JATENGPOS.CO.ID, UNGARAN– Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Semarang menggelar simulasi pemungutan dan penghitungan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 7 yang ada di Desa Pabelan, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang, Minggu (10/11/2024).
Turut menyaksikan jalannya simulasi Plt Bupati Semarang serta Forkompimda Kabupaten Semarang. Basari menyampaikan simulasi yang disaksikan langsung di lokasi sudah berjalan bagus dan lancar.
“Kita sudah punya beberapa kali pengalaman menyelenggaran pelaksanaan Pemilu seperti ini. Hanya ada perbaikan-perbaikan sedikit yang memang tadi dilakukan, agar kepuasan masyarakat dan netralitas ini bisa terjaga dengan baik,” ujarnya kepada wartawan.
Beberapa poin perbaikan yang disebutkan, diantaranya soal Daftar Pemilih Tetap (DPT) atau masyarakat yang akan memberikan hak suaranya di TPS, harus memperhatikan sekaligus memperlihatkan kondisi surat suara kepada petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang ada di TPS.
“Kami mengimbau kepada pemilih, ketika pemilih ini menerima surat suara dari petugas KPPS di TPS, harus langsung dibuka dulu dihadapan petugas. Dengan demikian baik petugas dan pemilih tahu sekaligus memastikan kondisi surat suara yang diterima dalam kondisi baik atau rusak,” jelas Basari.
Ketua KPU Kabupaten Semarang, Bambang Setyono menjelaskan kegiatan simulasi sebagai upaya memantapkan kesiapan badan adhoc KPU Kabupaten Semarang, yakni petugas KPPS di masing-masing TPS.
“Simulasi murni dilakukan warga setempat, tepatnya di TPS 7 Desa Pabelan Kecamatan Pabelan, sehingga 90 persen kondisi simulasi ini sama seperti aslinya nanti pada saat tahapan pemungutan dan penghitungan suara pada 27 November 2024 mendatang,” terangnya.
Di TPS 7 Desa Pabelan ada sebanyak 279 DPT dalam simulasi melibatkan langsung warga setempat yang memiliki hak pilih. Melalui simulasi dapat diinventarisasi masalah dalam pelaksanaan, yang nantinya akan dilakukan perbaikan-perbaikan.
“Termasuk, masukan dari Plt Bupati Semarang berkaitan dengan surat suara tadi, para pemilih diminta melakukan pengecekan terlebih dahulu kondisi surat suara yang diterima sebelum proses pencoblosan di bilik suara. Jika surat suara diterima rusak maka akan diganti oleh petugas KPPS,” tandasnya.
Ditambahkan, jika tahapan pemungutan dan penghitungan suara sukses dilaksanakan di masing-masing TPS, maka muaranya juga akan sukses di tingkat Kabupaten Semarang.
“Simulasi rencana hanya dilakukan satu kali di tingkat Kabupaten Semarang. Dalam kegiatan sekaligus dilaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) kepada petugas Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), dilanjutkan Bimtek dari PPK ke petugas Panitia Pemungutan Suara (PPS). Dilaksanakan secara berjenjang,” tambahnya.
Sementara itu, dalam simulasi surat suara yang digunakan menggunakan gambar beberapa jenis bunga dan jenis makanan di Indonesia, dengan nomor urut dimulai dari angka 75.
“Kami lakukan untuk independensi, karena kami ingin tekankan ini hanya simulasi sehingga tidak ada giringan ke opini publik mengenai keberadaan salah satu atau salah dua pasangan calon (paslon) yang ada dengan nomor dimulai dari nomor 75,” pungkasnya. (muz)