JATENGPOS.CO.ID, – Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, yang mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi harus diimbangi dengan perkembangan matematika yang dapat diasah sejak dini. Lestari (2017) menjelaskan bahwa matematika mengajarkan logika berpikir berdasarkan akal dan nalar. Banyaknya simbol pada pelajaran Matematika maka dianggap pelajaran yang sulit oleh siswa. Hasil penemuan di kelas II SD Negeri 3 Dermolo menunjukkan masih rendahnya hasil belajar matematika materi perkalian. Susilowati (2011) menjelaskan perkalian merupakan bentuk lain dari penjumlahan. Perkalian berguna untuk memecahkan permasalah sehari-hari. Karena itulah operasi hitung perkalian diajarkan dalam pembelajaran kontekstual.
Hasil pengamatan diperoleh bahwa selama mengerjakan tugas yang diberikan penulis sangat memprihatinkan. Siswa cenderung diam dan lebih suka bermain sendiri. Siswa kurang bertanggung jawab dengan tugasnya. Siswa sering tidak tuntas mengerjakan tugas dan merasa jenuh dengan pembelajaran yang disajikan penulis. Kondisi tersebut mengharuskan penulis untuk memecahkan permasalahan tersebut. Karakteristik siswa sekolah dasar masih dalam tahap penanaman konsep. Penanaman konsep dapat dilakukan dengan penggunaan media pembelajaran. Media tersebut dapat berupa media konkret seperti batang korek api, kelereng, kancing, biji-bijian, bagan, diagram, grafik, poster, kartun, komik dan lain-lain. Sehingga dapat diperoleh simpulan peran media sangat besar sebagai alat bantu dalam pembelajaran.
Lutfiyah (2014) menjelaskan bahwa penggunaan media pembelajaran dapat membangkitkan minat baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan belajar, serta membawa pengaruh psikologis. Penggunaan media pembelajaran sangat efektif untuk menyampaikan pesan, meningkatkan pemahaman, menyajikan data, dan memudahkan penafsiran serta memadatkan informasi. Sedangkan hasil belajar merupakan masalah seseorang dalam memperoleh keterampilan, kemampuan sehingga terbentuk sikap dan bertambah ilmu pengetahuan. Hasil belajar merupakan suatu hasil nyata yang dapat dicapai seorang siswa dalam usaha menguasai kecakapan jasmani dan rohani. Peningkatan hasil belajar dapat dipengaruhi secara internal meliputi munculnya minat belajar, termotivasinya seseorang untuk belajar. Sedangkan faktor eksternal dipengaruhi oleh lingkungan sosial seperti teman, guru, keluarga masyarakat. Dan lingkungan non-sosial seperti lingkunagn rumah dan sekolah.
Berdasarkan hal tersebut, maka penulis menggunakan media Kopi sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar. Kopi merupakan kepanjangan dari korek api . Tahapan yang dilakukan penulis dalam menggunakan media kopi antara lain; menyusun rencana pembelajaran dan lembar kegiatan yang akan digunakan. Penulis menyiapkan media Kopi yang sudah terbagi menjadi dua kelompok. Media Kopi ini digunakan penulis untuk menghitung perkalian dasar. Selanjutnya penulis membagi siswa menjadi dua kelompok, penulis memberikan contoh penggunaan media Kopi, siswa memperhatikan penjelasakan penulis, siswa bersama kelompoknya menyelesaikan lembar kerja dengan menggunakan bantuan media Kopi, siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok, penulis meluruskan pemahaman siswa tentang perkalian, siswa menulis simpulan materi yang baru saja dipelajari, siswa mengerjakan tes formatif, siswa bersama guru membahas tes formatif, siswa dan penulis melakukan refleksi.
Hasil observasi penulis dan tanggapan orang tua dalam penggunaan media Kopi menunjukkan bahwa media kopi dapat memotivasi belajar siswa, siswa tertarik untuk terus mencoba perkalian. Hasil belajar siswa pada materi perkalian selama empat pertemuan menunjukkan hasil yang signifikan. Agar tidak merasa bosan dalam menggunakan media Kopi, maka penulis mempersiapkan game atau permainan “siapa cepat dia dapat” dengan menggunakan media korek api atau Kopi.
Sri Widayanti, S.Pd.SD
Guru SDN 3 Dermolo Kembang Jepara