dengan ini, penulis berharap menjadi cikal bakal tumbuh lebih subur budaya posistif di kelas bahkan di sekolah. Penulis menyadari untuk sebuah perubahan membutuhkan sebuah proses, termasuk perubahan menghadirkan sebuah disiplin.
Oleh : Maryuni Puji Rahayu, S,Pd,SD
Guru SD Negeri Rowodadi, Kec. Grabag, Kab. Purworejo