Pemkab Gagas RTH Terpadu di Tengaran, Bakal Jadi Pusat Kuliner

PERESMIAN: Bupati H Mundjirin menandatangani prasasti peresmian proyek pembangunan tahun 2017 disaksikan Wakil Bupati Ngesti Nugraha, Sekda Gunawan Wibisono, dan anggota Forkompimda di komplek pasar Bandarjo Ungaran, Selasa (6/3) malam. FOTO:ABDUL MUIZ/JATENGPOS

JATENGPOS.CO.ID. UNGARAN- Pemkab Semarang berkomitmen terus melakukan pembangunan di wilayahnya.  Diantaranya merencanakan pembangunan ruang terbuka hijau (RTH) terpadu di wilayah kawasan selatan Kabupaten Semarang. Tahap awal akan dibangun di eks Kawedanan Tengaran.

“Sudah ada gagasan untuk membangun semacam ruang terbuka hijau terpadu atau alun-alun yang bagus di wilayah eks Kawedanan Tengaran. Nantinya akan dilengkapi pusat kuliner yang bisa menjadi pusat kegiatan masyarakat sekitar,” kata Bupati Semarang, H Mundjirin  usai meresmikan proyek-proyek pembangunan tahun 2017 di Plasa Bandarjo Ungaran Barat, Selasa (6/3) malam.

Peresmian ditandai dengan penandatanganan lima buah prasasti proyek pembangunan fisik oleh Bupati H Mundjirin. Hadir pada acara itu Forkompimda, Wakil Bupati Ngesti Nugraha, Sekda Gunawan Wibisono, pimpinan OPD dan undangan lainnya.

Ditambahkan oleh Bupati, pembangunan RTH yang dipadukan dengan pusat kuliner juga dilaksanakan di Tambakboyo, Ambarawa. Tujuannya menyediakan tempat bagi warga untuk beraktifitas sekaligus menumbuhkan usaha ekonomi produktif warga. Selain itu juga bisa menjadi tempat wisata yang terjangkau segenap kalangan warga.

Bupati Semarang H Mundjirin didampingi Wakil Bupati Ngesti Nugraha, Sekda Gunawan Wibisono, dan Forkompimda mengunting untaian bunga peresmian plaza Bandarjo, Selasa (6/3) malam. FOTO:ABDUL MUIZ/JATENGPOS

“Tahun ini Pemkab Semarang juga akan mulai menata kawasan wisata Bandungan terutama di lingkungan pasar. Sehingga diharapkan dapat lebih menarik dan mampu menarik minat wisatawan untuk berkunjung,” tambahnya.

Tak hanya itu, lanjut Bupati, peningkatan mutu pelayanan kesehatan dan pendidikan juga telah dan terus dilakukan. Diantaranya peningkatan fasilitas bedah sentral dan ruang persalinan di RSUD Ambarawa. Sedangkan pembangunan RSUD Ungaran yang dilaksanakan dengan dana multi years sebesar Rp 100 miliar selama dua tahun sejak 2017.

Menurut Bupati, pembangunan RSUD Ungaran sangat penting artinya karena menjadi rumah sakit rujukan dari 26 Puskesmas yang ada di seluruh wilayah Kabupaten Semarang.

Sementara itu Sekretaris Daerah Gunawan Wibisono saat laporan pelaksanaan kegiatan menjelaskan prosentase penyerapan dana APBD 2017 mencapai 92 persen. Dari total dana APBD 2017 senilai Rp2,192 triliun mampu diserap untuk membiayai pembangunan senilai Rp2,034 triliun.

Anggaran untuk belanja langsung tercatat Rp953,874 miliar untuk membiayai 1.800 kegiatan termasuk lima pembangunan infrastruktur yang diresmikan secara simbolis oleh Bupati Semarang. Yakni proyek pembangunan infrastruktur Plaza Bandarjo senilai Rp13.953.225.000,-, rehabilitasi gedung kantor KPU (Rp2.782.437.000,-, pembangunan infrastruktur alun-alun Ambarawa (Rp3.632.609.000,-), pembangunan gedung ruang bersalin dan yang instalasi bedah sentral RSUD Ambarawa (Rp13.621.830.000,-) serta pembangunan Puskesmas Bergas dengan jumlah dana Rp2.150.327.000,-.

“Pembangunan infrastruktur yang telah diselesaikan antara lain jalan, jembatan, peningkatan pelayanan dasar kesehatan dan pendidikan serta pendukung pengembangan potensi ekonomi wilayah di bidang pariwisata, pertanian maupun industri,” terang Sekda.

Acara peresmian dimeriahkan dengan pergelaran wayang kulit semalam suntuk dengan lakon “Pendawa Syukur” oleh dalang Ki Joko Sunarno atau Joko Thole. Pemilihan lakon wayang kulit itu, lanjut Sekda, sebagai ungkapan rasa syukur atas pencapaian hasil pembangunan Kabupaten Semarang di tahun 2017 lalu. (bnz/muz)