Manajemen Hebat Wujudkan Budaya Mutu

Drs. S. Agung Nugroho,MM Kepala SMP Negeri 12 Semarang
Drs. S. Agung Nugroho,MM Kepala SMP Negeri 12 Semarang

JATENGPOS.CO.ID, – Ditengah upaya perbaikan manajemen pendidikan yang terus digencarkan, dibutuhkan upaya cerdas mewujudkannya. Sesuai permendikbud no 6 tahun 2018 tentang tugas kepala sekolah, sebagai manajer seorang kepala sekolah diharapkan memiliki strategi yang jitu untuk menghadapai berbagai persoalan pendidikan yang muncul.

Manajemen hebat merupakan salah satu alternatif yang dapat disarankan untuk menjawab hal tersebut. Hebat merupakan akronim humanis, emphati, berkarakter, aspiratif dan terdepan. Implementasi manajemen hebat sangat dibutuhkan untuk menciptakan budaya mutu dan meningkatkan kinerja sekolah. Sehingga akan mendongkrak prestasi sekolah. Penerapan menajemen hebat dapat dilakukan secara terpadu oleh seluruh warga sekolah dengan dinahkodai oleh kepala sekolah.

Pemberdayaan warga sekolah dilakukan secara humanis akan menumbuhkan etos kerja yang tinggi tanpa merasa tertekan. Pelibatan seluruh stakeholder secara humanis menumbuhkan semangat handarbeni yang tinggi terhadap sekolah. Hubungan yang sinergis dapat terjalin baik antar warga sekolah dengan prinsip saling memahami tupoksinya. Humanis menjadi sebuah keharusan agar tidak tercipta arogansi. Memamahi karakter seluruh warga sekolah secara humanis menjadi modal terjadinya sinergitas.

Kontrol kepala sekolah sebagai leader sangat dibutuhkan untuk menjaga kadar emphati yang ada. Ketika emphati dimiliki oleh seluruh warga sekolah maka akan memudahkan pencapaian tujuan bersama.

iklan

Menumbuhkan karakter positif sangat dianjurkan dalam implementasi manajemen ini. Karakter positif tidak dapat serta merta muncul melainkan berawal dari sebuah pembiasaan. Pembiasaan dilakukan agar tercipta nilai-nilai positif. Contoh konkritnya adalah sebuah keteladanan. Lewat keteladanan yang dilakukan oleh kepala sekolah, guru,tenaga adimntrasi dan pemangku kepentingan berdampak pada kepercayaan seluruh warga sekolah. Pelayanan yang SMART(Specific, Measurable, Achievable, Realistic and Timely) dapat dilakukan secara terus menerus. Hubungan harmonis senantiasa terjalin bila seluruh warga sekolah selalu asih, asah dan asuh. Karakter posistif dalam komunikasi sangat dibutuhkan agar peran dan fungsi sekolah sebagai taman belajar dapat terlaksana. Kesadaran menempatkan diri sesuai tupoksinya sangat dibutuhkan untuk mengawal terjadinya sinergitas dan keberlanjutannya. Sehingga permasalahan yang bersentuhan dengan hukum antara siswa dengan guru, guru dengan orang tua maupun pihak lain dapat tereleminir. Penumbuhan karakter positif senantiasa dikembangkan antara guru dan kepala sekolah sehinggatidak muncul arogansi. PTK menjadi mitra kepala sekolah untuk mensatupadukan dan mencurahkan potensi serta gagasan yang dijalankan tanpa terkesan hubungan atasan dan bawahan.

Baca juga:  Media Audio Visual Tingkatkan Kemampuan Bercerita Siswa

Pemberdayaan seluruh warga sekolah sangat dibutuhkan dalam menyikapi tantangan dan persoalan pendidikan. Sekolah harus dapat menampung aspirasi seluruh warga sekolah pada upaya perbaikan berbagai hal sesuai koridor yang berlaku. Pihak manajemen sekolah hendaknya memberikan ruang untuk seluruh warga sekolah dalam menyampaikan aspirasinya secara santun dan ilmiah. Perlu menghindari komunikasi negatif dalam penyampaian aspirasi seperti munculnya demo dan arogansi sepihak. Penyamaan visi, misi dan tujuan sekolah yang hendak dicapai menjadi sebuah keharusan agar terjadi keseimbangan yang proporsional. Berdasarkan kajian EDS maupun analisis SWOT diharapakan muncul rekomendasi dari aspirasi yang ada mengarah pada perbaikan kinerja sekolah. Sekolah yang baik akan menjadi wahana inspirasi bagi seluruh warga sekolah untuk mengali ide cemerlang menuju prestasi dan layanan prima.

Baca juga:  Tumbuhkan Keaktifan Belajar dengan Video Based Learning

Menjadi terdepan merupakan target sekolah pada penerapan manajemen ini. Terdepan merupakan inisiasi agar dapat menjadi role model bagi sekolah lain. Sebagai contoh ketika sekolah lain masih mempersoalkan penggunaan HP disekolah, SMP 12 Semarang mengoptimalkannya untuk proses pembelajaran seperti e test, elearning maupun literasi digital. Ketika ada sekolah yang masih bingung mencari identitasnya, SMP 12 memiliki ciri literasi budaya. Pengembangan budaya tradisi seperti keroncong remaja, karawitan menjadi sebuah ikon mengagumkan dan membawa citra positif. Sebagai salah satu sekolah ramah anak memberikan kontribusi pada predikat kota Semarang sebagai kota layak anak. Di bidang literasi perbankan menjadi satu-satunya model perbankan yang dikelola oleh siswa (Bank Mini) sering menjadi rujukan studi banding. Dalam perolehan askses pelayanan pendidikan , memberikan kesempatan anak berkebutuhan khusus (inklusi) untuk bersama-sama mengembangkan potensi yang dimilikinya. Tentunya melayani anak berkebutuhan khusus memerlukan tingkat kesabaran yang tinggi dan pemahaman psikologis yang memadai. Banyak ide/gagasan menjadikan sekolah terdepan yang berdampak pada budaya mutu. Terciptanya kinerja dan prestasi sekolah akan menjadi budaya yang baik untuk mewujudukan visi dan misi sdekolah.

Baca juga:  Powtoon Atasi Pembelajaran Monoton

Penerapan manajemen hebat membutuhkan kesadaran berbagai pihak untuk saling memahami dan selalu berupaya melakukan upaya perbaikan. Tanpa semangat yang ikhlas sangat mustahil dapat melakukan kerja keras secara cerdas dan tuntas. Kepala sekolah senantisa menakar kadar implementasi manajemen yang sudah dilakukan. Manajemen hebat bukan tanpa kekurangan namun dari hasil monitoring dan evaluasi yang dilakukan menjadi salah satu yang disarankan agar sekolah dapat meningkatkan budaya mutu dan pelayanan prima. Ciri budaya mutu yang ada disekolah apabila selalu terjadi dinamika disekolah yang berdampak pada terciptanya pelayanan prima, learning comunity seluruh warga sekolah, kepala sekolah meluangkan waktu selalu melakukan kreasi, terciptnya taman belajar yang menyenangkan bagi warga sekolah. Terciptanya budaya mutu berdampak pada tercapainya visi, misi dan tujuan sekolah.

Kerja keras, cerdas, ikhlas dengan hasil yang tuntas menjadi sebuah kebutuhan sekolah untuk menjaga keberlangsungannya. Kepala sekolah senantiasa melakukan sugesti positif untuk memajukan sekolahnya tanpa henti agar nawacita pendidikan dapat terjabarkan. Selalu mengikuti regulasi dan menjabarkannya akan membawa sekolah mengawal budaya mutu melalui manajemen hebat.

Drs. S. Agung Nugroho,MM
Kepala SMP Negeri 12 Semarang

iklan