Belajar IPA mengajak kita mempelajari alam dan sekitarnya. Karena IPA terdiri atas fisika, biologi dan kimia. Banyak hal menarik yang dapat dipelajari dalam IPA yaitu mengenai zat dan materi, makhluk hidup, dan tata surya. Sebagai seorang pengajar, kita diharapkan mampu menyampaikan materi tersebut dengan baik dan mudah dipahami oleh siswa. Guna memaksimalkan pemahaman siswa dalam mempelajari Interaksi Makhluk Hidup di SMP N 5 Satu Atap Geyer, maka penulis memilih lingkungan sebagai sumber belajarnya, karena lokasi sekolah berada di desa dan dekat dengan sawah.
Dalam pelajaran IPA mengenai Interaksi Makhluk Hidup, siswa diharapkan mampu menjelaskan konsep lingkungan dan komponen-komponennya, melakukan pengamatan lingkungan dan mengidentifikasi komponen biotik dan abiotik serta mampu menjelaskan pola interaksinya.
Untuk mempelajari materi ini, akan lebih mudah jika siswa diajak terjun langsung ke lingkungan. Nah, berbicara mengenai lingkungan ini, siswa selain berinteraksi dengan makhluk hidup lainnya, siswa juga berinteraksi dengan benda-benda tak hidup. Hubungan kehidupan dari lingkungan hidup digambarkan ekosistem. Ekosistem merupakan interaksi yang kompleks dan memiliki penyusun yang beragam. Komponen pembentuk ekosistem meliputi komponen hidup (biotik) dan komponen tak hidup (abiotik). Di lingkungan siswa dengan mudah menemukan komponen-komponen biotik dan komponen abiotik. Di lingkungan siswa bisa menemukan komponen biotik berupa tanaman : padi, bunga, pohon mangga, pisang, dll. Sedangkan untuk komponen abiotiknya siswa bisa menemukan berbagai komponen diantaranya batu, tanah, udara, cahaya. Antara komponen biotik dan abiotik terdapat hubungan timbal balik diantaranya antara tanah dengan tanaman (pohon). Tanaman tidak akan tumbuh dengan baik jika tanahnya tidak subur. Begitu juga tanaman juga memberikan pengaruh terhadap komponen abiotik yaitu udara, jika tanamannya banyak tentu udaranya akan sejuk dan segar.
Dengan lingkungan sebagai sumber belajar, siswa akan mudah mencapai sasaran pembelajaran yang diharapkan, siswa lebih mengenal dan mencintai lingkungan, membuat belajar lebih nyata tanpa banyak mengeluarkan biaya, membuat siswa lebih mudah dalam belajar sehingga dapat merasa bahwa pembelajaran lebih bermakna. Dengan demikian, pengajar juga dimudahkan dalam penyampaian materi karena terbantu oleh lingkungan yang ada, sehingga tujuan dari pembelajaran dapat tercapai dengan baik.
“Alat Peraga Dalam Pembelajaran IPA”. Alat peraga dalam pengajaran IPA memegang peranan penting sebagai alat bantu untuk menciptakan proses belajar mengajar yang efektif dalam kaitannya dengan pengajaran IPA, keberadaan alat peraga jelas mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan belajar mengajar. Pengajaran pada dasarnya adalah suatu proses terjadinya interaksi guru siswa melalui kegiatan terpadu dari dua bentuk kegiatan, yaitu kegiatan belajar siswa dan kegiatan mengajar guru. Alat peraga merupakan sesuatu yang digunakan untuk mengkomunikasikan materi pembelajaran agar terjadi proses belajar. Prinsip penggunaan alat peraga dalam pembelajaran merupakan alat yang paling baik dan sangat mendukung dalam proses pembelajaran. Manfaat penggunaan alat peraga bagi siswa adalah: a. Memusatkan perhatian siswa, b. Menarik minat siswa untuk belajar, c. Mempermudah penguasaan materi pelajaran, d. Merangsang daya fikir dan nalar siswa, e. Meningkatkan daya imajinasi dan kreatifitas siswa. Manfaat penggunaan alat peraga bagi guru adalah : a. Mempermudah penyampaian materi pelajaran yang bersifat abstrak, b. Memperluas cakupan materi pelajaran, c. Mempermudah pencapaian tujuan pembelajaran, d. Menciptakan suasana pembelajaran kondusif, e. Menghindari pembelajaran verbalisme, f. Menciptakan pembelajaran efektif dan efisien.
Masfu’ah Suryani, S.Pd
Guru SMP N 5 Satu Atap Geyer