Make a Match Pemacu Belajar IPS di SDN Tegalrejo

Wurrahma Sufiati, S.Pd. Guru SDN Tegalrejo, Purworejo
Wurrahma Sufiati, S.Pd. Guru SDN Tegalrejo, Purworejo

Pada pelajaran IPS materi Mengidentifikasi Benua-benua, prestasi yang dicapai siswa kelas VI SDN Tegalrejo sangat memprihatinkan. Hanya 3 dari 16 siswa yang mampu menguasai materi dan itupun belum memuaskan. Sedangkan 13 siswa lainnya bingung setelah mendapatkan pelajaran, karena materi cukup luas dan banyak sekali yang dihafalkan. Jadilah pelajaran IPS kurang diminati siswa. Saya berkesimpulan, mungkin alat peraga dan teknik pembelajaran yang saya gunakan kurang menarik, sehingga siswa ogah-ogahan dan kurang berminat dalam mengikuti pelajaran IPS.

Melihat reaksi siswa saya berpikir bagaimana cara menyampaikan materi ini agar siswa senang dan tertarik. Akhirnya saya temukan teknik pembelajaran apa yang tepat, yaitu Make a Match. Dengan teknik pembelajaran Make a Match ini siswa diajak untuk belajar sambil bermain mencari pasangan kartu soal dengan kartu jawaban.

Langkah-langkah dalam pelaksanaan teknik pembelajaran Make a Match adalah sebagai berikut : 1. Guru mengelompokkan siswa menjadi dua kelompok. 2. Setiap kelompok mendapat kartu soal dan kartu jawaban sejumlah anggota. 3. Siswa yang mendapatkan kartu jawaban menutup kartunya terlebih dahulu. 4. Siswa yang mendapatkan kartu soal memikirkan jawabannya. 5. Setiap siswa yang dapat mencari pasangan soal dan jawaban dengan tepat dan cepat akan diberi point. 6. Setelah satu babak, kartu dikocok kembali dan setiap siswa bergantian peran. Siswa yang semula berperan sebagai pembawa kartu soal menjadi pembawa kartu jawaban di babak berikutnya. 7. Selain itu Make a Match juga bisa dilaksanakan dengan diskusi kelompok. Setiap kelompok mendapat beberapa soal dan beberapa jawaban, siswa berdiskusi kemudian mencari pasangan antara soal dan jawaban, kelompok yang sudah selesai terlebih dahulu akan mendapatkan point.

Baca juga:  Lingkungan Sebagai Pendukung Suksesnya Pembelajaran Siswa

Jika waktu masih memungkinkan, guru bisa memberikan kesempatan untuk diskusi seputar materi yang ada di dalam kartu. Dalam hal ini guru harus pandai – pandai menciptakan dan mengendalikan atmosfer diskusi. Pembelajaran diakhiri dengan mengambil kesimpulan materi pembelajaran, repetisi dan meminta siswa untuk mempelajari kembali materi tersebut di rumahnya.

iklan

Teknik Pembelajaran Make a Match adalah sistem pembelajaran yang mengutamakan penanaman kemampuan sosial terutama kemampuan bekerja sama, kemampuan berinteraksi di samping kemampuan berpikir cepat melalui permainan mencari pasangan dengan dibantu kartu (Wahab, 2007 : 59). Suyatno (2009 : 72) mengungkapkan bahwa model Make and Match adalah model pembelajaran dimana guru menyiapkan kartu yang berisi soal atau permasalahan dan menyiapkan kartu jawaban kemudian siswa mencari pasangan kartunya. Mayke (dalam Sudono, 2000:3) bahwa belajar dengan bermain akan memberi kesempatan kepada anak untuk memanipulasi, mengulang-ulang, menemukan sendiri, bereksplorasi serta mempraktikkannya.

Baca juga:  Penguatan Karakter Peserta Didik Pada Ruang Lingkup Biologi

Bermain mencari pasangan soal dan jawaban yang dikombinasikan dengan diskusi menjadi menarik karena siswa bekerja secara kelompok, ada interaksi antara siswa dan guru, dan antara siswa dengan siswa. Dengan proses pembelajaran yang menarik siswa mudah memahami materi dan pada akhirnya meningkatkan prestasi belajarnya. Hasilnya wow, sangat memuaskan. Siswa yang mampu menguasai materi menjadi 13 dari 16 siswa.

Ternyata teknik pembelajaran Make a Match, dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa kelas VI khususnya pada materi Mengidentifikasi Benua-benua. Anak sangat tertarik dan antusias dalam mengikuti pelajaran, guru pun menjadi lebih kreatif karena harus mempersiapkan kartu sebelum pelajaran.

Wurrahma Sufiati, S.Pd.
Guru SDN Tegalrejo, Purworejo

Baca juga:  Sastra Obat Degradasi Moral
iklan