Make A Match Tingkatkan Keaktifan Belajar Siswa

SUSILOWATI, S.Pd Guru SMP Negeri 2 Purwodadi Kabupaten Grobogan
SUSILOWATI, S.Pd Guru SMP Negeri 2 Purwodadi Kabupaten Grobogan

GROBOGAN – Keberhasilan seseorang untuk mencapai kesuksesan  bergantung pada kemauan yang dimiliki. Demikian pula pada siswauntuk  meraih cita-cita yang diinginkan. Siswa akan berusaha belajar dengan sekuat tenaga dalam  meraih kesuksesannya  tersebut. Belajar bisa dilakukan bermacam-macam cara misalnya dengan belajar kelompok, kuis, problem solving (berusaha memecahkan sesuatu masalah) dan lain –lain. Demikian pula dalam kegiatan belajar mengajar dikelas bisa dilakukan dengan berbagai macam cara agar proses  pembelajaran yang dilakukan didalam kelas berhasil dan kondusif.Tetapi pada beberapa siswa kemauan atau motivasi dan keaktifan   untuk belajar masih sangat rendah. Hal  ini bisa dilihat dari hasil prestasi belajar yang diperoleh. Pada kegiatan belajar mengajar di sekolah terlihat siswa kurang memperhatikan penjelasan yang diberikan (masih pasif), demikian jugaapabila diberi pertanyaan guru belum menunjukkan adanya respon,  siswa cenderung tidak mempunyai keberanian untuk mengemukakan pendapat.

Baca juga:  Peningkatan Passing Bawah Bola Voli Melalui Permainan Lempar Tangkap Bola

Kegiatan belajar mengajar pelajaran IPA dilaksanakan sesuai dengan kondisi sekolah baik metode maupun media pembelajarannya. Keberhasilan proses dan hasil pembelajaran di kelas di pengaruhi oleh beberapa faktor antara lain guru dan siswa. Selain menguasai materi seorang guru juga dituntut untuk menguasai srategi-strategi penyampaian materi tersebut, cara guru menciptakan suasana kelas akan berpengaruh terhadap respon siswa dalam proses pembelajaran. Apabila guru berhasil menciptakan suasana yang menyebabkan siswa termotivasi aktif dalam belajar akan memungkinkan terjadi peningkatan hasil belajar.

Keberhasilan kegiatan pembelajaran didalam kelas bisa dilakukan dengan berbagai model pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang efektif dan berpengaruh langsung pada kegiatan pembelajaran didalam kelas yaitu model pembelajaran Make-A Match. Model pembelajaran Make-A Match merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif dimana  dalam penerapannya siswa harus mencari pasangan atau mencocokkan kartu yang merupakan jawaban atau soal dengan batas waktu yang telah ditentukan dan siswa yang berhasil mencocokkan kartunya akan diberi poin. Dalam pembelajaran dengan model Make-A Match ini membutuhkan keterlibatan total semua siswa. Siswa yang memegang kartu soal akan berusaha untuk mencari kartu jawaban yang merupakan kartu pasangannya. Dalam mencari kartu pasangannya ini siswa harus mempersiapkan diri semaksimal mungkin yaitu dengan belajar sungguh-sungguh agar bisa cepat dalam mencari kartu pasangannya. Siswa yang sebelumnya pasif setelah dilakukan pembelajaran dengan model Make-A Match berusaha secara aktif untuk mencari kartu pasangannya.Siswa mencocokkan kartu dengan cara melihat kartu sama lain, setelah ketemu dengan kartu pasangannya maka siswa akan konfirmasi ke kelompok tim penilai kemudian duduk dengan pasangannya. Kemudian siswa mempresentasikan hasil diskusinya, menjawab pertanyaan dan memberikan tanggapan.

Baca juga:  Percaya Diri, Ciptakan Kemampuan Berbicara Siswa

Setelah dilakukan refleksi ternyata pembelajaran dengan model pembelajaran Make-A Match sangat menyenangkan. Siswa menjadi antusias dalam mengikuti KBM, siswa yang semula selalu diam menjadi lebih perhatian dengan materi pembelajaran yang diberikan. Siswa juga mampu untuk mengemukakan ide dan menanggapi pertanyaan –pertanyaan yang diberikan. Siswa yang semula selalu ramai dalam mengikuti pembelajaran,dengan menggunakan model pembelajaran Make-A Match ini menjadikan siswa serius dan lebih aktif. Hal ini menggambarkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran Make-A Match dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa sehingga hasil belajar siswa mengalami peningkatan.

iklan

SUSILOWATI, S.Pd

Guru SMP Negeri 2 Purwodadi , Kabupaten Grobogan

iklan