Mendengar kata limbah, dalam bayangan kita adalah barang bekas, sampah rumah tangga, sampah industri ataupun barang-barang yang tidak berguna. Tetapi tidak dengan siswa –siswa saya di kelas I SD Borowetan, Banyuurip.
Mereka asyik bermain-main dengan limbah ini untuk dibawa ke sekolah. Limbah telur yang biasanya langsung dibuang ke tempat sampah atau dibakar, mereka kumpulkan untuk dibuat suatu karya di sekolah. Di sekolah mereka bisa menyulap limbah ini menjadi sesuatu yang menarik. Hal ini diajarkan dalam pembelajaran SBDP (Seni Budaya dan Prakarya).
Siswa yang biasanya hanya menggambar di kertas, menyanyi di depan kelas, mewarnai dengan krayon, pada pembelajaran saat ini dikenalkan dengan penggunaan barang-barang bekas untuk diolah menjadi benda yang mempunyai nilai karya seni.Mengapa limbah telur ini mampu ciptakan pembelajaran yang kreatif ? Hal ini ternyata dapat menciptakan kreatifitas siswa untuk membuat sebuah karya seni.
Limbah atau sering disebut sebagai benda buangan dan sering menjadi benda yang tidak diinginkan oleh masyarakat karena dampak negatifnya dapat mengakibatkan penyakit pada manusia, ataupun lingkungan tempat tinggalnya. Jumlah limbah saat ini semakin meningkat, karena sebagian besar manusia menghasilkan benda buangan.
Hasil dari benda buangan tersebut biasanya berasal dari kegiatan industri, sampah rumah tangga, transportasi dan lain sebagainya. Jika melihat hal itu, maka limbah dapat menjadi masalah besar bagi manusia, sehingga pengelolaan limbah sangat diperlukan untuk mengatasi dampak negatif dari limbah tersebut.
Salah satu cara pengelolaan limbah rumah tangga, yaitu dengan mengubah limbah tersebut menjadi barang yang lebih berguna. Untuk melatih siswa kelas 1 peduli terhadap kebersihan lingkungan serta menciptakan pembelajaran yang kreatif di SD Borowetan maka siswa dianjurkan mengumpulkan limbah rumah tangga seperti limbah cangkang telur lalu membawanya ke sekolah untuk diubah menjadi sebuah karya seni yang indah sehingga pembelajaran menjadi lebih menarik.
Cangkang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) n 1 kulit telur; 2 rumah siput atau kerang; 3 kulit keras yang menutupi badan (pada penyu, kura-kura dan sebagainya).
Cangkang telur biasanya limbah yang langsung dibuang setelah diambil isinya. Setiap hari banyak sekali cangkang telur yang bisa dikumpulkan oleh siswa yang dapat diperoleh dari limbah di rumah, di warung, ataupun tempat lain yang menjual makanan berbahan dasar telur.
Untuk siswa kelas 1 di SD Borowetan mengumpulkan cangkang telur dari rumah masing-masing. Dalam satu minggu mereka mampu mengumpulkan cangkang telur yang cukup banyak untuk membuat sebuah karya seni sederhana.
Di sekolah mereka bebas membuat karya seni menggunakan cangkang telur. Beberapa siswa ada yang menghias pintu almari kelas, menghias vas bunga dan yang terbanyak membuat hiasan dinding.
Cangkang yang sudah terkumpul dicuci terlebih dahulu sampai bersih, kemudian dijemur sampai kering. Untuk mencuci dan menjemur cangkang, siswa melakukannya di rumah.
Setelah cangkang kering, siswa membawanya ke sekolah dan siap dibuat hiasan. Selain cangkang siswa juga membawa lem kayu, gunting, papan kayu/triplek sesuai dengan kebutuhan serta pensil yang runcing dan kain lap.
Langkah pertama para siswa membuat gambar model di papan kayu atau triplek. Gambar ini yang nanti akan dihias dengan cangkang telur. Selanjutnya cangkang telur dipotong kecil-kecil. Oleskan lem kayu pada triplek secukupnya.
Tempelkan cangkang telur sedikit demi sedikit pada gambar sampai semua gambar penuh dan menjadi hiasan cangkang telur yang indah. Langkah terakhir diberi gantungan dan diletakkan di papan pajangan kelas.
Dalam satu kali pertemuan telah terkumpul kurang lebih 20 hiasan dinding, dengan berbagai macam model gambar. Ada yang berbentuk bunga, hewan, buah-buahan dan rumah sesuai dengan kreatifitas siswa.
Dengan memanfaatkan limbah cangkang telur, guru dapat menciptakan pembelajaran yang kreatif pada siswa kelas 1 di SD Borowetan.
SUNARSI, S.Pd. SD
Guru SD Borowetan, Purworejo