Media Audiovisual Tingkatkan Keterampilan Bercerita Bahasa jawa

Sri Sugiyarti, S.Pd Guru Bahasa Jawa SMP Negeri 3 Jatisrono, Kabupaten Wonogiri
Sri Sugiyarti, S.Pd Guru Bahasa Jawa SMP Negeri 3 Jatisrono, Kabupaten Wonogiri

Kegiatan pembelajaran yang dilakukan di kelas sangat menentukan keberhasilan siswa, terutama pada media yang digunakan sebagai alat bantu, sehingga proses pembelajaran memerlukan alat peraga yang membantu siswa belajar untuk memahami suatu materi. Pada saat pembelajaran materi cerita legenda siswa kesulitan dalam memahami keterampilan bercerita sehingga diperlukan alat peraga pembelajaran. Ketika penulis melaksanakan ulangan harian praktik bercerita kelas VIII C SMP Negeri 3 Jatisrono semester gasal tahun pelajaran 2018/2019 pada materi tersebut ternyata hasil rata-rata kelas hanya 58,00 dari KKM yang ditetapkan yaitu 60,00. Oleh karena itu penulis mencoba menggunakan media audio visual agar hasil belajar siswa dapat ditingkatkan.

Berkaitan dengan penelitian yang dilakukan peneliti, media audiovisual mempunyai peranan dalam pembelajaran keterampilan bercerita. Media audiovisual adalah media penyampaian informasi yang memiliki karakteristik audio (suara) dan visual (gambar). Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua karakteristik tersebut (Haryoko 2009:3).

Baca juga:  Talking Stick Konsentrasi Belajar Siswa Meningkat

Penggunaan media audiovisual dapat membantu siswa memahami bagaimana bercerita dengan baik. Dengan berbantu media audiovisual, pembelajaran keterampilan bercerita berdasarkan teks cerita legenda dapat melatih siswa sekaligus memberi kemudahan siswa agar terampil menceritakan cerita yang telah dibaca. Media audiovisual berisi cara bercerita, tahapan-tahapan bercerita, pemodelan bercerita. Penggunaan media audiovisual dalam pembelajaran keterampilan bercerita diharapkan dapat berimbas positif, pembelajaran berjalan dengan baik, dan berhasil mengembangkan kemampuan siswa dalam bercerita.

Berdasarkan penjelasan mengenai hakikat media audiovisual, dapat disimpulkan bahwa media audiovisual adalah media perantara berupa gabungan suara dan gambar sebagai visualisasi indera pendengaran dan penglihatan yang berfungsi sebagai sarana atau perantara dalam proses pembelajaran. Media audiovisual termasuk media pembelajaran yang interaktif guna mengkonkretkan suatu hal terkait pembelajaran.
Penerapan media audiovisual yang penulis lakukan adalah ketika menerangkan materi bercerita legenda. Keterampilan bercerita merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang menuntut siswa dapat mengkomunikasian suatu hal secara lisan.

iklan
Baca juga:  TGT Tingkatkan Belajar Matematika SMP

Bercerita sebagai salah satu sarana mengungkapkan pikiran, ide atau gagasannya secara lisan sesuai dengan konteks pembahasan materi dalam pembelajaran bahasa Jawa. Keterampilan ini bersifat unjuk kerja atau praktik yang diidentifikasi berdasarkan pelafalan, pilihan kata, keefektifan kalimat, ekspresi, volume suara, penguasaan topik, dan kelancaran.

Berdasarkan penelitian ini peneliti menyarankan kepada guru hendaknya menggunakan media pembelajaran. Penggunaan media audiovisual sebagai salah satu media pembelajaran Bahasa Jawa yang dapat digunakan oleh guru untuk sarana mengajar. Keunggulan media audiovisual adalah siswa lebih mudah memahami materi yang disampaikan guru karena disertai contoh konkrit atau pemodelan, salah satunya pemodelan bercerita dan petunjuk cara bercerita dalam pembelajaran keterampilan bercerita.

Baca juga:  Dril Soal IPA Melalui Grup Wa

Penggunaan media audiovisual hendaknya disesuaikan dengan kondisi siswa, kondisi lingkungan sekolah, serta kondisi lingkungan masyarakat sekitar agar dapat memberi manfaat secara tepat dan maksimal. Para peneliti di bidang pendidikan khususnya mengenai keterampilan bercerita dapat melakukan penelitian lanjutan dengan menerapkan berbagai pendekatan, strategi, model, metode, teknik, dan media yang relevan dengan kurikulum untuk meningkatkan keterampilan bercerita berdasarkan teks cerita legenda.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran keterampilan bercerita teks cerita legenda menggunakan melalui audiovisual telah dilaksanakan dengan baik sehingga dapat meningkatkan keterampilan bercerita pada siswa kelas VIII C SMP Negeri 3 Jatisrono Kabupaten Wonogiri semester gasal Tahun Pelajaran 2018/2019 dan berpengaruh positif. Ini terbukti hasil ulangan praktik bercerita dari rata-rata semula 58,00 meningkat menjadi 62,00.

Sri Sugiyarti, S.Pd
Guru Bahasa Jawa SMP Negeri 3 Jatisrono,
Kabupaten Wonogiri

iklan