JATENGPOS.CO.ID, – Kelompok Kerja Guru Pendidikan Agama Islam (KKG PAI) setiap tahun mengadakan hajat istimewa, yaitu Lomba MAPSI (Mata Pelajaran dan Seni Islami). Lomba MAPSI 2018 tahun ini merupakan lomba ke-18. Berbagai cabang digelar dengan kriteria untuk putra dan putri kecuali lomba adzan. Semakin lama semakin banyak cabang yang diselenggarakan. Cabang lomba adzan, tilawah, hifdzil quran, bercerita Islami, macapat Islami, rebana, khot, kaligrafi, khitobah, mata pelajaran pendidikan agama Islam, karya tulis, dan yang terbaru adalah teknologi informasi.
Lomba Mapsi ini dilaksanakan untuk siswa SD dan SMP secara berjenjang dari tingkat kecamatan, kabupaten, dan provinsi. Tempat pelaksanaan di tingkat kabupaten dan provinsi diselenggarakan secara bergilir. Sedangkan kepanitiaan melibatkan guru-guru PAI, Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKKS), dan dinas pendidikan. Kegiatan tersebut telah menjadi agenda rutin KKG PAI untuk membentuk generasi Islami yang berkualitas. Hal tersebut selaras dengan prioritas program pemerintahan saat ini yaitu Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM). GNRM memuat lima nilai karakter, yaitu religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, dan integritas. GNRM merupakan cita ke delapan dalam Program Prioritas Nawa Cita yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo.
Apakah lomba MAPSI dapat membentuk karakter mulia? Jawabnya adalah, Ya! Mengapa? Karena siswa-siswa yang mengikuti seleksi lomba MAPSI dituntut untuk bertanggung jawab, religius, tekun, teliti, mandiri, gotong royong, berani, cerdas, percaya diri, berjiwa sprotif, inovatif, santun, dan karakter mulia lainnya. Mengapa demikian? Karena untuk menguasai materi lomba dan berani tampil bersaing dengan peserta lain, menuntut siswa yang benar-benar berkarakter. Siswa (baca anak-anak) yang terbiasa berjuang dan berdaya saing mengikuti berbagai macam lomba akan tumbuh sebagai anak-anak yang taqwa, cerdas, terampil, dan cinta tanah air. Hal tersebut merupakan karakter yang digalakkan pemerintah saat ini dalam program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) sebagai unsur dalam GNRM. Apa hubungan antara GNRM dengan lomba MAPSI?
Pada dasarnya semua perlombaan akan melatih dan membentuk siswa, guru, dan pelatih memiliki karakter mulia sesuai unsur dalam GNRM.Jangka waktu pembinaan yang lama, tingginya materi yang harus dikuasai, padatnya kegiatan di sekolah, dan juga target yang harus dicapai pasti memaksa siswa, guru pembimbing, dan juga pelatih memiliki pola belajar dan bekerja yang lebih terarah dan terukur agar semua kegiatan dapat terlaksana dengan baik. Selain itu harapannya dapat menghasilkan prestasi yang maksimal.Maka dari itu, sudah sepantasnya apabila siswa, guru, dan pelatih kita apresiasi usaha dan karyanya dengan memberi penghargaan yang setinggi-tingginya.
Bagaimana peran lomba MAPSI dalam membentuk karakter mulia? Lomba MAPSI secara khusus membentuk generasi Qu’rani. Generasi Islami yang berakhakul kharimah. Baca tulis Al Qur’an, adab Islami, perintah dan larangan Allah SWT menjadi materi yang dikuasainya. Para ahli sepakat, semakin dini seorang anak mendapat pendidikan maka hasilnya akan lebih maksimal, karena pada usia dini otak anak benar-benar dapat bekerja secara optimal menerima stimulus dari lingkungan sekitarnya. Apabila secara dini anak telah menerima ilmu Al Qur’an, dapat dipastikan perkembangan selanjutnya generasi Islami makin terbentuk. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa lomba MAPSI merupakan ladang untuk menumbuhkembangkan karakter mulia. Generasi masa depan berakhlak mulia, insya Allah masyarakat madani akan terwujud untuk menuju negara yang baldatun toyibatun warobun ghofur. Amin.
Bambang Subandriyo, S.Pd.,MM.Pd
Guru SD Negeri 6 Wonosobo
