Kreasi Model Jigsaw Dalam Pembelajaran Tematik

Yuhartati,S.Pd.SD. Unit Kerja : SD Negeri 1 Pesantren Kec. Wanayasa Kab.Banjarnegara Jawa Tengah
Yuhartati,S.Pd.SD. Unit Kerja : SD Negeri 1 Pesantren Kec. Wanayasa Kab.Banjarnegara Jawa Tengah

JATENGPOS.CO.ID, – Kurikulum 2013 atau yang biasa kita kenal dengan sebutan kurikulum tematik, sekarang sudah diterapkan dalam setiap tingkatan kelas. Banyak dari kita sebagai seorang pendidik kadang  masih begitu susah untuk menentukan model pembelajaran seperti apa yang akan kita gunakan didalam kelas agar sesuai dan mudah diterapkan dalam kurikulum 2013 tersebut.Sebenarnya apapun model pembelajaran yang kita terapkan pada intinya memiliki tujuan dan hasil yang sama, hanya saja dalam pelaksanaan dan prakteknya yang berbeda.

            Sebagai seorang pendidik kita tentunya tidak asing dengan berbagai macam istilah model pembelajaran didalam kelas,salah satunya adalah model pembelajaran yang saya terapkan sendiri dikelas yaitu model jigsaw,model pembelajaran jigsaw atau apabila kita artikan secara bahasa yaitu model pembelajaran gergaji,adalah model pembelajaran dimana kita membentuk kelompok – kelompok belajar didalam kelas dimana dalam kelompok tersebut terbagi dalam ahli masing masing dalam setiap muatan pembelajaran,contohnya misalkan kita akan membagi kelas kita menjadi kelompok yang ahli Matematika,ahli IPA,ahli IPS,ahli Bahasa..dll. Kita sebagai seorang mentor didalam kelas tersebut hanya mengajar sesuai dengan ahli yang sudah kita buat kelompok tadi.setelah itu kelompok ahli tersebut akan saling menularkan apa yang sudah mereka peroleh  dari kita kepada kelompok ahli yang lain.itulah kenapa model pembelajaran ini disebut sebagai model pembelajaran gergaji atau berantai.Dimana antar satu kelompok ahli dengan kelompok ahli yang lain saling menularkan dan saling menjelaskan.

Baca juga:  Permainan Kuis, Tingkatkan KeterampilanMenyimpulkan Isi Berita

            Dalam penerapanya dikelas Model pembelajaran jigsaw ini memiliki pakem atau aturan yang ditetapkan dalam langkah-langkahnya agar model pembelajaran ini benar-benar berjalan maksimal.langkah-langkah tersebut dapat saya uraikan sedikit dimana pada langkah awal adalah membentuk kelompok inti dimana beranggotakan maksimal 5 orang,kemudian masing-masing siswa dalam kelompok diberi materi yang berlainan,kemudian anggota dari kelompok lain yang mendapat sub bagian yang sama akan membentuk kelompok baru yang disebut sebagai kelompok ahli untuk berdiskusi mengenai sub bagian yang mereka terima.Kemudian setelah mereka selesai berdiskusi dan menguasai materi mereka akan kembali kepada kelompok inti mereka dan mengajarkan teman satu kelompok mereka.Kemudian masing-masing dari kelompok tersebut melakukan presentasi didepan kelas tentang materi yang sudah mereka kuasai.Seperti itulah gambaran singkat mengenai langkah – langkah model pembelajaran jigsaw yang semestinya,hanya saja disini saya akan sedikit memberikan kreasi pada langkah-langkahnya dimana setelah masing-masing kelompok menguasai materi maka saya memberikan tugas untuk merangkum materi tersebut kedalam sebuah nyanyian dimana nyanyian tersebutlah yang akan mereka presentasikan didepan kelas sebelum mereka melakukan evaluasi.Kenapa nyanyian? Karena menurut saya siswa akan merasa asyik dan lebih mudah dalam mencerna atau menghafal materi apabila kita menuangkan hiburan didalam kelas,dengan nyanyian tersebut siswa akan merasa asyik dan tidak jenuh sehingga memudahkan mereka dalam menghafal materi.

Baca juga:  Mengatasi Anak Malas Sekolah

            Banyak keuntungan yang dapat kita peroleh  dalam menggunakan metode jigsaw ini antara lain kita dapat mengajak anak untuk aktif dan belajar untuk menjadi guru bagi teman sekelasnya.selain itu kita sebagai seorang guru juga menjadi terbantu oleh anak – anak,sehingga kita tidak perlu takut lagi akan kehabisan waktu mengingat kurikulum 2013 ini kita dituntut untuk memaksimalkan waktu sebaik-baiknya.Dan lewat kreasi nyanyian yang kita selipkan dalam metode ini akan sangat membantu mood kita maupun anak anak dalam proses belajar mengajar,sehingga nantinya kita akan membentuk situasi belajar yang asyik,menyenangkan,dan tentunya hasil belajar yang sesuai.

iklan

Yuhartati,S.Pd.SD.

Unit Kerja : SD Negeri 1 Pesantren

Kec. Wanayasa Kab.Banjarnegara Jawa Tengah

Baca juga:  Pondas, Si Mungil nan Cerdas

iklan