Make A Match Tingkatkan Menulis Teks Descriptive Bahasa Inggris

Nurush Shafiana, S.Pd Guru SMP Negeri 1 Penawangan - Kab. Grobogan
Nurush Shafiana, S.Pd Guru SMP Negeri 1 Penawangan - Kab. Grobogan

Guru era milenial khususnya guru bahasa Inggris dituntut untuk memiliki kompetensi yang tinggi untuk berperan aktif menyongsong pembelajaran abad 21. Pembelajaran bahasa Inggris diharuskan mencakup kecakapan 4C, (Critical Thinking, Creative, Communicative, dan Collaborative) dan berkarakter nilai-nilai budaya serta berliterasi terhadap segala informasi sebagaimana tertuang dalam tujuan pembelajaran kurikulm 2013.

Bahasa Inggris adalah bahasa utama dalam dunia internasional. Ketrampilan berbahasa Inggris baik lisan maupun tulis sangat membantu dalam pemanfaatan kemajuan teknologi, informasi dan komunikasi. Dari latar belakang tersebut bahsa Inggris mempunyai peran yang fundamental dalam menghadapi persaingan abad 21. Penggabungan ke empat skill listening, speaking, reading dan writing dalam setiap materi menunjukan tujuan belajar bahasa menjadikan siswa mampu berkomunikasi secara lisan dan tulis untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Sesuai hal tersebut, pengajaran bahasa bukan belajar bagaimana bahasa, namun bagaimana kita belajar bahasa untuk berkomunikasi. Berkomunikasi lisan dan tulis menempatkan guru sebagai motivator dan fasilitator khususnya dalam mengembangkan kemampuan ketrampilan menulis siswa. Dalam ketrampilan menulis bahasa Inggris, acapkali siswa menganggap hal yang sulit. Terbatasnya kosakata, penguasaan grammar, pengembangan gagasan, dan enggan berlatih dalam menyusun teks tulis menjadikan pencapaian nilai siswa SMP N 1 Penawangan belum memuaskan. Sesuai hal tersebut seorang guru harus menggunakan media, model dan strategi pembelajaran yang sesuai.

Baca juga:  “Kobar” Tingkatkan “Tasamuh” Antar Siswa

Model Make a Match yang diterapkan pada pembelajaran bahasa Inggris materi kelas 7, descriptive text pada KD 3.7 dan 4.7 , khususnya 4.7.2 dalam menyusun text descriptive tulis pendek terkait orang, bintang dan benda memposisikan belajar berfokus pada siswa (student-centered learning).


Make a match adalah salah satu model pembelajaran yang kooperatif dengan mencari pasangan yang dikembangkan pertama kali oleh Curran Lorna ( Fatuhurrohman Muhammad, 2015 : 87 ). Model ini menggunakan teknik mencari pasangan sambil belajar mengenai konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan. Langkah –langkah Model Make a Match diawali dengan persiapan beberapa kartu yang berisi konsep atau topik dengan dua bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban. Kelas dibagi dalam tiga kelompok. Kelompok pertama pemegang pertanyaan, kelompok kedua pemegang jawaban dan kelompok ketiga sebagai penilai. Setiap siswa mendapat sebuah kartu yang bertuliskan soal atau jawaban dan memikirkan dengan mencari pasangan dari jawaban atau soal yang diperoleh. Kelompok tim sebagai penilai diminta untuk mengecek ketepatan pertanyaan dan jawaban yang telah mereka kumpulkan.

Baca juga:  Model PjBL Tingkatkan Sikap Ilmiah dan Prestasi Belajar Biologi

Pada pembelajaran descriptive text guru menyediakan berbagai gambar dan kata bantu untuk di pasangkan dan dikembangkan menjadi sebuah teks pendek untuk mendeskripsikan sesuatu hal terkait orang, binatang, dan benda dengan tujuan menonjolkan, mempromosikan, menunjukan rasa bangga dan mekritisi. Setiap siswa mempunya tugas memasangkan pertanyaan dan jawaban dengan berfikir kritis dan menjawab pertanyaan yang diperoleh dengan pemahaman yang dikaitan dengan pengetahuan yang dimilikinya Pengerjaan secara individu dilanjutkan pada tugas kelompok menuntukan kesesuain antara gambar dan deskripsinya. Dalam akhir pembelajaran melaui model make a match hampir semua siswa mempunyai ketertarikan mencoba menulis descriptive text pendek secara tepat sesuai konteksnya.

Berdasarkan penggunaan model tersebut selama pembelajaran berlangsung dapat meningkatkan minat menulis bahasa inggris. Diharapkan pengembangan model ini dapat diterpkan pada materi yang berbeda untuk menumbuhkan semangat belajar dan menyeimbangkan aspek pengetahuan dan ketrampilan siswa.

Nurush Shafiana, S.Pd
Guru SMP Negeri 1 Penawangan
– Kab. Grobogan

Baca juga:  Manfaat Latihan Imagery Pada Senam Lantai