JATENGPOS.CO.ID, SALATIGA – Komisi B DPRD Kota Salatiga melakukan inspeksi mendadak ( sidak) di beberapa pasar tradisional, Selasa (3/3) kemarin.
Dua pasar yang dikunjungi yaitu Pasar Rejosari dan Pasar Sayangan. Pasar Rejosari mendapat perhatian karena pasar tersebut sudah lama mangkrak sejak terbakar tahun 2008 silam. Sudah dipihakketigakan dalam pembangunannya dengan menggandeng investor namun hingga kini gagal.
Sementara Pasar Sayangan mendapat perhatian lantaran pasar yang dibangun dengan Dana Alokasi Khusus ( DAK) itu kondisinya saat ini sepi pembeli. Ketua Komisi B, M. Miftah mengatakan, dari hasil sidak yang dilakukan, Komisi B mendorong eksekutif untuk segera membanguan Pasar Rejosari dengan dana APBD dan status hukumnya harus jelas.
“Salatiga sebagai kota jasa dan perdagangan, sehingga pasar tradisional merupakan nadi perekonomian masyarakat, kalau pasar tidak menggeliat maka memprihatinkan,” ujar M. Miftah kepada Jateng Pos.
Dalam sidak tersebut, ikut serta Wakil Ketua DPRD Salatiga Saeful Mashud, dan beberapa anggota Komisi B, Bagas Aryanto, Budi Santoso, M. Yusuf dan Dini dan Kepala Dinas Perdagangan Kusumo Aji. Dikatakan Miftah, ketika sidak, pihaknya mendapat penjelasan langsung dari Kadisdag Kusumo Aji yang sudah siap menganggarkan pembangunan Pasar Rejosari di APBD 2021.
“Dan sudah siap untuk memastikan kepastian hukum terkait kontrak Pasar Rejosari. Bagaimana setelah dianggarkan dapat dilaksanakan dengan baik. Kasihan pedagang sudah 12 tahun tersandra dengan ketidakpastian,” katanya.
Komisi B, lanjut Miftah juga mendorong dan mensuport agar Pasar Rejosari segera dibangun dengan dana APBD dan nantinya jika pasar sudah terbangun untuk memprioritaskan pedagang eksis yang hingga kini tetap berjualan di pasar darurat. Sedangkan terkait dengan pasar yang sudah dibangun namun sepi pengunjung seperti Pasar Sayangan, Miftah berharap Dinas Perdagangan mengintensifkan promosi ke masyarakat dan perubahan desain.
” Masukan dari pedagang, menginginkan ada tangga di luar untuk naik ke lantai dua agar mudak akses naik ke loteng. Kita setujui untuk dianggarkan di angaran perubahan,” pungkasnya.
Sementara anggota Komisi B lainnya Fardhila Retno Herdhini menambahkan, pihaknya juga mendorong agar Pasar Rejosari segera dibangun dengan dana APBD, karena aktifi tas perdagangan masih ramai dan masih banyak pedagang yang berjualan.(deb/sgt)