Manfaatkan Game Ala IPA

Teguh,S.Pd Guru Smp Negeri 2 Puhpelem
Teguh,S.Pd Guru Smp Negeri 2 Puhpelem

JATENGPOS.CO.ID, – Siswa-siswa SMP ketika ditanya tentang tingkat kesulitan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam atau IPA banyak yang menjawab merupakan mata pelajaran yang sulit. Mereka beranggapan IPA identik dengan hukum atau dalil, rumus, hitungan yang sulit dan berkaitan dengan istilah-istilah asing serta hal-hal yang kecil sehingga obyek yang dipelajari sangat abstrak.Anggapan-anggapan itulah yang semakin mempersulit siswa dalam mempelajari materi IPA. Padahal sebenarnya banyak cara untuk membuat materi IPA menjadi lebih mudah dan menjadi kegiatan yang sangat menyenangkan. Salah satunya di SMP Negeri 2 Puhpelem siswa kelas VII diajak bermain atau ganeuntuk mempermudah menyampaikan materi perpindahan kalor secara konduksi, konveksi dan radiasi.

Perpindahan kalor secara konduksi merupakan perpindahan kalor melalui zat perantara tanpa diikuti perpindahan bagian zat perantaranya. Perpindahan konduksi terjadi karena gerakan partikel ditempatnya. Pengertian ini pasti sangat sulit dipahami siswa. Siswa belum sepenuhnya memahami apa yang dimaksud partikel penyusun zat perantara dan gerakan partikel.Pemahaman itu bisa dipermudah dengan cara permainan memindahkan bola-bola kecil dari guru ke meja guru.

Baca juga:  Motivasi Belajar Lewat Konseling Kelompok

Guru berdiri didepan pintu kelas sambil membawa bola-bola kecil dalam wadah. Mintalah sekitar sepuluh siswa untuk berdiri berjejer dari guru hingga meja guru. Setelah siswa berjejer berikan bola-bola kecil itu satu persatu pada siswa paling dekat dengan guru kemudian siswa itu memberikan bola ke siswa berikutnya tanpa siswa pindah tempat. Bola pindah dari guru hingga meja guru secara berantai. Itulah gambaran konduksi. Siswa berjejer sebagai perantara sedangkan tiap-tiap siswa berperan sebagai partikel penyusun zat perantara sedangkan gerakan siswa memberi dan menerima bola-bola kecil merupakan gambaran gerakan partikel penyusun zat perantara.

Perpindahan kalor secara konveksi merupakan perpindahan kalor melalui zat perantara dengan diikuti perpindahan bagian-bagian zat perantaranya. Pengertian inipun sangat sulit dipahami siswa. Supaya pengertian ini menjadi lebih mudah dan menyenangkan guru dapat mengajak siswa-siswanya untuk bermain. Mintalah sepuluh siswa berjejer dari siswa pertama hingga kesepuluh. Guru berdiri sambil membawa bola-bola kecil. Siswa pertama mengambil bola dari guru dan dibawa kembalike kelompok tetapi mengambil tempat dibelakang siswa terakhir. Berikutnya siswa kedua maju mengambil bola dan dibawa ke belakang siswa pertama yang sudah mengambil bola sebelumnya. Setelah siswa terakhir diteruskan siswa pertama mengambil bola lagi. Begitu seterusnya. Kumpulan atau deretan siswa sebagai perumpamaan zat perantara sedangkan siswa yang pindah tempat sambil membawa bola merupakan gambaran bagian zat perantara yang ikut berpindah dengan membawa energi kalor. Itulah gambaran perpindahan kalor secara konveksi.

iklan
Baca juga:  Media Visual Tingkatkan Minat Belajar Siswa

Perpindahan kalor secara radiasi merupakan perpindahan kalor tanpa perantara. Sebagai gambaran perpindahn kalor ini guru berdiri pada jarak sekitar 2 meter dari meja guru. Letakkan keranjang  di meja guru. Selanjutnya guru memindahkan bola dari tangannya ke meja guru oleh guru itu sendiri dengan cara melempar. Tidak adanya barisan siswa sebagai perantara perpindahan bola ke keranjang menjadi gambaran tidak adanya zat perantra dalam perpindahan kalor.Guru yang melemparkan bola langsung ke keranjang sebagai gambaran sumber energi kalor mengirim lansung energinya tanpa zat perantara. Kegiatan itulah gambaran perpindahan kalor secara radiasi.

Permaianan di atas merupakan salah satu cara mengkonkritkan obyek atau materi yang sulit dan abstrak. Sebenarnya masih banyak cara atau trik agar materi IPA menjadi materi yang menyenagkan. Pada dasarnya siswa usia SMP masih senang untuk bermain. Kegiatan permainan atau gameselain dapar mempermudah pemahaman siswa pasti sangat mengasyikan, mengurangi rasa bosan, siswa lebih aktif tidak dian di tempat dan tentunya menjadi alternatif variasi pembelajaran.

Baca juga:  “Pom Bensin,” Tingkatkan Kemampuan Berfikir Siswa
Teguh,S.Pd
Guru Smp Negeri 2 Puhpelem
iklan