Masuk Zona Aman Pemilu, Polres Karanganyar Tetap Lakukan Pengamanan Terukur

Suasana kerusuhan Sispamkota jelang pemilu di Karanganyar.

JATENGPOS.CO.ID,  KARANGANYAR – Jelang Pemilu tahun 2024, Polres Karanganyar mengumpulkan Tokoh agama (Toga) dan Tokoh masyarakat (Tokoh masyarakat) se Karanganyar sebagai penyejuk di tengah masyarakat. Meski masuk wilayah zona aman, sinergi dan patroli tetap harus dilakukan.

Setelah itu, Polres Karanganyar juga menggelar simulasi pengamanan Kota (Sispamkota) di Plaza Alun-alun Karanganyar. Petugas melakukan pembubaran massa aksi yang rusuh. Melakukan pemukulan dan menyebabkan satu petugas pemilu di Desa Jungke meninggal dunia. Mereka menolak hasil pemilu dan minta pemilu ulang. Petugas mengerahkan tim anti huru hara, dua anjing dalmas, beserta pasukan memukul mundur domonstran dengan gas air mata serta water canon. Pasalnya, simulasi itu dilakukan sebagai antisipasi jika ada kerusuhan saat pesta demokrasi lima tahunan tersebut.

Baca juga:  Temuan Terkait Plagiarisme Ini Muluskan Kursi Rektor Fathur

Kapolres Karanganyar, AKBP Jarold H. Y Kumonthoy mengatakan, simulasi ini sebagai tolok ukur kekuatan di daerah, karena pemilu nanti semua siaga, serentak di semua daerah. Pihaknya bersyukur sebab hasil laporan dari Polda Jateng, wilayah Karanganyar ini masuk zona aman. Namun, dinamika politik terus berkembang. Meski demikian, patroli di semua wilayah akan terus dilakukan. Pihaknya, melakukan treatment pengamanan yang sama di 17 kecamatan Bumi Intanpari.

“Kondisi di semua kecamatan di Karanganyar ini kan sama. Patroli kita lakukan sama di semua wilayah. Masalah yang perlu diantisipasi jelang pemilu ini berita hoax. Makanya penting untuk saring dulu informasi itu sebelum sharing,” jelas Kapolres pada wartawan, kemarin.

iklan
Baca juga:  Polda Jateng Selalu Ingatkan Polres Tingkatkan Pengamanan Markas

Sementara itu, Bupati Karanganyar, Juliyatmono menegaskan, pesta demokrasi itu menyenangkan. KPU sudah memberikan informasi terkait pemilu dengan baik. Tinggal diikuti saja prosesnya. Masyarakat tak perlu bersitegang karena beda pilihan. Apalagi di Indonesia ini secara undang-undang tak mengenal oposisi. Semuanya kolaborasi dan bergotong-royong untuk kemajuan Indonesia.

Yuli sapaan akrab Juliyatmono, menegaskan pentingnya untuk mengedepankan gagasan baik, jangan menjelekkan satu dan yang lainya. “Masalah pribadi dan ngelek-elek uwong itu tidak bagus. Kita harus mengedepankan pikiran positif dan terkait persoalan berita hoax, ya sudah cukup sampai di kamu (satu orang) lalu jangan di share lagi,” tandasnya. (yas).

iklan