Make A Match Tingkatkan Pemahaman Kata AUD

INDRATI,S.Pd. AUD Guru TK Harapan Desa Harjobinangun, Kec. Grabag, Kab. Purworejo

Seiring berkembangnya kemajuan zaman maka kemajuan teknologi pun ikut berkembang, begitu pula dengan pembelajaran pada anak usia dini. Pada saat kegiatan pembelajaran di Taman kanak-kanak Harapan menggunakan media pembelajaran hanya dengan menggunakan buku dan pensil, terutama dalam halĀ  pemahaman kata banyak anak yang tidak paham, malas menulis, tidak bersemangat dalam menulis, merasa bosan, bahkan ada yang tidak tertarik.

Kemudian penulis mengambil langkah untuk memperbaiki pembelajaran tentang pemahaman kata pada anak dengan menggunakan model pembelajaran make a match (mencari pasangannya). Menurut Tarmizi dalam Novia (2015:12) menyatakan bahwa model pembelajaranĀ  make a match artinya siswa mencari pasangan, setiap siswa mendapat sebuah kartu (bias soal atau jawaban) lalu secepatnya mencari pasangan yang sesuai dengan kartu yang dipegang. Dalam hal ini penulis menggunakan kartu kata dan kartu gambar.

Baca juga:  ā€œUPIN IPIN ā€œ Tingkatkan Kemampuan Bercerita Peserta Didik

Langkah pertama yang harus dilakukan untuk menggunakan model pembelajaran yaitu persiapan. Yang harus dipersiapkan yaitu: Ā berbagai kartu kata dan gambar yang sesuai. Kemudian guru memberi penjelasan tentang cara pembelajaran make a match adalah dengan mencari gambar yang sesuai dengan kata yang dipegang oleh anak.

Langkah selanjutnya yaitu mengelompokkan anak menjadi 2 kelompok kelompok pertama anak yang memegang kartu kata kemudian kelompok kedua anak yang memegang kartu gambar. Masing-masing anak ā€“anak memegang satu kartu. Bariskan anak dalam satu baris setiap kelompoknya.


Tahap selanjutnya beri aba-aba pada anak yang memegang kartu kata untuk membaca huruf yang ada di kartu kemudian suruh anak mencari kartu gambar yang sesuai dengan kartu kata yang dipegangnya dan menggandeng tangan temannya yang memegang kartu gambar sesuai dengan kartu hurufnya.

Baca juga:  Penanaman Karakter , Efektifkan Pembelajaran Daring

Kemudian setelah anak mencari sesuai dengan pasangan kartunya, kemudian bergantian kelompok yang tadinya memegang kartu huruf menjadi kelompok yang memegang kartu gambar dan sebaliknya. Hal ini dilakukan agar anak paham dengan semua kata yang ada di kartu huruf.

Setelah penulis melakukan pembelajaran dengan menggunakan make a match, pembelajaran terasa aktif dan menyenangkan, anak-anak sangat antusias dan cepat dalam pemahaman kata.

Ā ModelĀ make a matchĀ dalam penggunaannya tentu memiliki kelebihan dan kelemahan yang perlu diperhatikan oleh guru sebelum menggunakan model ini. Berdasarkan Santoso dalam Novia (2015: 24), kelebihan modelĀ make a matchĀ adalah sebagai berikut : Mampu menciptakan suasana aktif dan menyenangkan; Materi pembelajaran yang disampaikan lebih menarik perhatian siswa; Mampu meningkatkan hasil belajar siswa mencapai taraf ketuntasan belajar; Suasana kegembiraan akan tumbuh dalam proses pembelajaran; Kerja sama antar siswa terwujud dengan dinamis; Munculnya dinamika gotong royong yang merata diseluruh siswa

Baca juga:  Dilema Program Digitalisasi Sekolah dari Dana Bos Afirmasi dan Bos Kinerja

Berdasarkan Santoso dalam Novia (2015: 24) Kelemahan-kelemahan modelĀ make a matchĀ adalah sebagai berikut : Diperlukan bimbingan dari guru untuk melakukan kegiatan; Waktu yang tersedia perlu dibatasi jangan sampai siswa terlalu banyak bermain ā€“ main dalam proses pembelajaran; perlu persiapan bahan dan alat yang memadai; Pada kelas yang jumlah murid nya banyak jika kurang bijaksana maka akan menimbulkan keributan.; Dalam mengembangkan dan melaksanakan modelĀ make a match, guru selaAlu memberikan bimbingan dan pengarahan dalam berbagai kesempatan agar tidak terjadi keributan didalam kelas. Memotivasi siswa menjadi bagian penting untuk menumbuhkan kesadaran pada diri siswa terhadap keseriusan dalm proses belajar mengajar.

Oleh :

INDRATI,S.Pd. AUD

Guru TK Harapan Desa Harjobinangun, Kec. Grabag, Kab. Purworejo