JATENGPOS. CO. ID, KUDUS-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus bekerja sama dengan lembaga Swedfund dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), untuk mengelola sampah yang ada di kabupaten setempat secara berkelanjutan menjadi energi terbarukan dengan pendekatan teknologi terbaru.
Hal itu terungkap dalam pertemuan antara Pj Bupati Kudus Muhammad Hasan Chabibie dan tim Swedfund dan Kementerian (PUPR), di Pendopo Pringgitan Kabupaten Kudus, baru-baru ini.
Pertemuan ini sebagai bagian dari rencana kerjasama pengelolaan sampah berkelanjutan.
Agenda ini sebagai tindak lanjut dari Grant Agreement yang ditandatangani Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR dan Swedfund, 19 Mei 2024, yang bertepatan dengan World Water Forum ke-10 di Bali.
Selain itu, pada Agustus 2023 lalu, Menteri PUPR dan pemerintah Swedia melalui Swedfund menandatangani kerjasama penerapan teknologi untuk pengeloaan sampah di KBRI Stockholm, Swedia.
Lanjutan dari kerjasama ini, yakni hibah untuk pengelolaan sampah bagi pemerintah daerah yang ditunjuk. Hibah ini mencakup penyusunan studi kelayakan penanganan sampah berkelanjutan melalui model waste to energy, yang akan disusun oleh konsultan yang ditunjuk Swedfund. Hasil kunjungan ini, menjadi dasar penyusunan Kerangka Acuan Kerja untuk seleksi calon penyedia jasa konsultasi.
Hasan pun mengapresiasi kunjungan dari tim Swedfund dan Kementerian PUPR. Pihaknya berharap, kedepan akan memberikan dampak yang besar bagi pengelolaan sampah di Kudus. Selain itu, upaya pencarian solusi untuk pengelolaan sampah, penerangan jalan umum, dan air. Serta, dapat menghasilkan perencanaan komprehensif serta melibatkan masyarakat secara lebih luas.
‘’Saya mengucapkan terima kasih atas kunjungan tim Swedfund dan Kementerian PUPR untuk merancang visibility studies, dan ini relevan dengan rencana Pemkab Kudus untuk pengelolaan sampah. Visibility studies ini jadi kata kunci untuk melanjutkan pada tahapan selanjutnya,’’ ujarnya.
Hasan pun berharap, kedepan ada langkah strategis dalam kolaborasi ini dengan pertukaran pengalaman sekaligus transfer of knowledge dalam kolaborasi ini.
‘’Saya berharap ada berbagi pengalaman yang baik dari Swedfund dan Kementerian PUPR. Sehingga pilihan-pilihan teknologi serta bagaimana cara pengelolaan sampah yang akan dilakukan di kawasan Kabupaten Kudus, bisa efektif dan tepat sasaran,’’ imbuhnya.
Penasihat Teknis Swedfudn, Karin Eberle menyatakan antusiasme terhadap proyek ini. Dengan berdasar pengalaman sebelumnya pada pengelolaan limbah di Rwanda dan Georgia, Swedfund menilai hal ini sebagai langkah penting menuju solusi tepat untuk pengelolaan sampah di Kudus yang berkelanjutan.
Sebagai informasi, perjanjian kerjasama antara Direktorat Sanitasi Kementerian PUPR, Swedfund, Pemkab Kudus dan konsultan pelaksana, akan dilakukan setelah pemilihan konsultan.
Kerjasama ini diharapkan untuk mengurasi tantangan pengelolaan sampah di Kudus, menjadi peluang untuk pengembangan energi terbarukan. Demikian juga bisa mengeksplorasi kemungkinan untuk mengedukasi masyarakat secara luas, dalam edukasi pengelolaan sampah sekaligus menyiapkan tata kelola manajemen pengelolaan sampah yang efektif dan ramah lingkungan. (han/rit/jan)