Konsep Belajar Menurut Pendidikan Agama

Marmin, S.Ag Guru SMP Negeri 3 Jatisrono, Wonogiri
Marmin, S.Ag Guru SMP Negeri 3 Jatisrono, Wonogiri

JATENGPOS.CO.ID, – Tholabul ‘ ilmi faridhotun ‘alaa kulli muslimin wal muslimat minal mahdi ilal lahdi”. Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim sejak ayunan hingga keliang lahat.Barang siapa yang menghendaki kebahagiaan dunia maka iaharus mengetahui ilmunya dan barang siapa yang menghendaki kebahagiaan hidup di akhirat  makaia harus tahu ilmunya dan barang siapa yang menghendaki kebahagiaan kedua-duanya (dunia dan akhirat) maka ia harus mengetahui ilmunya juga,”(HR Bukhari). Itulah dalil kewajiban tiap manusia untuk menimba ilmu. Dari dalil di atas, dapat dimaknai bahwa ilmu itu luas, ilmu itu banyak, tiada batasnya. “Konsep Belajar Manurut pendidikan Agama” sehingga manusia yang memiliki anugerah otak luar biasa dalam kepalanya diwajibkan untuk belajar dan belajar tanpa henti, hingga Allah jualah yang berkehendak menghentikan nafas hidupnya. Tak hanya ilmu dunia saja ilmu agama juga. Tidak sebatas ilmu formal yang dipelajari disekolah/madrasah, semua aspek dalam hidup ini dapat dijadikan pembelajaran.

Belajar adalah proses. Belajar bukan hanya mengingat. Belajar adalah mengalami.

Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan, melainkan perubahan kelakuan.Belajar juga dapat diartikan suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan. Di dalam interaksi inilah sering terjadi pengalaman belajar.Hasil dari proses belajar, diharapkan manusia menjadi pribadi yang syukur nikmat, tafakkur, dan berbudi pekerti.

Baca juga:  Tingkatkan Motivasi Siswa dengan Creative Story Games

Beberapa hal yang berkaitan dengan pengertian belajar yaitu belajar merupakan suatu proses berkesinambungan yang berlangsung sejak lahir sampai akhirhayat.(seperti yang dijelaskan di

iklan

atas). Proses belajar terjadi apabila anak/siswa dihadapkan pada situasi dimana ia tidak dapat menyesuaikan diri dengan cara biasa, atau apabila ia harus mengatasi rintangan-rintangan yang membantu kegiatan yang di inginkan. Proses penyesuaian diri mengatasi rintangan terjadi secara tidak sadar, tanpa pemikiran yang banyakterhadap apa yang dilakukan.Unsur utama dalam belajar adalah individu sebagai peserta belajar, kebutuhan sebagai pendorong, situasi belajar yang memberikan kemungkinan terjadinya kegiatan belajar.

Pembelajaran merupakan akumulasi dari konsep mengajar dan belajar.Pembelajaran pada hakekatnya mempunyai empat unsur yaitu : a)tahap persiapan berkaitan dengan mempersiapkan anak untuk belajar, b) tahap penyampaiyan yang dimaksudkan untuk mempertemukan anak dengan materi belajar yang mengawali proses belajar secara positif dan menarik, c) tahap latihan dalam siklus pembelajaran berpengaruh terhadap tujuh puluh persen atau lebih pengalaman belajar keseluruhan, d) tahap penampilan hasil belajar untuk memastikan bahwa  pembelajaran  tetap melekat dan  berhasil diterapkan.Konsep pembelajaran terus berkembang, mulai dari  (1) Pengajaran. Kegiatan mengajar oleh guru kepada siswa. Pembelajaran. perbuatan mengajar. Guru bertindak aktif dan menonjol menentukan segalanya dalam pembelajaran, (2)Pengajaran merupakan interaksi mengajar dan belajar.  Guru sebagai pengajar. Siswa sebagai pelaku perbuatan belajar. Guru dan siswa menunjukkan keaktifan yang sama seimbang, (3) Pengajaran sebagai suatu sistem = Sistim yang luas, mengandung makna dan dilandasi oleh berbagai dimensi seperti profesi guru, tujuan pendidikan dan pengajaran, kurikulum, strategi belajar dan dimensi lainnya

Baca juga:  Jadilah Guru yang Menyenangkan

Syarat manusia menuntut ilmu itu ada enam macam antar lain 1) memperhatikan keterangan guru sampai paham, 2) senang pelajaran yang dipelajari serta tekun dalam pembelajaranya, 3) sabar dalam menjalani cobaandidalam menuntut ilmu, 4) ada biayameskipun belajar tak selalu membutuhkan biaya, 5) penyampaian ilmu harus ada guru. Karena, guru adalah orang yang berilmu dan orang yang tahu, 6) belajar bukan sulap. Belajar adalah proses yang membutuhkan waktu yang sangat lama sampai tuntas atau benar-benar paham,Itulah “ Konsep Belajar Menurut Pendidikan Agama ”

Menuntut ilmu (tholabul ilmi) adalah salah satu upaya untuk meningkatkan sumber daya manusia  sebagai salah satu upaya untuk mendukung tugas dan kewajibannya yakni menjadi kholifah di bumi. Maka ia harus membekali diri dengan sebaik-baiknya sehingga bumi dan alam sekitarnya yang telah  diamanatkan kepada manusia dapat dikelola, dimanfaatkan secara bijaksana sesuai dengan sunatullah. Islam secara tegas memerintahkan kepada umat manusia agar berpacu untuk menuntut ilmu. Tidak terbatas ilmu agama namun seluruh disiplin ilmu harus mampu dikuasainya. Menuntut ilmu tidak terbatas pendidikan formal namun sebenarya Allah telah membentangkan seluruh fenomena ilmu di atas seluruh permukaan bumi dari dasar lautan sampai luar angkasa, tinggal kita sebagai manusia sejauh mana mampu mempelajari,memahami dan menguasainya. Khasanah ilmu Allah sangatlah luas , semakin manusia menggali satu demisatu ilmu Allah semakin terkuak takbir ilmu yang maha luas luar biasa, sehinga betapa kecilnya di hadapan sang Khaliq.

Baca juga:  Keceradasan Emosional dalam Belajar

Tujuan Menuntut Ilmu bagi setip muslim yang benar adalah untuk mencapai keberhasilan dan kebahagiaan hidup, baik di dunia maupun akhirat.  Hanya dapat dicapai dengan perantara ilmu. Untuk kebahagiaan dunia kita harus menguasai ilmu-ilmu dunia (ilmu pengetahuan umum) sehingga kita dapat menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat meringankan dan mempermudah pekerjaan,mampu menciptakan dan berkarya demi kesejahteraan dirinya.Untuk kebahagiaan akhirat kita harus menguasai ilmu-ilmu agama, sehingga dengan ilmu agama dapat mengokohkan semangat, menumbuhkan rasa percaya diri, memahami hakekat hidup sejak dia dilahirkan, hidup di dunia dan kelak di akhirat. Maka kunci utama kesejahteraan manusia ada pada ilmunya, semkin dalam ilmu yang telah dikuasainya, semakin mudah untuk menggapai kebahagiaan dunia maupun akhirat.

Marmin, S.Ag

Guru SMP Negeri 3 Jatisrono, Wonogiri

iklan